Home / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Alasan Mencapai Kebahagiaan, Ketidakberdayaan.

Share

Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Alasan Mencapai Kebahagiaan, Ketidakberdayaan.

Author: Radif
last update Last Updated: 2022-01-23 19:04:35
Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Alasan Mencapai Kebahagiaan, Ketidakberdayaan.

“Sejalan dengan apa yang pernah Mama bilang; kita akan melakukan ujian dengan hadiah kebebasan.”

Aldia mulai menjabarkan motif kehadirannya di sini.

“Dengan begitu, tiga insan di depan kalian ini termasuk dalam ujian tersebut ....”

Apa yang sang jenderal itu kemukakan perlahan membayar semua keheranan Eriel dan Kael. Rupanya tiga individu itu menjadi soal dalam ujian.

Lalu Aldia menyodorkan sebilah pisau seraya menitah, “Cabut nyawa mereka untuk kebebasan kalian ....”

Sontak bukannya senang karena dengan begitu ujian menjadi mudah, malah menjerumuskan Eriel dan Kael ke dalam kebingungan yang mengguncang psikis mereka. Karena sejujurnya ini diluar perkiraan dan prasangka.

”Ini terlalu berat.“ Kael sampai mencetuskan pendapat untuk tidak habis pikirnya.

“Ta-tapi ... kukira kita akan bertarung?” timpal Eriel untuk ketidakmengertiannya.

”Kapankah Mama bilang ujian kalian akan bertarung?“ sindir Aldia untuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 29: Hanya Karena Masalah Terlihat Sama, Bukan Berarti Diselesaikan Dengan Cara Yang Sama.

    Episode 29: Hanya Karena Masalah Terlihat Sama, Bukan Berarti Diselesaikan Dengan Cara Yang Sama. Aldia beserta dua prajuritnya telah kembali berdinas sekalian mengurus tiga jasad yang sampai detik ini tidak diketahui motif mereka hingga dijadikan objek ujian sang jenderal. Latar belakang ketiga korban saja tidak diketahui. Sementara di kamar, Eriel sedang duduk bersila di lantai sembari konsentrasi dalam semadi Aura-nya. Meningkatkan lagi kualitas Aura yang dimilikinya. Pukul 14:03. Siang yang mendung agak kejinggaan, Kael De Atria menyusuri perhutanan secara sembunyi-sembunyi, membawa bekal pancingannya hanya demi menuju danau favoritnya. Walakin, bukannya gembira karena dirinya kini tiba dengan selamat di lokasi memancing, Kael malah mendekus jengkel saat menyadari bahwa di area danau ini sudah hadir seorang gadis menyebalkan. Sosok itulah yang serta-merta membuat Kael terpaku bimbang di bibir danau yang membeku—bimbang antara kembali pulang atau tetap memancing walau dite

    Last Updated : 2022-01-27
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 30: Matahari Tidak Melelehkan Salju, Itu Hanya Membuat Hari Jadi Tidak Gelap.

    Episode 30: Matahari Tidak Melelehkan Salju, Itu Hanya Membuat Hari Jadi Tidak Gelap.Pukul 17:57.Murka.Satu kata itu sudah mampu mendeskripsikan motif penyerangan yang Eriel lakukan. Dan ... bingung. Itu yang masih terpatri dalam pikiran Aira menyikapi kenyataan yang sukar dielakan. Sedang Kael secara apatis mematung di posisinya. Itulah yang memotivasi Aira menahan setiap serangan Eriel secara sukarela dan berani. Bertaburan dalam udara pecahan Aura Cahaya Eriel dan pecahan Aura Pingai Aira lantaran mereka saling beradu kemampuan lewat pukulan-pukulan Aura. 'Tafh' 'Tafh' 'Tafh'. “Minggir jalang! Jangan kau lindungi manusia tidak berguna itu!” hardik Eriel sembari bergerak ke sana-sini mencari ruang untuk menghajar kakaknya sendiri. “Jangan sebut diriku jalang! Cewek berambut hijau rumput!” ketus Aira kendati balasannya tidak senyelekit perkataan Eriel—setidaknya ia sudah berusaha. Tapi Aira juga tidak sudi menyingkir begitu saja. Alih-alih Eriel dan Kael yang semestinya ad

    Last Updated : 2022-01-27
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 31: Hanya Karena Berhasil Melampiaskan Marah Bukan Berarti Masalah Tuntas.

