Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 55. Akan Diberi Imbalan

Share

Bab 55. Akan Diberi Imbalan

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-07-06 05:04:04

“Iya Jody, moga aja.”

“Jadi kalau di rumah kalian sama-sama bersikap dingin, begitu?” tanya Jody.

“Mas Anton jarang di rumah, boleh dikatakan keseharian waktunya ia habiskan di luar. Pernikahanku seperti formalitas saja, nggak tahu aku apa tujuan awalnya dulu dia bersikeras meminta orang tuanya agar Papa menjodohkan aku dengannya,” tutur Angel.

“Lalu untuk apa kamu pertahankan jika memang nggak bakal ditemui kebahagiaan dalam rumah tangga?” tanya Jody lagi sembari sama-sama menikmati menu pesanan yang sudah ada dimeja itu.

“Aku belum menemui cara untuk menyakinkan Papa jika rumah tanggaku dan Mas Anton akan sulit meraih kebahagiaan, Papa orangnya keras dia nggak mudah percaya begitu saja jika tidak ada bukti yang kuat. Kamu sendiri berusahalah untuk membuka hati pada wanita lain, aku yakin jika kamu terus mencoba pasti akan bisa nantinya.”

“Ya, aku akan selalu mencobanya. Bagaimana pun juga aku nggak boleh juga larutkan perasaanku terus-menerus seperti ini, sementara Lilian sendiri mu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 56. Bertanya Tentang Jody

    Sebelum tiba di ruangan belakang rumah itu, saat Bi Ginah dan Pak Sobri melintas di ruangan tengah, Fitria memanggil mereka.“Ada apa kalian di panggil ke beranda depan menemui Kak Bram dan Mas Anton?” tanya Fitria yang tentu saja sejak tadi penasaran ingin tahu.“Oh, begini Nyonya kami berdua akan dibawa Tuan Anton hari minggu besok ke Malaysia,” jawab Bi Ginah.“Akan dibawa ke Malaysia?” Fitria nampak terkejut.“Ya kami dibawa ke sana selama 3 hari, setelah itu kami kembali lagi ke sini kok,” ujar Pak Sobri.“Selama 3 hari? Kalian diminta untuk ngapain di sana?”“Kami diminta untuk merapikan kediaman Tuan Anton yang baru, sepertinya dia akan pindah dari tempatnya yang lama,” jawab Bi Ginah.“Oh begitu, aku kira kalian akan dipekerjakan di kantornya,” ulas Fitria.“Ya nggaklah Nyonya, masa dipekerjakan di kantor hanya 3 hari saja,” tutur Pak Sobri.“Ya, Nyonya nggak usah kuatir tadi Tuan Bram bilang selama kami pergi dia akan mencari pembantu untuk pengganti kami di sini sementara je

    Last Updated : 2024-07-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 57. Arti Cinta Menurut Angel

    “Lebih jauhnya cinta menginginkan selalu bersama hingga jenjang pernikahan, dan jika putus di tengah jalan makanya tak sedikit dari mereka yang merasa sakit serta sulit untuk move on. Seperti yang dialami Jody dan Lilian,” Angel memperjelas jawaban yang ia berikan.“Oh begitu, jadi berat ya resikonya jika ingin mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh. Jika tujuan tak sampai untuk hidup bersama hingga jenjang pernikahan, maka akan mengalami rasa sakit yang teramat sangat ya, Tante?” Roy menyimpulkan.“Ya kira-kira begitulah Roy,” ulas Angel yang sebenarnya tidak pernah mengalami hal itu, hanya mendengar dan melihat teman-temannya yang berhasil hingga gagal ke jenjang pernikahan dalam menjalin hubungan dengan kekasihnya.“Berarti jika ingin merasakan apa itu cinta yang sebenarnya, kita harus siap menerima segala resikonya. Jika tidak kita akan patah hati dan sulit move on seperti teman yang Tante ceritakan tadi,” tutur Roy yang merasa ngeri juga untuk melibatkan perasaan lebih pada l

