หน้าหลัก / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 144. Cristy Merasa Terpuaskan

แชร์

Bab 144. Cristy Merasa Terpuaskan

ผู้เขียน: Andy Lorenza
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-12 03:09:28

Bule cantik itu berfikir jika permainan Roy tidak akan bertahan lama dan ia pasti dapat menaklukan pria asia yang tadinya dipandang sebelah mata dalam urusan bercinta di ranjang, akan tetapi perkiraannya itu sama sekali meleset karena justru tubuhnya mulai mengejang lalu lemas diiringi senyum kepuasan mengapai puncak percintaan sementara Roy belum mencapai separuh perjalanan menuju ke sana.

Dalam keadaan masih takjub dan tak percaya dengan yang baru saja ia raih dari Roy, tiba-tiba tubuhnya kembali disentuh dan pria tampan itu melakukan gerakan seperti semula.

Rasa takjub dan tak percaya Cristy pun seketika itu buyar, ia sekarang fokus merespon setiap sentuhan dan gerakan penuh sensasi dari Roy. Setelah Cristy mencapai puncak yang kedua, beberapa menit kemudian barulah Roy meraih hal yang sama.

Tubuh mereka bermandikan keringat meskipun hawa di kamar itu dingin ber AC, Cristy yang tadi terbaring bersebelahan dengan Roy seketika merapat memeluk. Dari senyum dan sorot matanya tersirat j
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 211. Gugat Cerai Dan Tes DNA

    Yurika buru-buru bangun namun tak berhasil mencegah Anton yang lebih cepat turun ke lantai bawah kemudian ke luar dan naik ke mobilnya lalu meninggalkan rumah itu, Yurika hanya dapat melihat kepergian suaminya itu dari teras di lantai atas.Yurika ingin sekali memekik sejadi-jadinya memanggil Anton, akan tetapi hal itu diurungkannya ketika terdengar tangisan bocah dari dalam dan ia pun bergegas menuju kamar itu.Sebuah hotel menjadi tujuan Anton setelah dirinya meninggalkan Yurika serta bocah laki-laki yang selama ini sangat ia sayangi sebagai darah dagingnya dengan istrinya itu dan menganggap Angel mandul tak bisa memberinya keturunan, setiba di kamar hotel Anton yang masih dikuasai amarah langsung menghubungi sepupunya di Jakarta.“Hallo, Mas Anton.” Sapa sepupunya itu setelah mengangkat panggilan di ponselnya.“Hallo juga Bram, udah bangun lu?” balas dan tanya Anton.“Baru bangun dan akan mandi, tumben pagi-pagi gini Mas nelpon ada apa?” Bramasta balik bertanya.“Benar-benar brengs

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 210. Terbongkarnya Perselingkuhan

    Sebuah kamar di dalam rumah mewah di Malaysia, malam itu tampak 3 orang tengah tidur nyenyak. Tiga orang itu tiada lain adalah Anton mantan suami Angel, Yurika istri baru Anton dan seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun.Sekitar jam 1 tengah malam Anton tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya, bukan karena nyamuk akan tetapi karena getaran yang berasal dari ponsel Yurika yang saat itu beberapa pesan WA masuk.Posisi ponsel Yurika berada di samping bantalnya, karena penasaran siapa gerangan yang mengirim pesan tengah malam ke ponsel istrinya itu Anton pun segera meraih ponsel itu.Saat Anton membuka pesan WA di ponsel istrinya, pesan itu berasal dari seorang pria bernama Joni. Anton pun membaca pesan WA itu dan alangkah terkejutnya di sana sosok Joni memanggil Yurika dengan panggilan sayang, Anton semakin penasaran dan menscroll pesan itu lebih ke atas dan saat itulah kedua mata Anton terbelalak.Jantungnya berdegup kencang, darahnya berasa naik ke ubun-ubun saat membaca pesan yang sal

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 209. Nomor Dan WA Tak Aktif

