Share

Bab 84

"Dasar bocah."

Aku tersenyum seorang diri mengingat kejadian tadi di kedai kopi. Bagaimana aku akan lupa, jika tadi Soni sangat kesenangan luar biasa. Bahkan dia sampai berjingkrak riang, lalu dengan refleks mengangkat tubuhku.

Pemicunya tidak lain karena aku yang menyuruh dia melegalkan pernikahan kami agar tercatat di negara.

Jangan tanyakan wajahku tadi, sudah sangat merah bak kepiting rebus, kata Safira.

Sorak pengunjung kedai membuatku merasakan malu setengah mati. Apalagi, setelahnya aku harus menjelaskan kepada Shanum, atas pertanyaan yang dia lontarkan.

"Kenapa Om Soni gendong-gendong, Bunda?"

Dan aku berpikir keras untuk mencari jawaban yang pas dan pantas.

Sekarang, aku sudah kembali ke rumah. Duduk di kursi plastik dengan pandangan lurus ke depan. Melihat jalanan yang ramai oleh kendaraan, juga beberapa orang yang keluar masuk toko elektronik Haji Darmin.

"Bunda .... Ayah telepon, nih!"

Aku mengalihkan pandangan pada putriku yang berjalan seraya membawa ponsel. Shanu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
Sandy BPK edanya...shanum kan anakm gak anakne soni
goodnovel comment avatar
Difa Farhanah
diih sandy nih rada2...yg minta beliin tas jg anak sendiri...moso ga mau cm gara2 cemburu
goodnovel comment avatar
Isabella
jangan nangis ya shanum anak baik nanti di belikan papa Soni. dasar Sandy cemburu jadi gak membelikan tas mobil juga di ambil dasar gila si Sandy itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status