“Baiklah, aku akan memilih rumah yang akan aku beli. Aku sebaiknya membeli rumah yang memiliki pemandangan bagus, memiliki fasilitas lengkap, dan tidak terlalu luas.”
Davis duduk di meja, membuka laptop, membuka satu per satu website agen properti. Setelah memilih beberapa rumah, pilihannya jatuh pada sebuah rumah mewah yang berada di dekat pantai. “Aku tidak memiliki ponsel untuk menghubungi agen properti. Aku sebaiknya bergegas sebelum waktu quest berakhir.”
Davis keluar dari hotel. Ia tercengang ketika melihat biaya yang dikeluarkannya untuk menginap selama satu hari. Para pelayan mengantar kepergiannya di halaman depan.
“Aku menghabiskan $200.000 hanya untuk menginap satu hari. Aku bisa membeli sebuah mobil bahkan rumah dengan jumlah uang tersebut.”
Davis memeriksa berkas pembayaran. Hanya tertulis “Davis” tanpa tambahan nama keluarga “Miller”. Meski cukup bingung, ia mengabaikan hal tersebut.
[Money Power : $999. 391.000]
[Catatan : $200.000 sudah digunakan untuk pembayaran Paradise Street]
Davis membeli sebuah ponsel dan sebuah mobil di toko yang tidak jauh dari Paradise Street. Berbeda dengan semalam, ia diperlakukan dengan sangat baik oleh para pelayan.
[Money Power : $999. 000.000]
[Catatan : $381.000 sudah digunakan untuk membeli mobil]
[Catatan : $10.000 sudah digunakan untuk membeli ponsel]
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 90 Menit]
Davis membutuhkan beberapa waktu untuk terbiasa dengan mobil barunya. Setelah bisa mengendalikannya, ia bergegas mengendarai mobil ke kantor agen properti. “Aku berniat membeli mobil dan ponsel biasa, tapi saat melihat mobil dan ponsel yang ada di sana, aku justru memilih yang paling mahal. Aku menghabiskan $1.591.000 kurang dari satu hari. Ini benar-benar gila.”
Davis tertawa. “Tapi aku sangat senang karena satu per satu keinginanku terwujud.”
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 45 Menit]
Davis tiba di kantor agen properti. Ia mendapat sambutan ramah. Tanpa pikir panjang, Davis memilih rumah yang sudah dipilihnya tadi. Rumah itu memiliki fasilitas yang lengkap, cukup luas, berada di ujung kompleks perumahan dan menghadap langsung ke pantai dan laut.
“Aku menginginkan rumah ini,” kata Davis seraya menunjuk sebuah rumah di layar.
“Harganya $10.000.000, Tuan Davis,” kata seorang pegawai pria, “Anda bisa melakukan pembayaran secara—”
“Aku akan membelinya sekarang.” Davis terkejut ketika mendengar harga rumah tersebut yang menurutnya sangat mahal, tetapi ia langsung membelinya tanpa pikir panjang.
“Rumah keluarga Anderson tidak sebanding dengan rumahku,” gumamnya.
Davis memberikan kartu hitam miliknya.
Pegawai itu terkejut hingga terdiam sesaat. “Mohon tunggu sebentar. Kami akan mempersiapkan semua berkasnya dengan cepat. Kami juga akan mengantar Anda ke rumah yang Anda pilih.”
“Aku sedang terburu-buru sekarang. Aku akan langsung membayarnya dan mempercayakan semuanya pada kalian.”
Pegawai itu pamit, kembali dengan seorang manajer wanita.
Semua transaksi pembelian sudah selesai dalam waktu cepat. Davis sudah memiliki sebuah rumah sekarang. Semuanya sangat mudah ketika ia memiliki uang.
[Money Power : $989. 000.000]
[Catatan : $10.000.000 sudah digunakan untuk membeli sebuah rumah]
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 15 Menit]
“Quest-nya masih berjalan?” Davis terkejut. “Aku sepertinya harus berada di rumah agar bisa menyelesaikan quest.”
Davis berdiri dari kursi. “Segera antarkan aku ke rumahku sekarang. Aku tidak memiliki banyak waktu.”
