[Selamat atas kebersilan Quest Utama pertama Anda, Host]
[Anda memulai dengan sangat baik]
“Kenapa aku tidak melihat pantulan layar hologram di kaca jendela?” tanya Davis.
[Layar hologram hanya bisa dilihat oleh Anda]
[Perhatian]
[Jika Anda ingin berbicara dengan sistem, Anda perlu menyebut nama “sistem” lebih dahulu agar Anda tidak terlihat sedang berbicara seorang diri. Orang lain hanya akan melihat Anda sedang diam ketika Anda berbicara dengan sistem]
“Aku mengerti.” Davis bangkit dari kursi, berjalan hingga ke batas balkon, menatap pemandangan kota Leaventown yang bertabur cahaya. Ia masih berpikir bahwa semua yang terjadi padanya adalah mimpi.
“Aku memiliki banyak pertanyaan di kepalaku sejak tadi. Sistem, kenapa kau tiba-tiba muncul dan memilihku?”
[Sistem sudah disiapkan untuk Anda sejak dahulu, Host. Alasan sistem muncul karena Anda sudah memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk mengaktifkan sistem]
“Disiapkan untukku? Siapa yang mempersiapkannya?”
[Orang tua Anda yang sudah mempersiapkannya]
“Orang tuaku?” Davis tersenyum. “Siapa orang tuaku sebenarnya dan di mana mereka sekarang? Aku ingin bertemu dengan mereka secepatnya.”
[Informasi ayah dan ibu Anda akan terbuka ketika status pewaris mencapai level 60]
“Aku lupa mengenai hal itu. Aku harus bisa menaikkan status pewaris secepatnya agar bisa mengetahui siapa keluarga Miller sesungguhnya dan mengetahui orang tuaku.”
“Sistem, syarat apa yang sudah aku penuhi?”
[Syarat untuk memunculkan sistem adalah keadaan Anda yang berada di titik paling rendah dalam hidup Anda dan keinginan kuat Anda untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Keinginan kuat Anda untuk tetap hidup setelah kejadian buruk malam ini membuat sistem aktif]
[Sistem terhubung dengan cincin yang Anda kenakan sekarang. Akan tetapi, jika syarat belum terpenuhi, maka sistem tidak akan muncul]
“Aku mengerti. Aku sudah memilih pilihan yang tepat untuk tidak menyerah.” Davis mengamati cincinnya sejenak. “Siapa yang menciptakan sistem dan bagaimana sistem membuat quest yang harus aku selesaikan?”
[Sistem belum bisa memberikan informasi mengenai pencipta sistem dan bagaimana Quest dibuat. Anda bisa mengetahuinya saat Status Pewaris Anda mencapai level 60]
“Jadi, Sistem Pewaris Terhebat diciptakan oleh seseorang atau mungkin sekelompok orang yang memiliki hubungan dengan orang tuaku. Siapa pun yang menciptakan sistem ini pastilah orang yang sangat hebat.”
“Apa aku bisa kehilangan sistem?”
[Anda bisa kehilangan sistem ketika Anda tidak memiliki hasrat untuk hidup atau keadaan di mana Anda tidak menginginkan sistem ada. Untuk saat ini, sistem hanya bisa memberikan dua informasi tersebut. Anda bisa mendapatkan informasi lebih banyak mengenai sistem ketika level Status Pewaris Anda sudah meningkat]
“Ini pertanyaan terakhir malam ini. Kenapa sistem menggunakan Money Power bukan Mana Power atau Magic Power seperti dalam permainan?”
[Uang adalah sihir terhebat di masa sekarang]
Davis tiba-tiba tertawa. “Kau benar. Kekuatan uang adalah sihir yang luar biasa. Aku hampir bisa mendapatkan apa pun yang aku mau dengan uang yang kupunya sekarang. Uang juga bisa mengubah sikap seseorang.”
Davis memejamkan mata, membiarkan angin berembus menyentuh kulitnya. Ia ingin memastikan sekali lagi jika semua ini benar-benar kenyataan. Jika setelah membuka mata semua ini tidak menghilang, ia akan percaya sepenuhnya bahwa semua ini adalah nyata.
Davis membuka mata perlahan. Ketika pandangannya sudah sepenuhnya terbuka, ia tiba-tiba menangis. Pria itu dengan cepat menyeka air mata, tersenyum. “Semua ini benar-benar nyata. Ayah, Ibu, aku tidak tahu apa pun soal kalian, tapi sistem yang kalian berikan adalah kado terhebat bagiku.”
