Home / Romansa / Silent love / Berdamai dengan takdir

Share

Berdamai dengan takdir

Author: Nanno
last update Last Updated: 2021-03-25 17:16:27

Kejadian kemarin membuat alleta terkejut dan seperti tak percaya bahwa rey yg selama ini baik padanya sanggup berlaku demikian padanya. 

"mah,  letta pamit kerja"

"koq mamah perhatiin dari tadi kamu murung let,  kamu sakit? "

"nggak mah, letta baik-baik aja mungkin cuma kecapekan aja"

Letta berlalu meninggalkan rumah dan menuju tempat kerja seperti biasa .

"akhirnya waktunya pulang"ucap mariah pada letta

Letta hanya tersenyum, mariah adalah teman kerja letta di mini market. 

"let kamu kenapa sih seharian kok keliatan murung gak kaya biasa? "

"aku sebenernya gak mau cerita mar, cuma aku gak sanggup kalau menyimpan ini sendiri"

Letta menceritakan kejadkejadian kemarin pada mariah

"apa! Kurang ajar si rey, kagak ada otak tu laki" maki mariah mendengar apa yang diceritakan letta

"aku gk nyangka dia bisa berbuat demikian, untung saja dia tidak sampai berbuat lebih.tapi tetap saja mar aku merasa kotor karna telah diperlakukan seperti itu" terang letta 

"gini aja let, mending lu jauhin deh si rey, dia tu dah kurang ajar kek gitu ama elu"

"aku juga mau ngejauh aja mar,makasih ya dah mau dengerin critaku mar"

"udah gak usah sungkan, pokoknya kalo lu ada apa-apa lu boleh curhat apapun ke gw"

"makasih mar"

"lu mau gw temenin pulang ngga? Ntar ketemu lagi ama tu laki-laki br*ngs*k"

"gak usah mar, kita kan beda arah lagian aku dah pesan ojek buat jemput, mungkin sebentar lagi datang"

Ojek yang alleta pesan pun telah sampai dan letta berpamitan pulang duluan pada mariah

Namun di tengah jalan motor yang dikendarai kang ojek di hadang oleh mobil yang bagi letta tidak asing. 

"letta, kita perlu bicara"

"gak ada yang perlu dibicarakan,kita putus! "

"putus katamu? Coba lihat ini " ancam rey sambil menunjukan sebuah poto

Ternyata kemarin rey merekam semuanya dengan kamera tersembunyi,letta hanya terdiam hatinya benar-benar hancur serasa ingin mengutuk takdir. Kenapa dipertemukan dengan lelaki bejat seperti rey.

"gimana masih mau putus"ucap rey dengan senyum liciknya "sekarang ikut aku!"

Rey meninggalkan kang ojek sendirian sambil memberi selembar uang seratus ribuan

----

Sampailah ditempat letta.

"Kenapa kita kesini, jangan bilang kamu mau memberi tahu ibu tentang vidio itu?"

"aku tidak sebodoh itu sayang"jawab rey sambil mencoba mengelus pipi letta "aku akan melamar mu dan kamu  tidak boleh menolak!"ucapan rey berhenti sambil menunjuk ke arah handphone "atau tubuh mu akan ku ekspos  ke madia sosial"ancam rey pada alleta

 "b*jing*n kamu rey! Aku tidak sudi menikah dengan lelaki kurang ajaajar macam kamu! "marah letta 

"kalau begitu lunasi hutang-hutang ibumu" ancam rey seraya tersenyum puas melihat letta yg kini diam tak berdaya

Memang benar sejak ibunya sakit jantung ia tak bisa bekerja lagi seperti dulu dan uang hasil kerja letta tidak mencukupi. Disitulah rey mengajukan diri untuk menyekolahkan adiknya dengan memaksmemaksa, namun tidak disangka bahwa hal itu lah yang menjadi senjata untuk menghancurkan letta"

"kau tau mama mu itu sakit jantung kan? Bagaimana jika ia melihat tubuh anak tercintanya tidur  tanpa busana di atas ranjang? "bisik rey tepat ditelinga letta

"cukup rey!  Baiklah aku akan menikah denganmu! "

"nah gitu dong sayang"rey tersenyum puas "hayuk temui mama"sambungnya sambil tersenyum puas. 

Mama letta benar2 bahagia mendengar lamaran rey, tanpa mengetahui bahwa ada cara licik dibaliknya

----

Sebulan berlalu, dan letta dibuat tidak berdaya kala rey terus mengancam dan mengajaknya menikah. Letta duduk diam tanpa ekspresi di meja rias. 