    Last Updated : 2024-07-07
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 58. Tiba Di Negeri Jiran

    “Ingat ya, nanti kalau Papa dan Mama memintamu bekerja di sana kamu harus bisa mencari alasan untuk menolaknya. Karena aku tahu banget kalau mereka suka akan cara kerjamu di rumah ini, terlebih kamu juga bisa membuat panggang ikan yang lezat,” pinta Angel yang kembali kuatir jika Roy nanti tak bisa menolak tawaran jika Pak Jonan dan Bu Via memintanya bekerja di sana.“Tante tenang aja, kalau pun aku di iming-imingi gaji yang besar aku tetap nggak akan menerima tawaran mereka nantinya. Seperti yang udah aku katakan, kalau aku udah nyaman berada dan bekerja di sini,” Roy menyakinkan Angel.“Itu juga merupakan wujud sebuah cinta, karena udah menjaga kesetiaan,” ujar Angel diiringi senyumnya.“Hemmm, mulai lagi Tante membahas soal cinta. Tapi kata Tante cinta itu sulit sekali dijabarkan, setiap orang berbeda-beda dalam menafsirkannya.”“Ya sih, tapi yang pasti cinta itu indentik dengan kesetiaan. Setiap orang harus bisa menanamkan kesetiaan itu, jika dia benar-benar mencintai seseorang.”

    Last Updated : 2024-07-07
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 59. Ke Rumah Pak Jonan

    Setelah makan siang bersama, mereka lanjutkan obrolan di ruang tengah. Beberapa menit kemudian, karena Pak Syamsul sekeluarga tahu jika calon menantu dan besan mereka baru saja datang dan tentunya merasa masih capek Anton dan kedua pembantu Bramasta itu pun disarankan untuk beristirahat.*****Seperti yang telah dijanjikan Angel akan datang mengunjungi rumah kedua orang tuanya, siang itu ia berangkat dengan Roy menuju rumah Pak Jonan dan Bu Via itu menggunakan sedan BMW yang dikemudikan Angel.Kebetulan siang itu di jalan tidak terlalu macet, hingga Angel dan Roy cepat tiba di rumah yang mereka tuju itu. Kedatangan Angel dan Roy tentu saja disambut gembira oleh Pak Jonan dan Bu Via serta adik-adik Angel yang hari minggu itu sengaja tidak ke mana-mana karena di rumah mereka akan diadakan acara kumpul keluarga.“Mari Roy kita masuk!” ajak Angel setelah mereka turun dari sedan BMW yang diparkir di halaman rumah yang lebih besar dan megah itu.Roy yang didampingi Angel segera masuk ke dal

    Last Updated : 2024-07-08
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 60. Acara Ijab Kabul

    Seperti yang pernah dilakukan Roy di rumah Angel, setelah tiba di ruangan dapur dia menunjukan bumbu-bumbu yang akan dibuat pada Bi Dirah, kemudian belasan ikan yang tadi direndam Roy iris-iris bagian badannya. Irisan itu tentu hanya tipis saja tidak sampai membuat daging ikan itu terpotong, itu dilakukannya agar nanti bumbu-bumbu yang sekarang dimasak Bi Dirah saat dilumuri dapat meresap ke dalam daging ikan-ikan itu.Setelah bumbu masak dan ikan-ikan dilumuri keseluruhannya, Roy, Bi Dirah dan Angel menuju bagian ruangan terbuka yang berada di samping luar dapur itu. Di sana telah tersedia tempat pemanggangan, dan dalam beberapa menit bara yang dinyalakan Roy pun telah siap untuk dilakukan pemanggangan.Roy pun memanggang ikan-ikan tuna yang telah dilumuri bumbu-bumbu itu, sekali panggang 5 sampai 6 ekor ikan. Jika di desanya dulu saat memanggang ikan selalu menggunakan pengipas yang biasanya terbuat dari anyaman bambu, namun baik di rumah Angel maupun dirumah Pak Jonan itu, Roy meng