    Episode 31: Hanya Karena Berhasil Melampiaskan Marah Bukan Berarti Masalah Tuntas.Pukul 18:51.Sejenak, kegelapan malam melingkupi kediaman Aldia tanpa terasa. Waktu berganti sejalan dengan dua Pewaris Aura Cahaya yang terlibat perseteruan moral dan adu fisik. Khususnya untuk Eriel yang asyik meluapkan apa yang mengganjal di hatinya. Dengan mata telanjang juga jelas kalau Eriel tanpa ampun menghajar saudara kembarnya habis-habisan. Lebih-lebih kemurkaannya telah melampaui segala perasaan yang tak kuasa dideskripsikan. Segala argumentasi pun larut dalam murka. Menganiaya kakaknya supaya terbayarkan seluruh beban mentalnya. Sejauh empat belas meter Kael terseret dari posisi awal. Salju dinodai bercak-bercak darahnya. Remaja berjaket hoodie itu terus terseret mundur gara-gara runtunan serangan Eriel. Dan yang tidak kalah penting, Kael masih kuasa berdiri walau rapuh nan ganar. Sekuat tenaga menolak tumbang. Bertahan dalam rentetan tinjuan Aura sang adik. Semenit berikutnya, Eriel mu

    Last Updated : 2022-02-03
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 32: Kemenangan Bukanlah Segalanya, Namun Kekalahan Bukan Pilihan Yang Terbaik.

    Episode 32: Kemenangan Bukanlah Segalanya, Namun Kekalahan Bukan Pilihan Yang Terbaik. Dalam proses reformasi runtuhnya kerajaan dinasti 67 bangsa Selatan, negara Bangsa Selatan mengalami Krisis ekonomi akibat anjloknya nilai mata uang kerajaan atau kurs Kinh terjun bebas ke titik terendah. {Kinh: Nama mata uang bangsa Selatan pada masa kerajaan yang digunakan hingga sekarang.} Dalam kurun waktu kurang dari setahun, kurs Kinh yang berada diangka Kinh100 per-satu gram emas 24 karat anjlok menjadi Kinh1560 per-satu gram emas 24 karat dan menyebabkan hiperinflasi. Berefek domino pada semua harga bahan pokok yang menjulang tinggi, konsumsi masyarakat terus menurun, nilai tukar yang sulit dikontrol, dan ekonomi berantakan sangat signifikan. Hal itu juga dibarengi era globalisasi yang tak terhindarkan. Era globalisasi juga membentuk ekonomi Jilid Tiga; berdirinya bank sentral dunia, terbentuknya lembaga internasional moneter dunia (IMD), terbentuknya federasi persatuan bangsa-bangsa (FP

    Last Updated : 2022-02-11
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan.

    Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan. Beliau adalah sang pionir negara Bangsa Selatan. Sosoknya terbilang nyentrik, bersahaja dan seorang lajang yang dermawan. Beliau selalu berpenampilan bertelanjang dada meski udara dapat membekukan darahnya, sang pemilik mata biru langit cerah yang punya tatapan tajam penuh waspada, berperawakan tinggi (1,9 meteran) dengan bahu tegap, rahang kokoh yang presisi, berkulit warna sawo matang, dengan rambut putih gondrongnya yang dikucir tinggi ke belakang serta paras kaku yang menguarkan karisma. Beliau memang tidak setampan para selebritis terpopuler, juga bukan terlahir dari keluarga aristokrat, tetapi beliau secara mengagumkan punya pembawaan yang tegas dan berintegritas. Beliaulah sang sosok presiden pertama negara Bangsa Selatan yang bernama Davian Marzuq. Akrab dipanggil, Davian; Presiden Davian. Perspektif positif terhadapnyalah yang membuat ia dianggap sosok berwibawa. Bahkan secara berle

