Share

9

Author: Faisalicious
last update Last Updated: 2021-08-20 20:49:13

“Dinda?” Ricky akhirnya memutuskan untuk memanggil wanita yang ada dihadapannya tersebut. Ia harus memperbaiki apa yang sudah diperbuatnya sekarang ini. Dirinya harus menebusnya! Semua kesalahan yang dilakukannya terhadap Dinda. Meski tak sepenuhnya adalah kesalahan, tapi yang dilakukan Ricky jahat!

“Mas Ricky?” Dinda menoleh dan mendapati pria yang ditunggunya sejak siang tadi kini sudah berada di hadapannya. Ia hanya tak menyangka harus memperlihatkan sisi dirinya yang mudah menangis dan rapuh tersebut terhadap pria di depannya itu. Entah angin dari mana, Dinda mengambil langkah berani, berlari menghampiri Ricky dan langsung memeluknya.

“Ki…” Ricky tak dapat menyelesaikan kata- katanya saat menatap Dinda tiba- tiba memeluknya sambil menangis tersedu-sedu. Sepertinya sebuah air panas baru saja menumpahi hatinya, membuatnya sangat sesak melihat wanita di hadapannya meneteskan air mata. Dinda sesenggukan menahan tangis di dada Ricky. Keduanya berpelukan layaknya pasangan yang sudah lama menahan rindu untuk saling melepas kasih sayang, menerbangkannya ke langit- langit sore itu.

“Maafkan Mas, Dinda…” Ricky tanpa sadar membalas pelukan Dinda yang tak terduga dan secara tiba- tiba tersebut. Ia mengulurkan jemarinya membelai lembut rambut Panjang Dinda yang terurai sebahu, berusaha membuatnya tenang. Saat itu pula Dinda mendongak menatap Ricky. Ia menyibak poninya yang berantakan ke mana- mana yang kemudian memperlihatkan matanya yang merah sembab karena menangis.

“Mas minta maaf karena dua kali membuatmu terluka dan menangis seperti ini,” Ricky mengusap pelan air mata yang mengalir membanjiri wajah wanita di hadapannya tersebut. Ia tak tega menatap Dinda menangis seperti itu karena dirinya. Keduanya bahkan terlihat seperti pasangan sungguhan yang saling mencintai sekarang ini. Padahal ini adalah pertama kalinya keduanya bertemu dalam keadaan sadar. Bukankah ini sebuah pertanda bahwa hati keduanya sudah memiliki chemistry satu sama lain.

“Kenapa Mas Ricky tidak datang tadi? Aku mengira bahwa Mas, tidak jadi datang karena hanya ingin mempermainkanku saja? Membuatku terlihat seperti wanita bodoh yang murahan.” Suaranya parau merengek meminta penjelasan kepada laki- laki itu. Dinda mengutarakan isi hatinya secara gamblang terhadap Ricky saat itu juga. Ia tak mau tersakiti lebih jauh lagi karena hanya menunggu diam- diam saja.

“Sekali lagi Mas minta maaf Dinda… Tadi ada operasi mendadak di rumah sakit, tidak bisa ditunda.” Ricky mengungkap alasannya yang datang terlambat kepada Dinda. Agar dirinya tak merasa terluka oleh harga dirinya.

“Baiklah,” Dinda menjawab singkat dan kemudian langsung membenamkan wajahnya di dada Ricky. Ia senang sekaligus tersipu malu karena melihat Ricky menepati janjinya untuk datang menemuinya meski terlambat.

“Kamu belum makan kan?” Ricky melonggarkan sedikit pelukannya hendak melihat wajah Dinda untuk bertanya.

“Hmmm,” Dinda menautkan kedua bibirnya sambil manggut- manggut mengiyakan pertanyaan Ricky. Ia sepertinya kelaparan menunggu kedatangan Ricky beberapa jam lalu di restoran. Terlebih lagi dirinya hanya memakan sebungkus roti dengan kopi untuk mengganjal laparnya sejak pagi tadi.