    Last Updated : 2024-07-08
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 61. Pak Jonan Menawarkan

    Malam pun tiba, cuaca yang cerah di kota Jakarta membuat acara makan malam bersama semakin menyenangkan. Pak Jonan sengaja membuat acara makan malam keluarga besar itu di halaman depan rumahnya, di tempat terbuka itu suasana lebih fres dan terasa berbeda.“Udah lama sekali kita nggak makan bareng berkumpul begini ya, Mas?” ujar Bu Via sembari makan di meja panjang yang ditempatkan sedemikian rapinya dihalaman rumah megah itu.“Iya Via, ini berawal karena kita ketagihan akan ikan panggang buatan Roy saat makan di rumah Angel minggu yang lalu.” ujar Pak Jonan dengan senyum gembiranya.“Bagaimana kalau kamu bekerja saja di rumah ini, Roy? Nanti Bapak akan membiayai agar kamu melanjutkan pendidikanmu ke perguruan tinggi.” Pak Jonan mulai melakukan rencananya yang ternyata telah jauh-jauh hari ia rembukan dengan Bu Via untuk mengajak Roy ke rumah itu, Angel terkejut dan membuatnya terbatuk-batuk.“Hemmm, terima kasih sebelumnya aku ucapkan pada Bapak dan Ibu yang telah menawarkan aku untuk

    Last Updated : 2024-07-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 62. Resepsi Pernikahan

    “Mari, Pak Sobri dan Bu Ginah bisa beristirahat di kamar lantai atas bersebelahan dengan kamar Yurika.” ajak Pak Syamsul menunjukan kamar yang ia maksud di lantai atas rumahnya.“Nah, ini kamarnya. Selamat beristirahat Pak, Bu!” ucap Pak Syamsul.“Terima kasih, Pak.” ucap Pak Sobri, setelah kedua pembantu Bramasta itu masuk ke dalam kamar, Pak Syamsul pun turun ke lantai bawah menuju kamarnya.“Kamu tidur aja di atas Ginah, aku di sini saja.” tutur Pak Sobri sembari meletakan bantal di bawah tempat tidur yang beralaskan karpet itu.“Ya Mas, sebenarnya nggak enak juga begini tapi mau gimana lagi kita terpaksa melakukannya.” ujar Bi Ginah.“Ya, nggak usah dipikirin. Kita hanya satu malam lagi berada di rumah ini, lusa kita udah kembali ke Jakarta. Yang penting bagaimana kita dapat menyelesaikan kepura-puraan ini dengan baik, hingga selesai acara resepsi nanti.” tutur Pak Sobri yang telah berbaring di bawah tempat tidur beralaskan karpet itu.“Istri Mas Sobri nggak tahu kan jika kita dim

    Last Updated : 2024-07-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 63. Mengajak Jody Ngumpul

    “Ya udah biar aku yang call kamu.” Anton memutuskan panggilan ponselnya lalu ia alihkan dengan melakukan video call seperti yang diinginkan Bramasta.“Wah, meriah sekali Mas!” seru Bramasta saat mereka telah terhubung melalui video call, dan Anton pun memperlihatkan suasana di sana.“Nih dia ipar mu!” ujar Anton mengarahkan camera ponselnya pada Yurika.“Hemmm, iparku itu cantik Mas. Hallo Yurika!” sapa Bramasta.“Hallo juga, ini siapa ya Bang?” sahut Yuriga lalu bertanya pada Anton.“Itu adik sepupu aku yang saat ini aku percayakan memimpin perusahaan pusat di Jakarta, namanya Bramasta.” jawab Anton.“Selamat ya Yurika, Mas Anton.” ucap Bramasta.“Ya Bang, terima kasih.” ulas Yurika dengan senyum bahagianya.“Nanti kapan-kapan ajak Mas Anton ke Jakarta ya, Yurika?” pinta Bramasta.“Tentu saja Bang, aku akan ajak Bang Anton nanti ke Jakarta. Aku pun belum pernah ke sana.” ujar Yurika.“Ya udah dilanjut aja acaranya, aku akan kembali bekerja. Sekali lagi selamat ya untuk kalian berdua