Wajahnya yang ayu kian tertutup mendung namun tetap berusaha tersenyum dihadapan semua orang.ini adalah hari pernikahan letta namun ia benar-benar tk menginginkannya. 

"ahh sudah lah mungkin ini memang takdirku"hela napas letta terasa berat

----setelah acara selesai rey menghampiri letta dalam kamar,letta duduk di atas ranjang, nampak kekesalan dan rasa takut di wajah letta.ia merasa jijik jika harus di sentuh oleh rey, namun dia tahu bahwa tubuhnya bukan miliknya lagi setelah menikah. Ia hanya diam seribu bahasa mencoba menyembunyikan rasa hancur dihatinya, letta mencoba berdamai dengan keadaan dan menerima takdirnya. 

Rey menutup pintu dan menguncinya. 

Tangannya mulai mengusap wajah alleta

"kamu sudah menjadi milikku"bisik rey seraya menindih tubuh letta. 

Tangannya mulai membuka satu persatu pakaian letta,  letta Mencob menghentikan apa yang di lakukan rey

"bisakah kita tidak melakukannya malam ini? Aku belum siap!"tegas letta pada rey

Namun karena sudah diburu nafsu rey tak menghiraukan ucapan letta dan meneruskan apa yang telah ia mulai, tangannya meraba seluruh tubuh letta tak dibiarkan se inci pun terlewat ,ia meremas dengan kasar gumpalan kenyal yang letta miliki. Letta kesakitan dan tak sengaja mengeluarkan rintihnya

"ahh sakit! " bukannya kasian hal itu malah membuat rey semakin menjadi-jadi

Kini bibirnya beradu dengan bibir letta, semakin letta menolaknya semakin membuat rey bernafsu

"mmmhhhmm"

Rey tetap melancarkan aksinya kini ia siap merenggut paksa keperawanan letta. 

"aaakkhhh"setengah berteriak letta menggigit bibir bawahnya 

(aku sudah tidak suci lagi)pikirnya dalam hati

---

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Silent love   Kesembuhan

    "Alhamdulillah!" puji syukur serentak terucap setelah mengetahui operasi Erlang telah berjalan dengan lancar. Letta memeluk mamanya dengan perasaan lega sekaligus bahagia, kini Erlang bisa berkumpul kembali seperti sedia kala dan bermain bersama tanpa ada rasa khawatir akan sakitnya. Rizwan segera melempar senyum kepada Letta yang tengah di landa rasa bahagia. "Tu kan Erlang dah sembuh, kamu tu barus percaya ama Erlang ... dia itu kuat" ucap mama kepada Letta. "Iya, Mah. letta bersyukur banget Erlang bisa kembali pulih" Walaupun masih dalam fase pemulihan dan membutuhkan perawatan yang ekstra. Namun, Erlang sudah siuman dan bisa di ajak bicara. Bahkan dia sempat menagih janjinya untuk jalan-jalan dan makan es cream. Rey yang melihat raut bahagia wajah Letta mulai merasa bersalah dan penuh penyesalan, sudah lama Ia tak melihat senyum Letta yang selepas itu ketika mereka bersama dahulu. Dia menyada

  • Silent love   Bak pinang di belah dua namun berbeda karakter

    "Apa! ... bang Rizwan nglamar kaka? " Leni terkejut mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh kakaknya."Loh bagus dong, Alhamdulillah... Kok malah teriak gitu sih Len?" sambung mama bahagia mendengar putrinya yang diberi kepastian dari laki-laki yang penuh tanggung jawab seperti Rizwan."Ehh ... iya, Alhamdulillah maksud Leni. Selamat ya kak" Leni memeluk Letta seraya mengucapkan selamat. Namun, yang tidak mereka ketahui adalah fakta bahwa Leni yang begitu menginginkan Rizwan. Pikirannya telah dibutakan oleh cintanya kepada Rizwan sampai tak memperdulikan tentang perasaan orang lain. Saat ini Ia berpikur bagaimana cara untuk dapat merebut Rizwan dari kakaknya, rasa ingin memiliki begitu tak terbendung dan mengalahkan logika yang ada. Mereka adalah dua saudara yang memiliki sifat dan kelakuan yang begitu kontras.Letta semenjak ditinggal meninggal oleh ayahnya menjadi pribadi yang tegar dan pekerja keras sedari remaja,

