[Yongki Bahadur memberi Yumini Roket Super 66x]Setengah jam kemudian ....[El memberi Yumini Roket Super 1.341x][Yongki Bahadur memberi Yumini Roket Super 1.314x]Orang-orang di dalam ruang live streaming itu sudah menggila. Jumlah penonton telah melampaui 100.000 orang. Bos-bos besar yang tak terhitung jumlahnya berlomba-lomba mengirimkan komentar.Yuni sendiri juga hampir menjadi gila. Akan tetapi, dia menjadi gila karena luapan kegembiraan yang dirasakannya. Dia tidak menyangka kedua pria itu akan begitu murah hati. Masing-masing dari mereka telah memberikan hadiah lebih dari empat miliar. Setelah ini, hadiah yang dia dapatkan diperkirakan akan melebihi enam miliar. Benar-benar sesuatu yang tidak terbayangkan.Pada saat ini, Joel dan Yongki juga mulai tersadar. Kalau mereka terus berlomba mengirimkan hadiah, masih untung kalau pada akhirnya bisa mendapatkan Yuni. Kalau tidak, mereka mungkin akan mati karena emosi. Apa yang mereka lakukan sekarang tidak seperti lelang. Meskipun pe
“Aku tunggu telepon dari kamu, Joel!” Suara Yuni berkumandang di ruang live streaming, membuat suasana menjadi gempar lagi.“Gawat, gawat, pujaan hatiku!”“Hatiku sakit sampai nggak bisa bernapas!”“Satu lagi perempuan cantik tinggalkan kita.”Komentar Joel dengan font warna emas muncul di layar lagi, “Haha. Oke, Yun. Besok aku akan buat kamu nikmati malam yang indah.”David merasa waktu sudah tepat. Karena itu, dia pun mengirim sebuah komentar. Karena dia juga pemilik akun dengan level 100 ke atas, font komentarnya juga sangat mencolok.“Dengar-dengar, yang bisa jadi nomor satu bisa berkencan dengan live streamer, ya?” kata David.“Bos Korek Api, cepat selamatkan pujaan hati kami.”“Benar, Korek Api. Cepat selamatkan pujaan hati kami dari tangan iblis.”“Selamatkan apanya! Kalau Korek Api jadi nomor satu, Yumini jadi milik dia. Sama saja!”“Biarpun begitu, aku juga ingin Korek Api yang jadi nomor satu.”Rentetan komentar biasa memenuhi layar.“Kalau begitu, aku tanya live streamer-nya
Keesokan harinya, David tidur sampai siang baru bangun. Setelah mandi, dia pun pergi ke Golden Hotel.“Selamat siang, Pak David.”“Selamat siang, Pak David.”Begitu masuk ke hotel, setiap orang yang David temui akan menyapanya dengan sopan. Setelah makan siang, David langsung pergi ke kantor ketua direksi untuk beristirahat. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu.Tok tok ....“Masuk.”Prisca membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.“Pak David, serah terima hotel sudah dimulai. Kapan Pak David sempat?” tanya Prisca.“Kak Prisca, aku sudah bilang aku nggak akan tanya soal serah terima. Kamu saja yang buat keputusan. Kamu beri tahu aku saja kalau sudah waktunya bayar.”“Baiklah. Kalau begitu, aku nggak akan mengganggu waktu istirahat Pak David. Oh ya, malam ini aku pindah, ya. Tolong nanti malam jangan kunci pintu rumah, ya.” Usai berkata, Prisca langsung meninggalkan kantor tanpa menunggu tanggapan dari David.Sial, David tergoda lagi. Dia pun duduk di kursi dan memainkan p
Setelah masuk ke ruangan, Yuni mendapati tidak ada seorang pun di sana. Yuni pun mencari tempat untuk duduk. Jantungnya masih berdebar-debar karena gugup.Sesaat kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Yuni terkejut dan spontan menolehkan kepala untuk melihat ke arah pintu. Begitu pintu ruangan itu terbuka, terlihat sosok seorang pemuda masuk ke dalam. Yuni samar-samar merasa sedikit familiar ketika melihat orang itu.“Kamu David?” Yuni berdiri dan bertanya dengan ragu.“Hai, Yuni. Aku David. Aku nggak menyangka kamu akan kenal sama aku. Kelihatannya, aku benar-benar sudah terkenal di kampus,” jawab David sambil tersenyum getir.“Kamu Korek Api yang kasih aku hadiah lebih dari 20 miliar tadi malam?”“Kenapa? Nggak mirip?”“Bagaimana mungkin? Kalau kamu David, bagaimana mungkin kamu ....” Yuni terkejut sampai tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.Dalam dua hari terakhir, David memang sudah menjadi terkenal di Jina University. Namun, bukan karena nama yang baik. Masalah David sudah terse