Davis mengikuti mobil pegawai. Sepanjang jalan, ia melihat rumah-rumah mewah di sisi kiri dan kanan. Begitu sampai di depan rumahnya, ia begitu bahagia karena sudah memiliki sebuah rumah yang mewah yang dahulu hanya bisa ada dalam mimpinya.
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 5 Menit]
Davis bergegas memasuki rumah, mengelilingi satu per satu ruangan. Ia memasuki kamar, berjalan menuju balkon yang langsung menghadap pantai dan laut. “Ini benar-benar luar biasa. Aku memiliki sebuah rumah mewah sekarang.”
[Ding]
[Host berhasil menyelesaikan Quest Utama]
[Hadiah 50 exp + $500.000 dikirim ke Status Pewaris dan Money Power Anda]
[Nama Host : Davis]
[Keluarga : Miller]
[Status Pewaris : Level 2 (21/200)]
[Health Point : 18/22]
[Kekuatan : 13 | Pertahanan : 14 | Kecerdasan : 15 | Kelincahan : 13]
[Money Power : $989. 500.000]
Davis mengamati layar hologram. “Levelku sudah naik ke level 2. Health Point, kekuatan, pertahanan, kecerdasan dan kelincahanku juga sudah meningkat. Aku harus meningkatkan levelku sebanyak 38 untuk bisa mengetahui informasi mengenai keluarga Miller dan meningkatkan level sebanyak 58 untuk bisa mengetahui informasi mengenai orang tuaku.”
Davis beranjak ke kamar, duduk di sofa, masih memperhatian layar hologram yang ditampilkan cincin. “Jika aku ingin meningkatkan level lebih cepat, aku harus menyelesaikan quest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Dua quest yang sudah aku selesaikan semuanya termasuk mudah.”
“Tunggu dulu.” Davis segera mencari informasi mengenai keluarga Miller di internet. “Aku tidak mendapatkan informasi apa pun.”
Davis diam sejenak. “Aku bisa bertanya pada kakek Sebastian mengenai keluarga Miller. Aku yakin dia pasti mengetahui sesuatu tentang keluargaku. Selain kakek yang mengadopsiku dari panti asuhan, kakek juga yang memberikan cincin ini padaku.”
[Peringatan!]
[Anda tidak diizinkan untuk memberi tahu mengenai identitas Anda sebagai anggota keluarga Miller pada siapa pun untuk saat ini. Jika Anda melanggar, Status Pewaris dan level Anda akan diturunkan ke level semula. Sistem tidak akan beroperasi selama satu bulan dan Money Power Anda juga tidak akan bisa digunakan selama waktu tersebut]
“Aku tidak boleh memberi tahu identitasku pada orang lain? Bukankah dengan menggunakan kartu hitam spesialku identitas asliku sesuai dengan nama yang tertulis di belakang kartu akan tercatat di sistem pembelian?”
[Saat Anda menggunakan kartu khusus Anda, identitas asli Anda akan disembunyikan oleh sistem. Sistem hanya akan mencetak nama “Davis” sesuai dengan nama di kartu penduduk Anda di semua transaksi yang Anda lakukan. Kartu khusus Anda akan tidak berfungsi ketika Anda menambahkan nama keluarga “Miller”]
Davis memeriksa berkas pembelian rumah, mobil, ponsel dan pembayaraan Paradise Street. Dalam berkas-berkas itu memang hanya tertulis nama “Davis”.
“Jadi ini alasan kenapa berkas pembayaran Paradises Street hanya menuliskan nama ‘Davis’. Aku juga hanya menemukan nama depanku saja di berkas pembelian rumah.”
Davis mengamati kartu hitam khususnya, memiringkan ke kiri dan kanan. Tulisan nama “Davis Miller” tampak timbul tenggelam. “Bukankah nama Davis Miller tertulis di belakang kartu khususku? Setiap orang memegangnya pasti melihat nama lengkapku.”
[Nama Davis Miller hanya bisa dibaca oleh Anda]
[Saat kartu dipindai, wajah Anda akan tampil di layar. Kartu ini hanya bisa digunakan oleh Anda sebagai pemilik kartu]
“Jadi ini alasan dua pegawai Paradise Street tidak banyak bertanya mengenai kartu hitam milikku meski aku berpakaian seperti pengemis semalam. Mereka juga langsung tahu mengenai namaku. Saking terkejut, aku sampai tidak memikirkan hal itu.”