    Last Updated : 2022-02-11
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan. (Part 2)

    Episode 33: Barang Siapa Yang Inginkan Keadilan, Dia Harus Temukan Dulu Ketidakadilan. (Part 2) 'Sejarah terulang secara paradoksal, siapakah yang salah?' 'Apakah ujung sosial-nonpemerintahan adalah chaos?' 'Seperti apakah sosial-nonpemerintahan yang diekspektasikan presiden negara Bangsa Selatan Davian?' Tersebar berita-berita menggemparkan yang tendensius mempertanyakan ideologi negara Bangsa Selatan, memperdebatkan apa yang sesungguhnya terjadi kini. Walau dalam beberapa wawancara, presiden sendiri dengan tegas menampik bahwa sosial-nonpemerintahan bukanlah kekacau-balauan yang marak terjadi, tapi sekaligus mendukung penuh beberapa individu melenyapkan nyawa para pejabat karena memang negara Bangsa Selatan telah bersumpah untuk menghancurkan sistem pemerintahan yang dimulai dari 'buah-buah-nya'. Pada titik itu, Panglima Perang Hiel mulai terdesak oleh rekan-rekan sejawatnya supaya mengambil langkah setegas-tegasnya. Supaya cepat membuktikan konsistensi militer yang independen

    Last Updated : 2022-02-11
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 34: Dunia Tidak Seperti Mimpi, Setidaknya Di Sana Tempat Kita Bermimpi.

    Episode 34: Dunia Tidak Seperti Mimpi, Setidaknya Di Sana Tempat Kita Bermimpi.ALTERNASI waktu: 20 / Bintang Capricorn. Musim dingin.Pukul: 12:43.Mentari yang biasanya dapat memamerkan sinar kemegahannya kini tersaput awan-awan tebal. Walau tetap hari ini dikatakan hari yang cerah karena hujan salju tidak melanda. Pada halaman depan rumah Aldia, dua Pewaris Aura tengah menyibukkan diri dalam suatu kegiatan penting: Dinginnya udara dan cuaca mendung tidak menyurutkan Eriel dan Aira untuk terus berlatih menguatkan kualitas bola-bola Aura mereka. Serius, penuh penilaian, mereka berlari dan menembakkan bola-bola Aura hingga pecah, saling beradu. Jenderal Aldia tidak ketinggalan hadir di sini. Mengenakan busana hangat dengan jaket bulu tebal, dan bercelana pantalon kelabu dengan sepatu lars hitamnya. Ibu dua anak itu tengah duduk di kursi goyang, tepat di beranda rumahnya sekalian berkomunikasi dengan seseorang lewat sebuah ponsel, diselingi isapan demi isapan cerutu rasa jeruk yang be

    Last Updated : 2022-02-17
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 35: Guru Termanis Adalah Pengalaman Pahit.

    Episode 35: Guru Termanis Adalah Pengalaman Pahit. Pukul: 15:03. Demonstran bermunculan dihampir segala kota di beberapa provinsi. Mengumandangkan penolakan, kemarahan dan konfrontasi. Kebijakan presiden menuai polemik baru, dibumbui pihak-pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi demi kepentingan golongan pribadi. Pihak militer menjadi serba salah selepas kritikan presiden menjadi sebuah titah; militer tidak boleh ikut campur urusan politik. Kubu pembelanya jelas menahan para demonstran agar ketertiban bertahan. Sedang para pendaginya mendesaknya bertindak tegas pada para pendukung sosial-nonpemerintahan yang kelewat batas. Lalu Panglima Perang Hiel tanpa letih dan secara persuasif memprovokasi presiden dalam upaya menyudahi kelicikan sang pimpinan tertinggi negara Bangsa Selatan itu. Sejalan dengannya, Jenderal A Aldia De Atria sudah mengetahui dalang dari tersebarnya berita buruk mengenainya—berita mengenai paham radikalismenya atas bukti sebuah buku dan penyalah

    Last Updated : 2022-02-17

Latest chapter

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 381: Berhenti Makan Sesudah Kenyang.

