Share

Bab 76—

"Auw! Sakit, Bi!" Dilan meringis ketika Bianca menempelkan handuk yang sudah diisi es batu ke kulit wajahnya yang terluka. Dingin dari es bercampur rasa perih tentu semakin menambah nyeri.

"Tahan bentar dong." Bianca mencibir, lalu meniup bagian yang sedang dia kompres. "Lagian, kamu berantem sama siapa, sih? Kok bisa babak belur begini?" tanyanya, seraya menyudahi mengompres, lalu mengambil kotak obat yang sudah dia ambil sebelumnya di meja.

Dia yang sengaja mampir ke apartemen Dilan sepulang dari kampus, mendapati tunangannya sedang kepayahan di sofa. Wajah tampan Dilan dipenuhi dengan luka dan darah. Siapa yang tidak cemas?

"Ada orang gila!" sahut Dilan asal, ringisan di bibirnya memudar berganti dengan gerutuan. Dia tentunya tidak akan menceritakan apa yang telah terjadi dengan dirinya di rumah sakit.

Bianca juga tidak tahu menahu soal Sanaya yang menikah hari ini. Dilan tak berminat atau pun enggan membahasnya untuk saat ini.

Bianca mengolesi luka di sudut bibir sang tunangan den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status