Davis berdiri dari sofa, menatap pemandangan pantai dan laut dari jendela. “Dalam kartu penduduk, namaku memang hanya tertulis Davis. Kakek Sebastian sempat menambahkan nama keluarga Anderson, tapi anggota keluarga Anderson menentang keras hal itu.”
“Kenapa aku tidak boleh memberi tahu orang lain mengenai identitasku? Dan kenapa sistem harus menyembunyikan identitasku?”
[Identitas Anda masih harus dirahasiakan untuk sekarang. Hal ini dilakukan untuk melindungi nyawa Anda dari bahaya. Dengan kemampuan Anda saat ini, Anda belum siap menghadapi bahaya]
“Nyawaku dalam bahaya besar? Bahaya besar apa yang kau maksud?”
[Sistem belum bisa memberikan informasi yang dibutuhkan]
Davis mengembus napas panjang. “Meski aku masih bingung, tapi aku akan mempercayaimu. Aku akan merahasiakan soal keluarga ‘Miller’. Untuk mempersiapkan diri ke depan, aku juga akan mulai melatih tubuhku dan meningkatkan kemampuanku.”
[Sistem mencatat keinginan Anda]
Davis berbaring di ranjang, tertidur dengan lelap. Dua jam kemudian, ia terbangun dan memutuskan berjalan-jalan di sekitar pantai.
Davis duduk berselonjor di pasir putih, membiarkan air laut menyentuh kakinya. Ini hal terbaik yang pernah ia lewati.
Davis memutuskan kembali ke rumah setelah puas berjalan-jalan dan menikmati waktu santai. Saat akan memasuki rumah, sebuah mobil menepi di samping rumahnya. Seorang wanita dan seorang pria turun dari mobil.
“Susan, Ethan,” ujar Davis dengan wajah terkejut.
Davis terbaring tidak sadarkan diri di ranjang. Jacob memeriksa keadaannya dengan teliti. Sebastian, Alex, Angela, Hans, Carlos, Elena, Sammy, dan yang lain berada di ruangan, menatap Davis khawatir. “Apakah Davis akan bangun kembali?” tanya Sarah sembari menyeka air mata, menarik-narik tangan Sammy. “Dia terlihat sangat pucat sekarang.”Elora berkata, “Apakah Davis tidak sadarkan diri karena aku terlalu banyak bermain dan menghabiskan makanan? Aku tidak akan bersikap nakal sekarang.”“Semua itu bukan salah kalian berdua. Davis ... hanya kelelahan. Dia akan baik-baik saja dan kembali berkumpul dengan kita secepatnya,” ujar Angela. Susan memutar bola mata, duduk di sisi ranjang. Ia mengelus rambut Davis, seketika terbayang kebersamaannya dengan pria itu saat kecil. “Davis, ada apa denganmu? Kau adalah pria yang sangat kuat.” Susan menatap berkaca-kaca, memejamkan mata saat mengingat tindakannya pada Davis saat malam pertunangan dengan Ethan tempo hari. “Kau adalah orang baik, Davis.