    Mulanya, dunia terdiri dari tiga benua. Benua kerajaan langit, benua kerajaan bumi dan benua kerajaan bayangan ....Semuanya kosong tanpa kehidupan sebelum akhirnya sepasang anak kembar lahir dari alam semesta ....Sepasang anak kembar menikmati segala sesuatu yang alam semesta hadiahkan untuk kelahiran mereka ....Tetapi, keduanya tidak puas dan selalu merasa kesepian ....Semesta kemudian menghadiahkan secuil 'ide' supaya mereka beranak pinak ....Dari anak-anak mereka ramailah benua Kerajaan Langit ....Tetapi, sepasang anak kembar tidak puas dan selalu merasa kurang ....Semesta kemudian menghadiahkan secuil 'konsep' supaya mereka bermain ....Dari kebaikanlah Sang Ibu dinamai sebagai Batari-Aswani, dan dari keburukanlah Sang Bapak dinamai sebagai Batara-Aswadan ....Tetapi, sepasang anak kembar tidak puas dan selalu merasa bosan ....Semesta kemudian menghadiahkan secuil 'kebenaran mengenai segala sesuatu' supaya mereka tersadarkan ....Dari kebenaranlah sepasang anak kembar memb

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 380: Kamu Adalah Apa Yang Kamu Percayai Dalam Kepalamu.

    “... dua dua, dua tiga, dua empat ...!” Dia menghitung-hitung jumlah target yang berhasil dilumpuhkan. Tidak disangka bahkan olehnya untuk berakhir di tempat ini. Menghabiskan waktu menangani tantangan ilmu Aura di sebuah stadion beladiri Auranias dengan disaksikan oleh ribuan pasang mata .... Arena duel para Pewaris Aura desa Aswad berposisi di sisi pantai, distrik Air. Bertetangga dengan sarang penguin kaisar. Bangunannya seperti amfiteater dengan kapasitas 10.000 pengunjung dan arena duel tepat di titik sentral yang terbuka serta multifungsi (kali ini arena duel berupa panggung es setinggi satu meter). Serba monokromatik. Diberikan nama stadion Auranias Hidrogen. Pun telah disesaki oleh warga lokal yang antusias menyaksikan bagaimana Auranias Cahaya menunjukkan kemampuannya. Saking antusias dan penasarannya jumlah penonton melebihi kapasitas yang dapat ditampung. Tetapi, untuk membuktikan langsung bahwa Auranias langka itu betul-betul eksis mereka rela berdesak-desakan dan membe

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 379: Berikan Aku Kebebasan Maka Kutunjukkan Watak Asliku.

    3471-27-Leo (Musim Semi). 11:01. Kota Astras ....Sekarang Ketua Demu sibuk mengurus proyek industrialisasi desa Dom, disamping getolnya dia dan tim menuntut undang-undang dasar Auranias internasional supaya direvisi dalam konotasi yang lebih humanis. Dipusingkan oleh proyek pertambangan desa Dom yang masih terlibat tarik ulur kesepakatan. Belum lagi negosiasi dengan pemerintah pusat—atau sebetulnya Ketua Rion—yang sulit dibungkam dengan 'dana kompensasi' maupun hadiah saham perusahaan. Itu belum dengan beragam kendala lain yang sukar ditangani seorang diri ....Langkahnya tegas. Niatnya lurus. Pandangannya jauh menuju kamar hotel atau ruang kerjanya. Dibuntuti oleh tiga individu yang sangat tidak asing.”... ketua ... ketua ... kami kekurangan dukungan! Ini juga kesempatan untuk mengadili Auranias Cahaya picik itu ....“ Ellios ada di sana. Memohon bantuan lebih. Sejak Ketua Demu datang dirinya sudah melancarkan permintaannya. Menyadari kalau lawannya tidak sebanding dengannya. ”Kami

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 16: SISTEM AURA V.7.6 (Dewan Direksi 5).