    “Iya juga sih Roy, serba salah jadinya. Nggak diceritakan jadi ganjalan di hati, di ceritakan begini jadinya.” Ujar Ardi.“Benar Bang,” ucap Roy singkat.“Kamu jadi kembali ke majikanmu yang dulu itu? Lalu apa kerjamu sekarang Roy?” tanya Ardi.“Ya, aku emang kembali ke rumah Tante Angel. Sekarang aku kerja sebagai supir merangkap asisten pribadinya,” jawab Roy.“Loh, kemarin kamu sempat bilang jika dia akan membuka perusahaan pariwisata di sana dan kamu akan ditunjuk sebagai pengelolanya?” Ardi kembali bertanya.“Jadi Bang, untuk membangun perusahaan itu tentu saja butuh perencanaan yang matang serta pelaksanaannya butuh waktu. Makanya untuk sementara aku dijadikan supir dan asisten pribadi oleh Tante Angel, nanti aku akan kasih kabar sama Bang Ardi jika perusahaan itu telah berdiri dan berjalan.” Tutur Roy.“Iya Roy,” ujar Ardi.“Ya udah Bang, kapan-kapan aku telpon lagi. Selamat pagi dan selamat bekerja kembali Bang,” ucap Roy.“Oke Roy, selamat pagi.” balas Ardi lalu percakapan me

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 208. Viola Diminta Berfikir Jernih

    “Biasanya kamu sibuk saat akhir bulan, inikan baru minggu kedua itupun kamu nggak pernah Oma lihat seperti ini duduk sendirian sambil bermenung. Ayolah Viola cerita aja sama Oma apa yang sedang kamu pikirkan?” Oma yang tahu persis akan sikap cucunya itu tentu saja tak percaya dan curiga ada sesuatu yang tengah terjadi di diri Viola.“Mas Roy resign dari kantor dan sekarang pergi tinggalkan pulau ini,” Viola akhirnya jujur karena ia merasa takan bisa sembunyikan tentang yang ia lamunankan saat itu.“Roy resign dan pergi? Kapan itu dan ia pergi ke mana?” tanya Oma kaget.“Sehari sesudah aku memarahinya, aku juga nggak tahu apakah dia pulang ke desanya atau kembali ke Jakarta.” Jawab Viola.“Wah, kok sampai separah ini akibatnya hingga dia resign dan pergi.” Oma tak menyangka.“Aku juga nggak menyangka Oma, barang kali benar dugaanku dan juga Puspa jika dia nggak benar-benar mencintaiku.” Ulas Viola dan terdengar dia menarik napas dalam-dalam.“Kamu jangan terlalu cepat menyimpulkan begi

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 207. Sama-sama Melamun

    Sore itu sepulang dari kantor, Roy yang telah mandi dan mengganti pakaiannya langsung menuju perkarangan belakang di mana di sana terdapat kolam renang. Roy duduk di kursi yang di depannya sebuah meja berbentuk bulat dan beratap ayaman serap kayu hingga saat tengah hari pun duduk di sana akan tetap terasa sejuik.Setelah menyeruput kopi hangat yang tadi dibuatkan Bi Surti, Roy pun menyulut sebatang rokok dan menghisapnya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Melihat dari sikapnya itu agaknya ada sesuatu yang tengah mengganjal pikirannya, tatapannya begitu kosong mengarah ke tengah-tengah kolam.“Nggak terasa udah 1 minggu lebih aku berada di sini dan bekerja sebagai supir merangkap asisten pribadi Tante Angel,” gumamnya dalam hati, lalu ia meraih ponselnya yang ia taruh di atas meja bulat di dekat gelas berisi kopi itu.“Pesan WA ku dia baca tapi nggak direspon sama sekali, agaknya memang Viola benar-benar marah bahkan mungkin juga benci sama aku. Ada baiknya aku ganti kartu aja agar ak

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 206. Viola Menduga-duga

    “Maaf Bu, saya sebenarnya saat Mas Roy menemui saya dan mengajukan resign ingin sekali menelpon Bu Viola. Akan tetapi saat Mas Roy mengatakan jika alasan ia resign karena Bu Viola marah padanya, saya tidak berani menghubungi Ibu. Selain mengembalikan kunci kontak mobil operasional, Mas Roy juga mengembalikan kunci rumah yang ia tempati,” tutur Puspa.“Hah? Kunci rumahnya juga ia serahkan sama Bu Puspa?” kembali Viola terkejut.“Benar Bu,” ucap Puspa menegaskan kembali.“Terus dia bilang nggak akan ke mana dan menginap di mana?” tanya Viola.“Mas Roy bilang jika tidak kembali ke desanya, dia akan ke Jakarta. Mengenai tempat menginap hari itu dia akan menemui Bang Ardi sekaligus menginap ke sana sebelum ia memutuskan untuk pergi ke desanya atau ke Jakarta.” Jelas Puspa, terdengar jelas tarikan napas berat Viola dan ia pun seakan duduk terhenyak di kursinya mendengar keterangan dari Puspa itu.“Aku nggak nyangka akan seserius ini dampaknya setelah aku marah padanya hari itu di sebuah caf

