Share

Bab 20

"Mas! Kenapa diam saja? Itu istrinya muntah! Jadi suami kok tidak tanggung jawab! Istri sakit malah dibiarkan saja!" umpat wanita yang ada di sebelahku.

Sesaat Farel terdiam.Ucapan ibu itu membuat lelaki yang baru kukenal kebingungan. Bagaimana tidak bingung baru kenal sudah dikira suami.

Ada-ada saja ibu itu?

Aku tak menghiraukan ucapan wanita di sebelahku. Merasakan perut mual saja sudah sangat menyiksa. Mana bisa berdebat dalam keadaanku yang seperti ini? Menyesal, kenapa aku harus ikut naik kapal? Aku jadi menderita seperti ini.

"Kamu tak apa-apa Yas?" tanya Farel yang sudah berdiri tepat di sampingku. Tangannya mulai memijit tengkukku.

"Pengen muntah. Howeek... Howeek...." Kututup mulut dengan kedua tangan. Tak ada lagi isi perut yang keluar. Hanya tinggal rasa pahit yang menempel di lidah.

"Kamu hamil, Yas?"

"Aw... Sakit!" ucapnya seraya memegang paha yang kucubit.

Enak saja aku dibilang hamil? Selama aku bersama Om Bagas, aku selalu mengonsumsi pil KB secara rutin. Dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status