Davis terdiam selama beberapa waktu. “Jika dia tahu siapa pencipta sistemku, maka dia mengenal orang tuaku. Aku harus segera berbicara dengannya.”[Peringatan!][Host tidak boleh meninggalkan kubah dan mendekati pria itu]Davis yang akan berlari seketika berhenti, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengamati pria bertopeng yang masih mengirimkan pesan isyarat.“Aku mendadak bersikap bodoh karena orang itu menyebut soal pencipta sistemku. Aku tidak memiliki jaminan jika pria itu berkata jujur. Dia bisa saja berbohong agar aku keluar dari kubah pelindung sehingga dia menyerangku.”Davis menggertakkan gigi. “Aku harus tenang agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Pria itu bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. Jika dia memang mengenal pencipta sistemku, dia ... tidak! Aku tidak boleh tertipu.”Pria bertopeng putih itu berhenti memberikan bahasa isyarat, tersenyum. “Dia sama sekali tidak terpancing dengan pesanku. Dia orang yang waspada. Sistemnya pasti memerintahkannya untuk tetap b
“Apa yang terjadi?”Davis bergegas melompat dari batu, mengamati informasi di layar hologram. “Seseorang berusaha meretas sistem?”Davis tercengang sembari mengamati keadaan sekeliling. “Aku baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini.”“Siapa orang yang meretas sistemku?” Davis tercenung di pantai, berlari menuju penginapan. Ia tiba-tiba berhenti saat menyadari sesuatu. “Aku tidak boleh membahayakan mereka. Aku ... aku harus bersikap tenang sekarang.”Davis terkejut saat melihat cincinnya memancarkan sinar putih yang menyebar ke sekelilingnya. Sinar itu berubah menjadi sebuah kubah. [Host tidak boleh meninggalkan kubah sampai sistem memastikan keadaan aman]“Aku harus tetap berada di tempat ini.” Davis mengepalkan tangan erat-erat, menoleh ke layar hologram, beralih ke kubah pelindung. “Kubah ini transparan dan terlihat seperti kaca. ” Layar menunjukkan kondisi pulau. Sebuah titik mendadak muncul, terus membesar hingga akhirnya menampilkan seseorang. Davis sontak tercengang,
“Kita sudah tidak lama mengunjungi mereka.” David duduk di sofa, termenung selama beberapa waktu. “Aku mendengar Paman Darius mulai pikun dan kondisi kesehatannya terus memburuk. Dia juga beberapa kali mengingau dan memanggil nama Damian. Aku yakin kehadiran kita bisa sedikit membantunya.”Dasha dan Darren saling bertatapan sesaat. “Apakah keluarga Paman Danish, Paman Diego, dan Bibi Debora juga akan pergi ke Fluxton, Ayah?” tanya Dasha. “Mereka akan menyusul kita setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka. Kita akan pergi lebih dahulu karena kita tidak terlalu sibuk sekarang.”David meneguk minuman, menyimpan gelas perlahan saat mengingat momen kebersamaannya dengan Damian di masa kecil. Semakin mengingat Damian, semakin ia penasaran dengan kejadian di masa lalu. Darren bertanya, “Apa kau baik-baik saja, Ayah? Kau terus melamun sejak tadi.”“Aku baik-baik saja. Kalian beristirahatlah. Kalian pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh. Setelah kita mengunjungi keluarga kita, kal
Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig masih berada di ruangan setelah kepergian para bawahan Donald. Hujan mendadak mengguyur deras, berbanding dengan suasana yang sangat sunyi.“Apakah kita akan memberi tahu Logan mengenai hal ini, Ayah?” tanya Levon.Lucas terdiam agak lama, mengepalkan tangan erat-erat. Ia sangat membenci situasi sekarang, tetapi ia tidak memiliki banyak pilihan.“Kalaupun kita tidak memberi tahunya, Logan pasti sudah tahu mengenai pertemuan ini. Aku yakin dia sudah memasang kamera pengawas di tempat ini. Selain itu, para bawahannya pasti akan memberi tahunya soal kunjungan orang-orang itu.”Liam berkata, “Logan pasti akan meminta bagian imbalan dari kita, Ayah.”Lucas melirik sekeliling sesaat. “Kita tidak memiliki pilihan lain sekarang. Kita tidak memiliki banyak pasukan maupun peralatan. Kita nyaris tidak memiliki apa pun untuk melindungi diri kita sendiri. Jika kita memang ingin menjadi bagian dari rencana Donald, kita mau tidak mau harus meminta bantuan Logan.”Lucas
Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig sontak terdiam, saling melirik satu sama lain. Mereka memang membutuhkan sekutu kuat agar bangkit dan bisa membalas dendam. Keluarga Miller memanglah sebuah pilihan yang sangat bagus, tetapi keluarga itu bisa membuang mereka kapan saja seperti sebelumnya.Lucas termenung agak lama, mengingat semua perlakukan buruk keluarga Miller padanya dan keluarganya. Meski begitu, ia tidak bisa memungkiri jika keluarga Miller memberikan banyak kesempatan dan uang pada mereka.“Lucas, bagaimana menurutmu?” bisik Ludwig, “kau akan menerima tawaran ini, bukan? Kita tidak memiliki banyak pilihan sekarang.”“Diamlah, brengsek! Aku sedang berpikir sekarang,” ketus Lucas.Liam dan Levon saling bertatapan. Mereka masih bimbang untuk menerima tawaran bawahan Donald. Akan tetapi, di saat yang sama mereka memang membutuhkan bantuan sekutu kuat seperti keluarga Miller.Lucas mengembus napas panjang. “Aku ingin tahu alasan Tuan Donald mengajakku kerja sama. Keputusanku tergantung
Davis masih berada di dalam kamar ketika yang lain berkumpul di halaman.Davis mengamati informasi keluarga Miller di layar hologram, membesarkan sebuah foto. “Wanita itu memang Dasha Miller. Dia dalah sepupuku.”Davis terdiam ketika mengingat pertemuannya dengan Dasha di pantai. “Dasha sempat bertanya apakah kami saling mengenal atau tidak. Sama seperti Dariel, Daisy, dan Deric, dia tampaknya tidak mengenalku.”“Dasha memiliki saudara kembar bernama Darren. Mereka sebaya denganku.” Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Mereka sepertinya menginap di pulau samping. Jika aku tidak pergi ke pantai, aku tidak akan bertemu dengan Dasha.Davis mengamati informasi di layar. “Dasha dan Darren adalah cucu Davian, adik dari kakekku, Darius. Mereka tinggal di luar negeri bersama keluarga besar mereka.”Davis berjalan ke balkon, mengamati keramaian di halaman. Ia melambaikan tangan saat Sarah dan Elera memanggilnya. “Ini aneh.”Davis melihat cincinnya selama beberapa waktu. “Sistem memberikan per
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 40 (1985/4000)][Health Point: 54/58][Kekuatan: 58 | Pertahanan: 59 | Kecerdasan: 58 | Kelincahan: 58][Money Power: $30.439.375.000]Davis duduk di atas sebuah batu, tengah beristirahat setelah bertarung dengan Sammy. Keringat membanjiri sekujur tubuhnya.“Meski sudah berusaha sangat keras, aku masih belum bisa mengalahkan Sammy. Jika orang-orang itu muncul kembali, dan aku sendirian dan tidak bisa menggunakan sistem, aku pasti akan kalah dengan memalukan.”“Siapa orang-orang bertopeng itu sebenarnya? Aku hanya tahu mereka memiliki hubungan dengan Logan dan seniornya. Aku masih belum mendapatkan informasi mengenai senior Logan hingga sekarang.”Davis mengembus napas panjang, mengamati pemandangan sekilas. Angin berembus kencang, membawa kesegaran.Davis mengepalkan tangan. “Aku harus berlatih lebih keras. Aku harus memastikan aku tidak menjadikan beban bagi orang lain. Aku juga tidak boleh terlalu bergantung pada sistem.”
Aaron mengerjapkan mata beberapa kali, perlahan duduk sembari memijat kepala. Ia terkejut ketika menyadari sesuatu. “Ruangan ini .... Aku berada di markas?” Aaron terdiam saat melihat teman-temannya di dekatnya. Semua kenangan peristiwa semalam seketika memenuhi pikirannya. “Jika aku berada di markas, itu berarti aku selamat. Tuan Orange menerima sinyal SOS dariku. Dia berhasil menyelamatkanku.” Aaron tersenyum, mengembus napas lega, terdiam selama beberapa waktu. “Tempat itu ternyata adalah salah satu tempat persembunyian musuh. Aku beruntung sekaligus sial di saat bersamaan. Aku beruntung karena aku mendapatkan petunjuk sekaligus sial karena menjadi sasaran musuh.”Aaron menggertakkan gigi. “Aku ternyata masih sangat lemah.” “Di mana kita?” tanya anggota 002 sembari menggeleng beberapa kali. Pria itu meringis kesakitan dan terjatuh saat akan berdiri. “Kita berada di markas?” Anggota 003 memastikan sembari mengamati ruangan. “Apa yang sudah terjadi pada kita semalam? Aku hanya