    Last Updated : 2024-07-10

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 208. Viola Diminta Berfikir Jernih

    “Biasanya kamu sibuk saat akhir bulan, inikan baru minggu kedua itupun kamu nggak pernah Oma lihat seperti ini duduk sendirian sambil bermenung. Ayolah Viola cerita aja sama Oma apa yang sedang kamu pikirkan?” Oma yang tahu persis akan sikap cucunya itu tentu saja tak percaya dan curiga ada sesuatu yang tengah terjadi di diri Viola.“Mas Roy resign dari kantor dan sekarang pergi tinggalkan pulau ini,” Viola akhirnya jujur karena ia merasa takan bisa sembunyikan tentang yang ia lamunankan saat itu.“Roy resign dan pergi? Kapan itu dan ia pergi ke mana?” tanya Oma kaget.“Sehari sesudah aku memarahinya, aku juga nggak tahu apakah dia pulang ke desanya atau kembali ke Jakarta.” Jawab Viola.“Wah, kok sampai separah ini akibatnya hingga dia resign dan pergi.” Oma tak menyangka.“Aku juga nggak menyangka Oma, barang kali benar dugaanku dan juga Puspa jika dia nggak benar-benar mencintaiku.” Ulas Viola dan terdengar dia menarik napas dalam-dalam.“Kamu jangan terlalu cepat menyimpulkan begi

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 207. Sama-sama Melamun

    Sore itu sepulang dari kantor, Roy yang telah mandi dan mengganti pakaiannya langsung menuju perkarangan belakang di mana di sana terdapat kolam renang. Roy duduk di kursi yang di depannya sebuah meja berbentuk bulat dan beratap ayaman serap kayu hingga saat tengah hari pun duduk di sana akan tetap terasa sejuik.Setelah menyeruput kopi hangat yang tadi dibuatkan Bi Surti, Roy pun menyulut sebatang rokok dan menghisapnya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Melihat dari sikapnya itu agaknya ada sesuatu yang tengah mengganjal pikirannya, tatapannya begitu kosong mengarah ke tengah-tengah kolam.“Nggak terasa udah 1 minggu lebih aku berada di sini dan bekerja sebagai supir merangkap asisten pribadi Tante Angel,” gumamnya dalam hati, lalu ia meraih ponselnya yang ia taruh di atas meja bulat di dekat gelas berisi kopi itu.“Pesan WA ku dia baca tapi nggak direspon sama sekali, agaknya memang Viola benar-benar marah bahkan mungkin juga benci sama aku. Ada baiknya aku ganti kartu aja agar ak

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 206. Viola Menduga-duga

    “Maaf Bu, saya sebenarnya saat Mas Roy menemui saya dan mengajukan resign ingin sekali menelpon Bu Viola. Akan tetapi saat Mas Roy mengatakan jika alasan ia resign karena Bu Viola marah padanya, saya tidak berani menghubungi Ibu. Selain mengembalikan kunci kontak mobil operasional, Mas Roy juga mengembalikan kunci rumah yang ia tempati,” tutur Puspa.“Hah? Kunci rumahnya juga ia serahkan sama Bu Puspa?” kembali Viola terkejut.“Benar Bu,” ucap Puspa menegaskan kembali.“Terus dia bilang nggak akan ke mana dan menginap di mana?” tanya Viola.“Mas Roy bilang jika tidak kembali ke desanya, dia akan ke Jakarta. Mengenai tempat menginap hari itu dia akan menemui Bang Ardi sekaligus menginap ke sana sebelum ia memutuskan untuk pergi ke desanya atau ke Jakarta.” Jelas Puspa, terdengar jelas tarikan napas berat Viola dan ia pun seakan duduk terhenyak di kursinya mendengar keterangan dari Puspa itu.“Aku nggak nyangka akan seserius ini dampaknya setelah aku marah padanya hari itu di sebuah caf