Ricky menjadi gemas karena Dinda bertingkah imut dengan wajahnya yang memerah sambil malu- malu mengatakan hal tersebut. Ia langsung menggosok- gosok rambut Dinda membuatnya menjadi berantakan. Keduanya terkekeh bersama dengan bertatapan satu sama lain, memberikan sebuah makna dalam pertemuan keduanya.

“Ayo naik ke mobil, kita cari makan terlebih dahulu sambil mengobrol…” Ricky tanpa sadar menautkan jemarinya padav tangan mungil milik Dinda, menggandengnya masuk ke dalam mobil.

Jika ditelaah lebih lanjut, pertemuan keduanya terasa janggal. Hari itu adalah pertemuan pertama Ricky dan Dinda dalam keadaan sadar. Mereka bahkan tak saling tahu nama keduanya sejak awal, apalagi soal kepribadian masing- masing. Tapi terlihat bahwa mereka dipertemukan dalam sebuah takdir yang Tuhan ciptakan untuk memahami satu sama lain bahkan hanya dalam sebuah tatapan. Keduanya akan saling mengenal dengan sendirinya suatu saat nanti. Saat rasa tanggung jawab Ricky mampu membuat Dinda jatuh hati, dan ingin memilikinya meski dirinya tahu bahwa Ricky sudah beristri.

*****

Sementara itu di kediaman Ricky dan Tari, tampaknya tak banyak pergerakan terjadi di sana. Hari itu Tari hanya berniat bersih- bersih rumah dan mencuci pakaikan yang sudah tiga hari menumpuk. Dirinya segera menyalakan keran air di tempat cuci piring dapur kediamannya, membawa beberapa piring kotor yang baru saja digunakan dirinya dan Mas Ricky makan sarapan tadi.

“Mas Ricky sedang apa ya sekarang?” Tari bergumam pelan sambil menggosok- gosok mangkuk bekas sop buntut kesukaan Mas Ricky suaminya. Ia ingin sedikit membuat suaminya sedikit tak terlalu bekerja keras dengan pekerjaannya, dan bisa menghabiskan waktu berdua dengannya di hari libur itu awalnya. Tapi apalah daya, ternyata Mas Ricky suaminya harus kembali dengan kesibukannya sendiri meninggalkannya sendiri di rumah hari minggu itu. Sebenarnya Tari sangat kesal karena Mas Ricky yang jarang memberikan waktunya untuknya akhir- akhir ini. Suaminya bilang bahwa sedang banyak insiden terjadi bulan ini, membuat dirinya tak bisa duduk tenang di rumah.

“Mencuci piring sudah, selanjutnya cucian!” Tari menata piring- piring yang selesai dibilas sembari tersenyum karena telah menyelesaikan satu pekerjaan rumahnya. Ia berjalan menuju kamar untuk mengambil baju- baju kotor milik suaminya yang menumpuk di balik pintu. Tari memang memutuskan untuk tak memiliki pembantu rumah tangga saat ini karena memang belum terlalu membutuhkannya. Ia merasa bahwa karena dirinya juga punya pekerjaan mengurus butik dan suaminya yang sangat sibuk sebagai dokter Bedah Torakoplastik, membuatnya berpikir keduanya tak terlalu membutuhkan pembantu rumah tangga. Soal urusan rumah tangga seperti cuci piring, mencuci pakaian hingga mengurus kebersihan rumah, dirinya masih bisa menanganinya. Soal makan juga dirinya jarang memasak sendiri karena keduanya jarang berada di rumah. Paling beli di luar atau makan keluar sekalian, tak perlu merepotkan diri dan mengeluarkan uang lebih untuk seorang pembantu rumah tangga.

“Jas lab, jaket jeans dan beberapa celana dalam saja…” Tari bergumam saat mengambil beberapa pakaian milik suaminya. Dan berjalan keluar kamar menuju tempat mesin cuci dengan beberapa pakaian yang digantung di pundaknya.