  • Silent love   Ketegangan dalam ruang

    Erlang tengah duduk dan bermain dengan Rizwan sesaat sebelum di bius tidur. Tangan kirinya dihiasi oleh jarum impus yang membuat siapa saja yang melihat merasa iba dan tak tega. Meski tengah sakit dan akan menjalani operasi besar, tapi dia begitu tenang dan sangat ceria pagi itu. Tawanya menghiasi seluruh ruangan, membawa aura positif bagi keluarganya yang tengah di landa kekhawatiran. Kepolosan akan dunia lah yang membuatnya begitu tenang kala itu, Ia belum mengerti apa itu operasi. Namun yang pasti, dia tak akan menunjukan wajah sedihnya kepada Mamanya. Erlang menyadari satu hal, saat ia sedih atau dalam kesakitan maka Letta akan lebih terpukul dan kehilangan senyuman."Ma, Elang kalo dah sembuh beliin es kyim ya!"pinta Erlang diwaktu bermain dengan Rizwan. "Kemalin Elang kan belum sempat makan es kyim dah di bawa kesini" ucap polos bocah tiga tahun itu."Iya sayang, tar mama beliin yang banyaj, yang penting Elang sekarang harus semangat dan n

  • Silent love   Saat bahagia

    Rizwan begitu setia menemani Letta dalam masa-masa sulitnya. Dilihatnya wajah lesu dengan guratan kesedihan di wajah Letta, kali ini Ia benar-benar ingin menjaga wanita tangguh yang berada didepannya saat ini. "Wan, kamu kok gak tidur? " ucapnya saat bangun dari tidur. "Belum ngantuk, kamu tidur aja lagi. Istirahatin tubuhnya. " "Udah kok, makasih ya Wan ... sekarang gantian kamu yang istirahat ya. " tangan Letta mendarat di kepala Rizwan, entah dari mana dia mendapatkan keberanian untuk mengusap rambut Rizwan, initinya saat ini Ia benar-benar bahagia ada sosok Rizwan yang selalu setia menemani. Letta begitu rapuh namun Ia berusaha untuk tetap tegar setiap waktu. "Letta.... " Rizwan meraih tangan Letta dan menggenggamnya dengan lembut, ditatapnya dengan dalam ke dua mata sendu itu."Izinkan aku untuk menjaga kamu dan Erlang disepanjang usia ku" "Apa maksud kamu, Wan? " "Letta, aku mencinta

  • Silent love   Persiapan operasi

    Letta mempersiapkan segala keperluan Erlang untuk operasi, Ia bahkan meminta izin cuti kepada Rini. Rasa khawatirnya tak dapat Ia sembunyikan."Mah, e-lang kok gak pulang sih? " tanya Erkang keoada Letta"Sabar ya sayang, bentR lagi pasti pulang, Nak" ucap Letta"Mah, operasi itu apa?, kenapa Om Doktel selalu membicarakan tentang operasi? ""Sayang, operasi tu buat nyembuhin kamu. Kan kamu suka sakit perut nih, nanti kalo dah dioperasi sakitnya hilang. ""Kalo bial gak sakit kan bisa minum obat. " ucap ErlangLetta terdiam karena tidak tahu harus menjelaskan bagaimana. Pikirannya sudah kacau, lelah sekali rasanya namun harus tetap pura-pura tegas. Sampai-sampai dia bingung cara menjelaskan kepada Erlang."Obat itu kan cuma sementara diminumnya, Baby Boy. Tapi kalau Operasi nanti gak perlu minum obat lagi. " Jawab Rizwan yang baru memasuki ruangan.Letta yang tak

  • Silent love   Perbedaan karakter

    "Kenapa sih ketemu sama dedemit kek gitu ... Hishh, cantik doang tapi minim akhlak. Naudzubillah" gerutu Rizwan dalam perjalanan pulang.Sampai di apartemen, Rizwan langsung menuju kamar, memikirkan bagaimana solusi untuk menolong Letta dan Erlang saat ini."Aarregghhh! saat-saat genting seperti ini malah ngeleg ni otak" kesal Rizwan, tak berselang lama Ia pun ketiduran karena kelelahan.Dilain tempat. Letta pun mencari jalan keluar yang terbaik.Letta merogoh HP yang ada di tasnya dan menelpon Reymond. Mau bagaimanapun dia ayah dari Erlang jadi wajar jika Ia mengabari kondisi Erlang sekaligus minta bantuan finansial."Halo, Bidadari kesayangan... tumben nelpon. Ada apa nih? " ucap Rey dari seberang panggilan"Iya, aku cuma mau ngabarin kalau Erlang masuk rumah sakit" jawab Letta tanpa basa-basi. Karena memang dia malas berlama-lama berbincang dengan Rey."Apa! Sh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status