[Sistem hadir untuk membantu Anda memperoleh keinginan dan mencapai tujuan Anda]
“Aku memiliki banyak keinginan yang belum terwujud sejak dulu. Aku ingin memiliki rumah yang bagus, kendaraan yang bagus, berjalan-jalan ke tempat menarik, diperlakukan dengan baik, dan juga menginginkan bisa bersama dengan seorang wanita yang ….”
Davis tiba-tiba terdiam ketika teringat Susan. Dadanya kembali sesak saat mengingat wanita itu sudah tidak lagi menginginkannya. Di saat yang sama, ia teringat dengan pesan dari Sebastian yang memintanya untuk menjaga keluarga Anderson.
“Mereka sudah memperlakukanku sangat buruk selama ini, kecuali kakek dan Susan.” Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Susan sepertinya terpengaruh oleh hasutan keluarganya sehingga dia membenciku. Meski Susan tidak ingin melihatku lagi, tapi aku tidak ingin Susan bersama dengan orang yang salah.”
Davis mengembus napas panjang, mengepalkan tangan erat-erat. Tatapannya menerobos jauh ke depan. “Tujuanku sekarang adalah untuk mengetahui siapa aku sebenarnya.”
Davis menoleh saat cincinnya tiba-tiba bersinar keemasan. Sinar itu semakin membesar hingga membuatnya silau. Lambat laun cincin kembali ke sedia kala.
[Sistem sudah mencatat tujuan Anda]
[Sistem mempersiapkan langkah untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda]
Davis tersenyum. “Aku akan menjalani hidup dengan sebaik mungkin mulai sekarang. Aku bukan lagi Davis yang merupakan seorang pecundang dan tidak memiliki apa pun. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menghinaku dan memperlakukanku dengan buruk lagi.”
Davis beranjak ke kamar untuk beristirahat. Ia mengabaikan kelima pegawai wanita yang bersamanya karena sibuk dengan kebahagiannya mendapat sistem. Saat memasuki kamar dan akan melepas pakaian, Davis tersadar dengan kehadiran kelima pegawai wanita itu.
Davis menatap satu per satu kelima pegawai wanita. Mereka adalah gadis cantik yang memiliki tubuh seperti model. Tidur bersama mereka pasti akan jadi pengalaman yang menyenangkan baginya.
“Tuan Davis, apa Anda ingin seorang teman untuk menemani Anda—”
“Kalian bisa pergi sekarang. Aku ingin tidur dengan tenang sekarang.” Davis melepas jas, melirik kelima pegawai wanita tadi keluar dari kamarnya. “Aku belum siap untuk hal itu.”
Davis berbaring di kasur setelah mengganti baju. “Kasur ini benar-benar sangat nyaman. Berbeda sekali dengan kasurku yang ada di kamar lamaku. Rasa lelahku seolah terisap.”
Davis menguap beberapa kali. Ia perlahan memejamkan mata dan dengan cepat terlelap.
Keesokan paginya, Davis bangun dengan keadaan bugar. Ia berjalan menuju balkon, mengamati pemandangan pagi kota Leaventown dari ketinggian. “Ini benar-benar luar biasa.”
[Ding]
[Quest Harian sudah dibuat]
[Tingkat kesulitan : Mudah]
[Quest Harian : Berolahraga Pagi Selama Satu Jam Setiap Hari]
[Durasi Quest : 75 menit]
[Hadiah : 5 exp + $50.000]
“Hadiahnya sama seperti saat quest mengalahkan keempat penjaga semalam. Hanya dengan berolahraga pagi, aku bisa mendapatkan uang $50.000. Aku butuh waktu lima bulan lamanya untuk mendapatkan uang tersebut saat tinggal di keluarga Anderson. Kalau mereka mengetahui sekaya apa aku sekarang, sikap mereka pasti akan langsung berubah padaku.”
Davis terdiam ketika mengingat penghinaan keluarga Anderson padanya semalam. Ketika memejamkan mata, perlakuan mereka selama ini mendadak bermunculan. “Dengan uang yang aku miliki, aku bisa membalaskan rasa sakit hatiku pada mereka. Tapi aku memiliki janji pada kakek Sebastian. Meski begitu, aku tidak akan membiarkan mereka menghinaku, tidak akan.”