“Oh ya kemeja biru laut yang digunakan Mas Ricky semalam, hampir saja aku lupa,” wanita berusia pertengahan tiga puluhan itu menepuk jidatnya menyadari kecerobohannya usai meletakkan pakaian- pakaian tersebut di mesin cuci.

“Nah ini! Mas Ricky ini suka sembarang saja deh, menaruh pakaian kotornya… Untung saja aku ingat.” Tari berseru usai menemukan kemaja warna biru laut milik suaminya tersebut.

“Hufftt, huhhhh…” Tari mendengus mencium aroma alkohol di kemeja tersebut saat berjalan ke bagian belakang rumah, tempat mesin cucinya berada.

“Apa Mas Ricky minum- minum semalam? Kenapa bau alkohol sangat menyengat?” Dirinya berkacak pinggang sambil berpikir soal yang dilakukan suaminya semalam.

“Tunggu… Aku baru tahu kalau parfum Mas Ricky sekarang beraroma mawar! Bukankah ini parfum wanita?” Sesaat pikiran jahat muncul di otak Tari. Ia beranjak lari menuju kamar untuk memastikan sesuatu.

Bersambung…

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 43. Adu Jotos

    "Mending sekarang kakang berbuat sesuatu deh!" ucap Hendrik bangkit dari duduknya."Bocah bocah ini gabisa di toloransi lagi! Harus segera di basmi!""Tenang, kamu tenang aja. Pasti akang urus kok!""Dasar Gunawan sialan itu!" bentak Hendrik uring-uringan.Daweh hanya mampu menuruti apa yang adeknya inginkan untuk membalas dendam. Dendam yang sama, sejak sepuluh tahun lalu. Speeti sudah mendarah daging pada jiwa adiknya itu. Daweh sebenarnya sudah terlalu lelah untuk hidup bayang bayang dendam adiknya itu.Tapi Daweh tak bisa berbuat banyak. Ia tahu, bahwa Hendrik adalah adik satu satunya yang ia miliki. Daweh susah ingin berhenti menjadi dukun teluh sejak setahun lalu sebenarnya. Ia sudah lelah."Biar akang coba, menganggu mereka lagi!" ucapnya memandang adiknya datar."Terserah! Mau diganggu kek, mau dibunuh juga boleh!" bentaknya sudah dipenuhi emosi ka

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 42. Kuntilanak itu lagi

    Raizel dan yang lainnya menaiki sepeda siang itu, menuju rumah Saleh. Ia tahu satu satunya orang yang mungkin bisa ditanyai soal Ki Daweh adalah Reza. Putra satu satunya Joko yang masih hidup sampai sekarang. Raizel yang berusaha mengorek informasi, hanya diam diam menjalankan rencananya. Ia sengaja menghamipiri Winda dan Reza yang selalu bersama, untuk diajak makan keluar. Sekaligus diam diam memancing Reza untuk bercerita soal ayah dan kakaknya yang pasti ada hubungannya dengan Ki Daweh. "Disini tempatnya?" tanya Egy sembari melihat rumah makan tempat mereka berhenti. "Iya kak, tapi tempatnya kecil kaya gini, gimana? Atau mau nyari yang lain aja?" tawar Winda takut pilihannya tidak sesuai. "Jangan pindah! Di sini aja" sahut Cindy. "Ya udah kalo gitu, kita disini aja" ujar Egy setuju. "Iya, lagian tempatnya nyaman kok" imbuh Caca. "Ya udah, m

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 41. Diva sudah kembali

    Ajeng Sari tidak ada kabar sama sekali semenjak saat itu. Reza hidup sebatang kara dan dirawat oleh Saleh pamannya, saudara yang ia miliki satu satunya.Hampir sewindu Reza hidup dalam ketidaktahuan, kerinduan akan kasih sayang keluarganya. Ajeng Sari yang tak pernah kembali, ayahnya yang sudah gila dan tak bisa mengurusnya. Namun Reza masih hidup dengan baik karena kasih sayang dari Saleh pamannya dan juga istri dengan anak-anaknya. Sudah seperti anaknya sendiri, karena Saleh sendiri juga tak mempunyai anak laki laki.Reza tumbuh menjadi remaja yang baik hati, suka menolong dan berbakhti pada keluarga Saleh hingga sekarang.*****Semalam, usai kejadian melarikan diri yang dilakukan Raizel usai membebaskan Diva yang disekap Ki Daweh, tanpa sepengetahuan teman-temannya yang sudah terlelap tidur , mereka ketiduran di teras depan rumah.Diva terbangun dalam keadaan memangku kepala Raizel yang kelelahan usai menyelamatkannya semalam. Ia menatap bul