Yuni masih dalam kondisi linglung sejak dia keluar dari Golden Hotel. David yang miskin yang digosipkan di kampus selama dua hari ini ternyata seorang bos yang menyembunyikan diri. Siapa yang akan percaya?David juga pemilik Golden Hotel. Berapa harga Golden Hotel? Dua puluh triliun? Atau empat puluh triliun? Golden Hotel sepertinya bukan apa-apa di mata David. Kalau begitu, berapa banyak uang yang dimiliki David? Dua ratus triliun? Atau empat ratus triliun?Yang lebih konyol lagi, bos besar seperti itu malah dicampakkan oleh Sarah. Yuni kenal dengan Sarah. Mereka berdua adalah anggota klub tari di kampus. Meskipun mereka tidak terlalu akrab, boleh dibilang keduanya saling kenal.Seandainya Sarah mengetahui latar belakang David, perempuan itu mungkin akan sangat menyesal. Perempuan itu benar-benar telah kehilangan sesuatu yang besar demi seorang Joel yang bukan apa-apanya.David meminta Yuni merahasiakan hal ini. Pria itu masih tidak ingin menonjolkan diri. Kalau begitu, Yuni akan mera
David terus berjalan ke kelasnya seolah-olah dia tidak mendengar ucapan-ucapan itu. Dia juga tidak bisa apa-apa. Dia tidak bisa langsung menghajar orang-orang itu, bukan. Lagi pula, dia yang hanya seorang diri mau melawan tiga orang. Bukankah itu namanya cari mati?David hanya bisa bersabar untuk beberapa hari lagi. Setelah dia kembali dengan Bugatti edisi terbatas, dia akan membuat orang-orang itu merasa iri setengah mati padanya.David pun masuk ke kelasnya. Di dalam kelas sudah banyak orang. Begitu melihat David datang, mereka langsung menoleh dan menatap David dengan tatapan penasaran. David berjalan ke tempat duduknya tanpa menghiraukan mereka. Setelah David duduk, Ben dan yang lainnya menghampirinya.David dan Ben pernah tinggal bersama selama lebih dari setahun di tahun pertama mereka mulai kuliah. Mereka bahkan menjuluki diri mereka dan dua orang lainnya sebagai “Empat Jagoan Jina University”. Hubungan mereka juga sangat baik.“Vid, kamu nggak apa-apa, kan?!” kata Ben dengan ra
Setelah Willy menjadi yang pertama mendaftar, beberapa mahasiswa lainnya ikut mendaftar. Mereka pun ingin tampil bersama Bianca. Namun pada akhirnya, dosen PA tetap memutuskan untuk memilih Willy. Mau bagaimana lagi, Willy adalah ketua kelas. Dia pasti memiliki posisi agak tinggi di hati dosen.“Bianca, Willy, masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum hari pertunjukkan. Kalian sering-sering berlatih. Bapak nggak menuntut kalian harus dapat penghargaan. Tapi kalian nggak boleh buat kelas kita kehilangan muka.”Usai berkata, dosen PA langsung meninggalkan kelas. Begitu dia pergi, seseorang muncul di depan pintu kelas.“Permisi, David ada di sini, nggak?”Suara seorang perempuan bergema di ruang kelas. Semua orang di dalam ruangan kelas spontan melihat ke arah pintu.“Buset, bukannya itu Yuni, salah satu dari perempuan tercantik di kampus?”“Yuni bilang dia cari siapa barusan?”“Cari David?”“Nggak mungkin, ah.”“Yuni, kamu cari siapa?” Seseorang bertanya pada Yuni.“Aku cari David,” jaw
“Ngomong saja. Yuni, ada apa kamu cari aku?” tanya David.“Kalau nggak ada apa-apa berarti aku nggak boleh cari kamu, Vid?” Yuni balik bertanya.“Kamu bisa saja kirim pesan atau telepon aku, kok. Ngapain sampai langsung ke kelas cari aku?”“David, aku lagi bantu kamu sekarang. Jangan anggap kebaikan orang lain sebagai niat jahat.”“Oh ya? Bantu aku? Bantu aku apa memangnya?” tanya David.Yuni berpikir sejenak, lalu berkata, “David, coba kamu pikir. Karena skandal dua hari yang lalu, setiap kali kamu muncul, seseorang pasti akan langsung bilang, lihat, itu David yang pacarnya direbut sama pria lain, lalu dia sangat marah sampai muntah darah dan pingsan dua hari yang lalu. Tapi setelah aku datang cari kamu, yang mereka bicarakan bukan lagi tentang kamu yang marah sampai muntah darah dan pingsan. Tapi apakah kita benar-benar sudah pacaran.”Saat melihat David terdiam saja, Yuni berkata lagi, “Menurut kamu, dari dua hal itu mana yang lebih baik?”David berpikir sejenak dan merasa ada benar