    '... dan tidak ada yang lebih patut bertanggungjawab atas banyaknya kesemrawutan kecuali umat manusia itu sendiri.''BOOMMM' ....Pada akhirnya, dia hadir di medan perang. Alam Siluman, Realitas Tengah server 57.Asap kelabu berhiaskan kilatan listriknya meliputi sosoknya; figur laki-laki ras Angelis yang memiliki empat sayap keemasan dengan tinggi dua meteran, dengan wajah kaku nan dinginnya yang senada dengan rambut panjang keemasannya. Entitas paling indah bagi mata manusia awam.“GRROOAARRGH ...!”Segerombolan Siluman yang mengendarai monster-monster buruk rupa dan berbahaya serentak menggempurnya. Monster-monster di alam ini memiliki tingkat agresivitas dan mekanisme pertahanan diri lebih mematikan daripada monster-monster di Realita Simulasi, wujud-wujud mereka pun sangat sukar dipahami oleh penglihatan manusia awam.Tembakan-tembakan dari ilmu [Gelembung-Gelembung Meta-Ledakan] yang menimbulkan kebisingan luar biasa serta meluluhlantakkan material padat nyatanya dapat diteraba

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 378: Suatu Bangsa Yang Membangun Keadaannya Sendiri.

    .... di ruang tamu, orang-orang sangat serius dan beradu argumen. Ini merupakan dialog di hari ketiga .... Sementara untuk hari pertama, semua dirundingkan di balai desa bersama setiap tokoh pembaharu beserta warga setempat yang telah sepakat untuk menguatkan serta mengutamakan sektor pangan, energi, air beserta tempat tinggal untuk warganya dalam menghadapi segala tantangan dunia Aura, termasuk sudah menetapkan standar dan prosedur ejawantahnya. Lalu, di hari kedua, masih di balai desa musyawarah mengarahkan pada kesepakatan bahwa secara keseluruhan sistem desa akan berbasis kepemimpinan total manusia desa Aswad yang beratribut kesejahteraan, keadilan serta kesederhanaan, sedang alat-alat dalam menunjangnya atau untuk melestarikan tujuan tersebut masih menggunakan sistem kekuasaan yang pragmatis (seperti perancang hukum adat, pelaksana hukumnya dan penegak hukumnya). Pun sepakat merenovasi tata ruang desa Aswad yang akan dikerjakan selama biaya memadai. Pencabutan keseteraan hak hid

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 377: Semua Baik-Baik Saja, Semua Baik-Baik Saja.

    'Sang pemenang yang mengambil trofi.'Sebagai langkah preventif dari potensi konflik sosial yang mungkin terjadi adalah melalui pengamanan wilayah yang diperketat. Baik penyebaran informasi, distribusi perdagangan maupun keluar-masuknya orang-orang ke dalam desa tidak lagi terbuka sebagaimana ketika Kael dan timnya bertransmigrasi ke sini. Setelah acara yang disebut 'Peradilan Rakyat' desa Aswad diselenggarakan dengan baik dan benar kegiatan penduduk desa berlangsung sebagaimana biasanya dengan sedikit perubahan mendasar yang dampaknya terasa positif. Kenyataannya, masyarakat sendiri yang menentukan alur kehidupan desa.3471-25-Leo (Musim Semi). 14:11.Dan, sebagian cakrawala terselubung awan-awan kelabu sementara sebagian lainnya biru secerah harapan desa Aswad. Pasar utama desa yang berlokasi di distrik Cahaya kelihatan sibuk dalam rutinitasnya.“... mari dapatkan air hangat! Air mineral dengan harga murah dan sangat berkualitas!”“... ikan tuna, ikan gabus artik, ikan es dan ikan

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 376: Mungkinkah Seribu Orang Memikirkan Satu Hal Secara Sama Persis Dalam Satu Waktu?