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 40. Joko Gila

    Makhluk suruhan Daweh lainnya kini bertindak keras. Wujudnya seperti ular, tetapi tubuhnya mirip manusia pada umumnya, mulai dari bagian perut hingga kepala. Bisa di sebut siluman ular jika dipikir-pikir.Makhluk itu meruncingkan taring dari kedua sudut bibirnya, lidahnya sesekali menggeliat menjulur keluar masuk, benar benar mirip gelagat ular. Ia meringis buas usai membuat Ajeng Sari tersungkur ke semak semak."Kau mau ke mana gadis manis?" kekehnya dengan puas menatap gadis muda itu gelimbungan."Makhluk sialan!" teriak Ajeng Sari tak terima.Pandangannya masih tak terlalu menggubris makhluk tersebut, dan lebih memilih bangkit untuk menengok ayahnya yang nggelundung ke bawah sebelumnya."Arghhh, ayah?" ucap Ajeng Sari sedikit mengusap sikutnya yang tergores beberapakali oleh ranting semak semak, dan menengok ke arah bawah."Ayah?"Ajeng Sari masih

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 39. Tuhanku lebih kejam dari Iblismu

    "Ayahh!!!" Ajeng Sari berteriak menatap ayahnya yang melayang terikat lidah Genderuwo itu.Wajahnya memerah, dengan isi kepala yang hampir meledak karena terus menghirup bau busuk dari lendir di lidah Ge IPnderuwo itu. Ia hanya mampu menoleh ke arah anak gadisnya, dan berteriak lirih."Ja-nggann..." ucapnya tak genap.Genderuwo yang awalnya hendak segera menyantap tubuh Joko, langsung menjatuhkan laki laki malang itu ke tanah lagi. Ia melihat mangsa lain yang lebih menggoda imannya. Ajeng Sari terhirup anyir amis, karena darah haid yang masih deras saat itu. Aromanya membuat jiwa buas makhluk itu berubah arah."Ayah!" ucapnya memeluk ayahnya yang hampir tak sadarkan diri terkapar di tanah."Sadar yah, ayah kenapa!" teriaknya lagi menepuk nepuk pelan wajah ayah tercintanya.Firasat Ajeng Sari tak salah, seperti dugaannya bahwa Daweh akan mencelakai ayahnya. Ajeng Sari tak menatap Genderuwo itu lebih bengis. Ia memang wanita, tapi ia tak perna

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 38. Kamu Harus Mati

    Pranggg...Sebuah gelas dijatuhkan begitu saja karena uap panas membuat tangan seorang gadis melepuh. Dia Ajeng sari, putri Joko. Gadis itu meniup ibu jarinya yang melepuh karena gelas teh yang terlalu panas oleh air mendidih."Sial!" umpatnya."Firasat buruk apa ini!" ucapnya merasakan sesak di dadanya karena tak enak hati.Ajeng Sari adalah kembang desa, wajahnya yang rupawan memikat pemuda seumurannya. Masih SMA, masih sangat muda. Dia adalah anak perempuan Joko yang sangat penurut dan baik hati. Ia juga sangat menyayangi ayahnya yang duda ditinggal mati, juga adeknya Reza yang belum lulus SD."Ayah?" pekiknya.Gadis itu menjinjing roknya yang berwarna abu abu karena hendak berangkat sekolah saat itu. Berlarilah dirinya menghampiri ayahnya. Ia ingat bahwa ayahnya sedang naik ke atas bukit. Ia juga tahu kalau Daweh bukan dukun baik baik. Hanya memastikan kalau kalau ada apa apa dengan ayah tercintanya.Sementara itu ayahnya masih be

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 37. Membunuh atau Membiarkanmu Bunuh diri!

