Share

Part 47

SINDIRAN PEDAS ISTRI KEDUA

Part 47

Aku berdiri di dekat pagar balkon. Menikmati malam yang disertai bulan yang malu-malu di balik awan. Anak-anak sudah tidur selepas Isya. Meskipun besok adalah hari libur, tetapi sudah menjadi kebiasaan dari dahulu, paling lama hanya setengah jam setelah menunaikan salat mereka akan segera tidur.

Di teras bawah ada Mbak Nana --pengasuh Syira-- sedang duduk selonjoran sambil menelepon. Dia memang rutin menelepon kedua orang tuanya setiap hari. Entah itu di saat anak-anak telah tidur siang atau pun tidur malam.

Bapak dan Ibu sedang di rumah lama. Ada kerabat dari Bapak yang berkunjung. Rumah mendadak terasa sepi.

Kembali aku memperhatikan dengan saksama gelang yang ada dalam genggamanku. Aku gagal mengembalikan benda itu kepada Hakim. Nanti akan kucoba lagi. Kalau terang-terangan tidak berhasil, aku juga akan mengikuti jejaknya. Memberikannya lewat perantara atau pun dengan cara memaksa. Sungkan untuk tetap memilikinya, terlebih setelah kutahu ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sasya Sa'adah
nah kan, si rara protes. Dia maunya papanya cuma Hendi alias rujuk sama mamanya
goodnovel comment avatar
Jee Esmael
Makin lama makin mahal koinnya thor.. Cepet abis join aku dong
goodnovel comment avatar
siomania4
mau diapain ... mau di selepet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status