Share

Bab 77—Ikut kami.

Dilan menekan puntung rokok yang entah sudah ke berapa pada asbak yang ada di meja, lalu meneguk kaleng bir favoritnya sampai tak bersisa. Mulutnya menghela napas lelah, dan frustrasi. Menyugar rambut yang ternyata mulai memanjang ke belakang.

Sudah lebih dari satu jam berlalu, saat Bianca pergi meninggalkan unitnya. Namun, perbincangannya yang menyinggung tentang masa lalu masih terngiang di telinga, bahkan ingatan akan sosok yang sudah lama sekali hampir terlupa hadir kembali.

'Kakek kamu dateng ke butiknya Mami kemaren siang. Beliau nanyain soal kamu.'

Info yang diberikan Bianca cukup mengusik ketenangan Dilan yang beberapa tahun terakhir ini adem ayem. Mungkinkah kedatangan Bianca kemari memang sudah direncanakan? Gadis itu sengaja datang hanya ingin membahas persoalan yang sejak lama sekali Dilan lupakan?

Soal identitas, jati diri dan latar belakangnya yang selama ini Dilan tutupi.

"Ck! Kalo Kakek memang inget aku, kenapa gak dateng temuin orangnya langsung? Kenapa malah kete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status