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 205. Viola Terkejut Roy Resign

    Hari ke empat sejak Roy meninggalkan Pulau Bali dan kembali ke Jakarta, Viola baru mau mengaktifkan ponselnya yang sejak bertemu terakhir dengan Roy di cafe ponsel itu sengaja ia matikan dan taruh di dalam lemari.Selama empat hari itu pula Viola tidak masuk ke kantor, kesehariannya hanya ia habiskan waktu di rumah terlebih di dalam kamarnya. Begitu terpukulnya dia setelah Roy mengungkapkan semua tentang masa lalu kekasihnya itu, hingga akibat kesal dan juga amarah membuat CEO cantik perusahaan pariwisata itu bersikap seperti itu.Ponsel yang baru ia aktifkan itu ternyata terdapat beberapa kali panggilan tak terjawab dan 1 pesan WA dari Roy, karena penasaran pesan WA itu pun ia buka.“Aku tahu kamu nggak bisa menerima akan semua yang aku ceritakan perihal masa laluku itu, aku pun menerima jika memang kamu marah bahkan juga benci padaku. Aku sadar dan mengakui jika aku telah berbuat suatu kesalahan besar, harusnya sejak awal aku ceritakan tentang masa laluku itu padamu. Untuk itu aku m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 204. Roy Diajak Ke Kantor

    Pagi itu Angel sarapan tak lagi sendiri melainkan ditemani oleh Roy yang juga telah mengenakan pakaian rapi, sementara ketiga pembantu rumah itu sarapan di meja makan di ruangan belakang.“Benar nih kamu nggak ingin istirahat dulu soalnya baru kemarin kamu tiba di sini dari Bali?” tanya Angel membuka obrolan mereka di meja makan.“Nggak Tante, aku merasa cukup fit kok pagi ini.” jawab Roy diiringi senyumnya.“Oh syukurlah kalau begitu, berarti nggak ada salahnya kan kalau pagi ini aku ajak kamu ke kantor?” ucap Angel.“Tentu nggak Tante, kira-kira apa tujuan Tante mengajakku ke kantor soalnya tadi malam Tante nggak bilang alasannya?” tanya Roy.“Kamu kan belum pernah aku ajak melihat kantor perusahaanku dan memang selama kamu dulu kerja di rumah ini, kamu nggak sekalipun aku minta datang ke sana. Di samping itu di sana nanti kita bahas tentang rencana membuka perusahaan pariwisata yang tempo hari aku bilang sama kamu saat kita bertemu di Bali,” tutur Angel.“Oh begitu, Tante yakin aka

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 203. Surprise Buat Angel

    Sekitar jam 5 sore Angel yang telah pulang dari kantor perusahaannya tiba di rumah, setelah memarkirkan mobilnya di halaman ia pun seperti biasanya masuk ke dalam rumah lalu menuju kamarnya di lantai atas untuk mandi dan berganti pakaian.Dengan santai dan tak memiliki firasat apa-apa ia ke luar dari kamarnya turun ke lantai bawah dan duduk di ruang tengah, tak beberapa lama terdengar ia memanggil salah seorang pembantunya.“Bi Surti..!”“Iya Nyonya,” sahut sosok yang dipanggil dari ruangan belakang, dan tak lama ia pun tiba di ruangan di mana Angel duduk.“Nyonya mau dibuatkan teh hangat?” tanya Bi Surti yang memang hampir setiap majikannya itu pulang dari kantor lalu duduk santai di ruangan tengah itu minta dibuatkan teh hangat.“Nggak Bi, karena cuacanya sejak dari kantor tadi dan setelah mandi aku masih merasa gerah. Aku mau Bi Surti buatkan jus alpukat aja, alpukatnya masih ada di kulkas kan Bi?” jawab Angel sembari balik bertanya.“Ada Nyonya, sebentar saya buatkan,” ulas Bi Sur

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status