    Lalu, apalagi yang mudah dipahami kalau bukan membersihkan ikan dari durinya supaya aman dimakan?Pasalnya, kenyataan yang dihadapi warga desa Aswad selanjutnya bahkan tidak pernah mereka kira kendatipun secara bersamaan mereka membutuhkannya ....Oshi dan ratusan pendukungnya konsisten mensosialisasikan transisi tata kelola desa Aswad. Pemetaan masalah beserta data yang menginformasikan sejumlah kerusakan struktural akibat kelalaian pengelolanya dipublikasi secara cuma-cuma. Belum ampuh dengan itu, Oshi tidak takut mengangkat ajaran atau cerita-cerita kemuliaan para Aswadiata beserta sepasang anak kembar pemberontak Kerajaan Langit (Batari-Aswani dan Batara-Aswadan) demi menggugah kesadaran penduduk aslinya bahwa Oshi dan segenap kerabatnya datang baik-baik untuk membantu menyelamatkan desa Aswad. Mengangkat narasi kalau para pengelola korup dan pendukungnya sebagai anak-anak Batara-Aswadan yang membawa keburukan, sementara yang berdiri dipihak Oshi dilabeli sebagai anak-anak Batari-

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 375: Bahkan Untuk Melihat Punggung Sendiri Dibutuhkan Cermin.

    “... tidak boleh menangani masalah kriminal dengan tindak kriminal lagi! Ini akan jadi blunder.”Meninggilah intonasi suara sang Ketua El begitu mendapati rekan-rekan barunya malah menuntut tindakan lebih. Penolakan para pengelola desa mendapatkan serangan langsung dari warga yang menuntut perubahan. Belum dengan kelompok lain yang terdengar menyusup untuk suatu tujuan yang belum diketahui. Setelah kepergian Gunta keamanan agak merenggang tentu karena Ellios Nun'Dias tengah menyusun strategi dan kebijakan baru, sehingga pada saat yang sama membuka peluang konflik terbuka untuk meletus. Dan, warga primitif yang memilih untuk merampok barang-barang sebagai cara bertahan hidup yang paling efisien. Kondisi desa Aswad berangsur-angsur memburuk.3471-02-Leo (Musim Semi). 16:11.Di hari esoknya, masih dalam suasana tegang pertempuran antara Kael dan Siluman Kerbau telah memakan korban jiwa serta luka-luka. Pertempuran yang mendorong mereka ke dalam sebuah rumah makan. Rumah makan Penguinis

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 374: Kalau Sopan Santun Tidak Bisa Menyehatkan, Biar Perang Yang Bicara.

    3471-01-Leo (Musim Semi). 10:11.'BOOMMM' ... ledakan baru saja merusak gerbang akademi Aura, tapi tidak ada korban yang berjatuhan atau ... belum. “Bantu yang lain ...! Bantu yang lain ...!” desak Kael sembari dengan lihai merealisasikan ilmu Aura tipe Fundamental dalam menghalau dua siluman kerbau tipe Tanah level 55. Tepat di jalan raya. “Atau carilah perlindungan!”“... iya, aku berusaha!” Sury sedapat mungkin beranjak menuju halaman depan rumah besar berbentuk iglo. Membantu dua anak muda yang menghalangi serbuan ratusan monster Semut-Semut Salju supaya tidak masuk ke dalam rumah.'BOOMMM' ....“... serang! Serang!” Dipecahnya kedamaian lingkungan ke dalam gentingnya pertempuran oleh seekor Siluman Kerbau. Berdiri di atas seekor monster Gumpalan Lemak raksasa, di jalan raya. “Para pendatang itu tidak punya hak di sini! Jadi habisi mereka!”Makhluk kegelapan itu mengerahkan puluhan Siluman kerbau tipe Tanah demi menyerang para pemberontak desa Aswad. “GRROOAARRR ...!”Informasi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status