Share

Part 95

Sindiran Pedas Istri Kedua

"Bukan lamaran tapi tunangan, Ma." Papa Hakim menyela.

"Kata Mama, sih, nggak usah tunangan-tunangan lagi. Langsung nikah aja, udah. Selesai!" gumam Mama Hakim dengan raut wajah yang menunjukkan kekesalan.

"Ya, ndak bisa begitu, Ma. Jangan memaksakan kehendak pada anak. Biarkan dia menentukan sendiri, kita tinggal menyokong saja selagi itu positif."

"Papa selalu begitu. Ngikut aja maunya anak-anak. Nggak bisa tegas sama anak."

Mama Hakim kembali bersungut. Sementara aku dan Obi hanya saling lirik. Jujur rasanya kurang nyaman berada di antara perdebatan orang tua Hakim yang secara emosional kami belum dekat.

"Ada kalanya kita yang harus mengikuti maunya anak dan ada pula masanya anak yang harus mengikuti maunya orang tua. Kita tidak boleh menerapkan sistem diktator pada anak." Papa Hakim kembali menanggapi istrinya dengan kata-kata bijak.

"Papa selalu begitu. Sudahlah, Mama mau ke belakang dulu, ngelihat masakan Mbak."

Mama Hakim meninggalkan kami. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yanie
ribet bgt ya. hendi, hakim, obi bukn segitiga lg .........
goodnovel comment avatar
Chasya Cahaya
Om Hakim cemburu ya, sulit melupakan keknya. Sdh lah Kim, cari yg lain saja ya. Kan Tiata skrg sdh jd ipar kamu. Om Obi ntar kasihan deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status