Davis sudah bersiap dengan setelan olahraga. Ia berolahrga dengan peralatan gym yang ada di kamarnya.
Davis meneguk minuman hingga habis. Keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Ketika melihat penampilannya di cermin, ia seperti melihat dirinya dalam versi berbeda. “Uang mampu mengubahku secepat ini.”
[Ding]
[Host berhasil menyelesaikan Quest Harian]
[Hadiah 5 exp + $50.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda]
[Nama Host : Davis]
[Keluarga : Miller]
[Status Pewaris : Level 1 (71/100)]
[Health Point : 16/20]
[Kekuatan : 12 | Pertahanan : 13 | Kecerdasan : 13 | Kelincahan : 12]
[Money Power : $999. 591.000]
Davis menyeka keringat dengan handuk. Setelah berganti pakaian, ia menuju balkon kamar, memandangi jalan raya di depannya.
Davis melihat gedung Heaven Hall yang cukup ramai dengan orang-orang. Para pegawai sedang mengantar kepergian seorang tamu. “Pria itu memiliki mobil yang sangat bagus. Dia juga memiliki kekasih yang sangat cantik.”
Davis berpikir sesaat. “Aku sebaiknya membeli sebuah rumah. Aku tidak mungkin terus menyewa hotel. Aku juga harus membeli kendaraan untuk memudahkanku pergi ke mana pun.”
[Ding]
[Quest Utama sudah dibuat]
[Tingkat kesulitan : Mudah]
[Quest : Membeli Sebuah Rumah]
[Durasi Quest : 120 menit]
[Hadiah : 50 exp + $500.000]
Hujan semakin mengguyur deras dari waktu ke waktu. Petir menggelegar sangat keras, membuat keadaan menjadi terang untuk sesaat.Daisy mondar-mandir di dalam kamar. Wanita itu tidak bisa tertidur meski waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.Daisy mengembus napas panjang, mengintip keadaan luar melalui jendela. “Astaga, aku merasakan firasat buruk sejak tadi.”“Aku tidak bisa menghubungi ayah. Dia bahkan tidak membalas pesanku. Setiap aku bertanya pada para pengawal, mereka mengatakan kalau Ayah baik-baik saja.”Daisy menutup tirai, menjatuhkan tubuh di sofa, menyalakan televisi. Ia termenung meski televisi menampilkan sebuah adegan menarik.“Aku tidak akan bisa tenang sebelum Ayah menghubungi atau membalas pesanku.” Daisy mengganti saluran televisi berkali-kali. Saat akan mematikan TV, ia justru terdiam saat melihat sebuah adegan.“Astaga!” Daisy mematikan televisi, melempar remote. “Aku benar-benar sangat takut sekarang. Aku takut kalau Ayah dan yang lain menjalankan mereka untu
Sebuah mobil melaju sangat kencang di jalan raya, melewati beberapa kendaraan. Jalanan tampak sangat ramai malam ini. Lampu jalan dan lampu dari gedung-gedung pencakar langit menjadi pemandangan umum. Seorang pria tampan sedang mengamati kemacetan di jalan seberang, tersenyum saat mendapatkan sebuah notifikasi. “Aku memang harus mengakui kemampuanmu, Theo. Kau sangat layak menjadi pemimpin Shibacorm.” Edgar tersenyum. “Kau bereaksi sangat cepat setelah mendapatkan informasi dari para anggotamu.”“Aku seharusnya mengirim banyak robotku ke markasmu.” Edgar berpura-pura mengecek ponsel. “Kau mengganggu anggotaku, dan kau harus menerima balasannya.”Mobil melaju semakin cepat, memasuki jembatan besar yang menghubungkan dua pulau kecil. Hujan mendadak mengguyur sangat deras. Edgar mengamati langit hitam. “Sepintar dan sehebat apa pun seseorang, tidak ada siapa pun yang bisa memastikan dan mengendalikan masa depan.”Edgar menerima sebuah panggilan, tersenyum. Edgar mengirimkan pesan pad