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 205. Viola Terkejut Roy Resign

    Hari ke empat sejak Roy meninggalkan Pulau Bali dan kembali ke Jakarta, Viola baru mau mengaktifkan ponselnya yang sejak bertemu terakhir dengan Roy di cafe ponsel itu sengaja ia matikan dan taruh di dalam lemari.Selama empat hari itu pula Viola tidak masuk ke kantor, kesehariannya hanya ia habiskan waktu di rumah terlebih di dalam kamarnya. Begitu terpukulnya dia setelah Roy mengungkapkan semua tentang masa lalu kekasihnya itu, hingga akibat kesal dan juga amarah membuat CEO cantik perusahaan pariwisata itu bersikap seperti itu.Ponsel yang baru ia aktifkan itu ternyata terdapat beberapa kali panggilan tak terjawab dan 1 pesan WA dari Roy, karena penasaran pesan WA itu pun ia buka.“Aku tahu kamu nggak bisa menerima akan semua yang aku ceritakan perihal masa laluku itu, aku pun menerima jika memang kamu marah bahkan juga benci padaku. Aku sadar dan mengakui jika aku telah berbuat suatu kesalahan besar, harusnya sejak awal aku ceritakan tentang masa laluku itu padamu. Untuk itu aku m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 204. Roy Diajak Ke Kantor

    Pagi itu Angel sarapan tak lagi sendiri melainkan ditemani oleh Roy yang juga telah mengenakan pakaian rapi, sementara ketiga pembantu rumah itu sarapan di meja makan di ruangan belakang.“Benar nih kamu nggak ingin istirahat dulu soalnya baru kemarin kamu tiba di sini dari Bali?” tanya Angel membuka obrolan mereka di meja makan.“Nggak Tante, aku merasa cukup fit kok pagi ini.” jawab Roy diiringi senyumnya.“Oh syukurlah kalau begitu, berarti nggak ada salahnya kan kalau pagi ini aku ajak kamu ke kantor?” ucap Angel.“Tentu nggak Tante, kira-kira apa tujuan Tante mengajakku ke kantor soalnya tadi malam Tante nggak bilang alasannya?” tanya Roy.“Kamu kan belum pernah aku ajak melihat kantor perusahaanku dan memang selama kamu dulu kerja di rumah ini, kamu nggak sekalipun aku minta datang ke sana. Di samping itu di sana nanti kita bahas tentang rencana membuka perusahaan pariwisata yang tempo hari aku bilang sama kamu saat kita bertemu di Bali,” tutur Angel.“Oh begitu, Tante yakin aka

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 203. Surprise Buat Angel

    Sekitar jam 5 sore Angel yang telah pulang dari kantor perusahaannya tiba di rumah, setelah memarkirkan mobilnya di halaman ia pun seperti biasanya masuk ke dalam rumah lalu menuju kamarnya di lantai atas untuk mandi dan berganti pakaian.Dengan santai dan tak memiliki firasat apa-apa ia ke luar dari kamarnya turun ke lantai bawah dan duduk di ruang tengah, tak beberapa lama terdengar ia memanggil salah seorang pembantunya.“Bi Surti..!”“Iya Nyonya,” sahut sosok yang dipanggil dari ruangan belakang, dan tak lama ia pun tiba di ruangan di mana Angel duduk.“Nyonya mau dibuatkan teh hangat?” tanya Bi Surti yang memang hampir setiap majikannya itu pulang dari kantor lalu duduk santai di ruangan tengah itu minta dibuatkan teh hangat.“Nggak Bi, karena cuacanya sejak dari kantor tadi dan setelah mandi aku masih merasa gerah. Aku mau Bi Surti buatkan jus alpukat aja, alpukatnya masih ada di kulkas kan Bi?” jawab Angel sembari balik bertanya.“Ada Nyonya, sebentar saya buatkan,” ulas Bi Sur