    "Kakang dari mana sih!" teriak Hendrik membentak kakaknya dengan kasar.Kesabarannya sekarang sudah tak mampu dibendung lebih lama lagi. Terlebih ini sudah kesekian kalinya rencana Ki Daweh gagal untuk membantu menyatukan Fani dan Hendrik. Ia memeinta pertanggungjawaban dari kakaknya itu."Liat nih kang, Hendrik jadi gagal kan menikahi Fani!" keluhnya pada laki laki yang yang baru memasuki pintu rumah itu."Kenapa lagi dengan Fani?" tanya Daweh yang tak tau apa apa mengenai kejadian yang terjadi di rumahnya tadi."Ayahnya tadi kemari, marah-marah.""Dia membawa Fani kembali, sambil terus memakiku! Aku tidak terima jika aku dibeginikan kang!" teriak Hendrik menggebu-gebu karena sakit hati dengan omongan ayahnya Fani."Udah kamu tenang dulu!" Daweh berkata dengan tatapan tenang, sambil mendekat mengusap punggung Hendrik pelan."Gimana bisa tenang sih kang! Kalau aku gabisa dapetin Fani, maka tidak ada orang yang boleh memiliki Fani!" te

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 36. Menikah

    "Sembah hamba padamu gusti!" ucap Ki Daweh menyatukan kedua telapak tangannya ke atas sambil menunduk hormat pada suara tersebut.Hendrik hanya mengikuti apa yang sedang kakaknya itu lakukan. Walaupun bulu romanya sudah menegang sedari tadi, dia berusaha mengabaikan rasa takutnya. Semua ini demi cintanya pada kekasihnya Fani."Hamba kemari meminta bantuanmu gusti,""Bantuan apa yang kau butuhkan Daweh?" suara beratnya cukup membuat telinga Hendrik bergidik ngeri."Perempuan di depan hamba ini, adalah kekasih adek saya! Dia menginginkan gadis itu menjadi miliknya selamanya!" Daweh bercerita keinginannya membawa gadis itu ke sana."Huahhaaahahah...""Ini bukan masalah, apalagi untuk pengikut setiaku seeprtimu Daweh,""Huahhahahaha..." tawanya menggema pada langit langit gua itu.Raja iblis yang di sembah Daweh adalah penguasa alam bawah. Lebih hantu dari pada iblis manapun. Menurut mitologi tanah jawa namanya Bathara Kala,

  • Simpanan Dokter Konglomerat    Chapter 35. Pemujaan

    "Kau apakan kekasihku kang!" teriaknya.Hendrik sedikit terkejut sekaligus marah melihat kelakuan akangnya itu. Ia bangkit dari duduknya, seraya memprotes dukun teluh di depannya itu. Hendrik jelas tak terima meski itu akangnya sendiri. Ia tak rela kekasihnya itu disakiti oleh siapapun, termasuk kakak tercintanya."Tenang, aku hanya membuatnya diam!" ujar Ki Daweh mengelus pundak kiri Hendrik, yang tengah dalam kondisi marah."Kau tidak menyakitinya kan?" tanya Hendrik memastikan kembali apa yang dilakukan oleh kakaknya."Hmmm," Ki Daweh hanya mengangguk-angguk."Sekarang kau ingin aku melanjutkan hal ini tidak?" tanya Ki Daweh."Aku harus bagaimana!" Hendrik berbalik dan memasang wajah cemberutnya karena bingung."Kau ingin menikahinya kan?" dukun itu bertanya sembari berjalan ke tempat duduknya sebelumnya."Kan aku sudah bilang kang, aku ingin memiliki Fani seutuhnya!" jelas Hendrik sekali lagi untuk meyakinkan kakangny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status