Share

15. Nasehat teman.

Ceklek!

Aku buka perlahan pintu kamar putraku yang menutupi. Aku langkahkan kaki perlahan mendekatinya yang tampak tidur dengan nyenyak. Sebenarnya pantang tidur saat sedang mendekati magrib. Banyak mitos yang beredar seputar tentang pantangan tidur di waktu magrib. Namun melihat wajah polos putraku, tak tega rasanya membangunkannya saat ini.

Aku duduk di tepi ranjang. Menatap wajah damai putra semata wayangnya ini. Serta membelai kepalanya pelan. Rambut yang mulai panjang dan tebal ini terasa lembut di tanganku. Wangi jeruk orange menguat dari rambutnya. Bau khas shampo anak-anak dengan gambar kepala yang berwarna kuning tua itu.

Perkataan Irene kembali berputar kepalaku. Aku mulai mengumpulkan kepingan kenangan seperti potongan puzzle akan sikap suamiku yang mulai mencurigakan.

Sebenarnya jika diingat-ingat kembali. Banyak perkataan serta sikap Mas Dika yang tampak ganjal di mataku. Hanya saja karena aku terlalu percaya padanya atau karena aku yang terlalu percaya diri suamiku t
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status