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 202. Roy Terbang Ke Jakarta

    Pagi itu gerimis turun mengembuni Pulau Bali, Roy yang telah bersiap berangkat ke bandara nampak ke luar dari kamar yang disediakan pihak hotel. Setiba di lobi Roy pun terkejut, ternyata di sana Ardi telah menunggunya berikut mobilnya yang telah ia parkir di depan.“Berangkat sekarang Roy?” sapa Ardi sembari bertanya.“Iya Bang,” jawab Roy yang masih terkejut karena tak menyangka Ardi menunggunya di sana.“Ya udah kalau begitu yuk kita berangkat sekarang,” ajak Ardi.“Loh, kenapa Bang Ardi pakai repot-repot ngantarku ke bandara segala. Aku kan bisa ke sana dengan taksi,” ujar Roy merasa sungkan.“Sejak tahu kamu akan kembali ke Jakarta kemarin, aku emang udah berniat mengantarmu ke bandara.” Ulas Ardi diiringi senyum ramahnya.“Wah, jadi nggak enak udah disediakan kamar dan nggak boleh disewa Bang Ardi juga akan mengantarku segala ke bandara.” ujar Roy makin sungkan.“Hemmm, aku bukan hanya menganggapmu sahabat tapi udah seperti saudara sendiri. Ayo kita berangkat sekarang nanti ketin

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 201. Terkejut Dan Menyayangkan

    Ardi terkejut setelah mengetahui sosok yang mengetuk pintu ruangannya dan dipersilahkan masuk itu adalah Roy, secara spontan ia berdiri dari duduknya lalu menyongsong Roy kemudian mengajaknya duduk di kursi tamu dalam ruangan manajer hotel itu.“Aku kira tadi siapa, ternyata kamu Roy. Ada yang perlu aku bantu sampai kamu datang menemuiku di sini?” Ardi mengawali obrolan mereka di ruangan itu dengan bertanya.“Maaf Bang kalau aku ke sini nggak kasih kabar dulu, nggak ada sih aku hanya ingin menginap di hotel ini untuk malam ini sebelum besok pagi aku berangkat ke Jakarta.” Jawab Roy diiringi senyum ramahnya.“Loh, tumben kamu mau menginap di sini segala? Bukankah kamu disediakan tempat tinggal oleh kantor tempat kamu bekerja itu?” Ardi heran.“Aku udah resign dari perusahaan itu dan besok pagi aku akan ke Jakarta..”“Apa?! Kamu resign?!” potong Ardi terkejut.“Iya Bang, makanya aku akan menginap di sini dulu untuk malam ini.” jawab Roy.“Loh, apa yang terjadi sampai kamu resign dari pe

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 200. Roy Resign

    Seperti biasa pagi hari Roy yang telah mandi dan rapi bersiap pergi ke kantor, akan tetapi ada yang berbeda dari penampilannya kali ini, biasanya mengenakan pakaian kerja berupa seragam tertera logo dan nama perusahaan pariwisata milik Viola itu namun pakaian yang ia pakai sekarang pakaian biasa mengenakan baju kemeja dan celana jeans.Bukan hanya itu saja kejanggalannya, biasanya ia pergi ke kantor ke luar dari tempat kediaman tanpa membawa apa-apa selain kunci kontak mobil operasional yang ia gunakan untuk mengantar jemput para turis, saat ini terlihat ia ke luar dari tempat kediamannya menggandeng koper scooter.Koper scooter itu ternyata hanya ia keluarkan dari dalam rumah dan menaruhnya di teras, lalu ia tinggalkan menuju kantor perusahaan tempat ia bekerja dengan hanya berjalan kaki karena memang dari tempat kediamannya itu jarak kantor hanya 200 meter saja.Mulai dari satpam hingga para karyawan kantor yang berada di ruangan terkejut melihat penampilan Roy yang tak seperti bias

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status