Sebuah barier mendadak muncul, melindungi Dylan dan Dustin. Theo tersenyum sembari menekan pedangnya lebih kuat dan dalam. Serangan pedang itu berhasil menembus pelindung dan menghancurkannya. Dylan segera mendorong Dustin menjauh, menggigit bibir saat pedang mendadak menancap di perutnya. “Dia memindahnya pedangnya ke dekat tubuhku dengan sangat cepat.”“Dylan.” Dustin bersiap menyerang, tetapi serbuan misil mendadak muncul di depannya. “Kalian tidak akan lolos kali ini,” ujar Theo sembari memanggil puluhan pedang listrik. Dalam sekejap mata, pedang-pedang itu melesat ke arah Dylan dan Dustin. Sebuah barier muncul untuk melindungi Dylan dan Dustin. Akan tetapi, sebelum berhasil menahan serangan, barier itu mendadak hancur berkeping-keping. Pedang listrik kembali melesat sangat cepat, mengincar Dylan dan Dustin.Sebuah ledakan besar mendadak terjadi, disusul oleh angin kencang dan asap hitam yang menyebar ke sekeliling. Theo, Green, Black, dan Dark mundur sesaat, lantas kembali m
“Apa?” Dustin, Sonny, dan Reno sontak terkejut. Layar-layar besar seketika menunjukkan keadaan berbagai lokasi di markas. Layar beralih menunjukkan sebuah portal yang terbuka di wilayah utara. “Apa mungkin Edgar yang membuka portal?” tanya Dustin sembari mengetik dengan cepat. Pandangannya sama sekali tidak beralih dari layar, begitu pun dengan jari-jarinya yang terus menempel pada papan ketik. “Edgar?” Reno terkejut. “Apa yang kau maksud adalah ketua?” Dylan mengepalkan tangan erat-erat, merasakan firasat buruk. “Portal lain terbuka di ... Shibacorm! Mereka datang menyerang.”Portal pertama mendadak menghilang dalam sekejap. Tak lama setelahnya, sebuah portal yang berada di luar kawasan markas terbuka. Para robot muncul dengan sangat cepat, menyebar ke sekeliling area. Para robot penjaga segera bergerak untuk menghentikan serangan robot musuh. Sistem mengaktifkan level keamanan tertinggi. “Mereka sudah tahu lokasi persembunyian kita. Kita harus segera pergi dari tempat ini seka
Puluhan mobil terjebak macet di sebuah lampu merah. Semakin malam, semakin hidup suasana pusat kota. Para pejalan kaki tampak memadati trotoar, saling berbincang. Para pengunjung tampak keluar masuk ke kafe dan outlet. Di salah satu mobil, seorang pria berkacamata tampak sibuk dengan sebuah laptop. Ia membenarkan kacamata yang turun berkali-kali. Pria itu tersenyum saat jari-jarinya mengetik dengan cepat. “Aku tidak mendapatkan informasi apa pun mengenai Davis di internet, bahkan di deep web sekalipun. Dia semakin membuatku tertarik.”Gio memotret gambar Davis. Ia terdiam saat foto mendadak menghilang dari galeri. “Seperti yang Henry Tolando katakan, foto Davis menghilang dengan misterius. Seseorang tampaknya tidak ingin wajahnya terekspos.”Gio menutup laptop, menoleh ke jalanan. “Aku tidak sabar untuk segera pulang dan membongkar identitas aslimu, Davis. Aku tidak ingin mengecewakan Henry Tolando sekaligus kehilangan uang darinya. Aku pun penasaran denganmu, Davis.”Kendaraan-kend
Davis tengah berlatih dengan Alvin di ruangan olahraga. Ia berusaha untuk mendaratkan serangan meski berkali-kali justru terkena serangan. Davis ambruk berkali-kali, kembali bangkit, dan berusaha menyerang. Akan tetapi, semakin ia berusaha untuk menang, semakin sengit pula perlawanan Alvin. Sebastian, Sonya, Eric, Sammy, dan yang lain menonton latihan di sisi arena. “Davis tampak sangat bersemangat akhir-akhir ini.” Sonya melirik Sebastian sesaat. “Jika dia bisa melewati hari-hari buruk selama ini, dia pasti bisa bertahan dalam berbagai situasi.”“Kau benar, Sonya. Meski begitu, aku tetap mengkhawatirkan Davis. Aku sudah menganggapnya sebagai cucuku.”“Jangan sampai kau terbawa perasaanmu, Simon. Davis adalah putra dari master kita. Sedekat apa pun kau dengan dia, selalu ada jarak di antara kau dan dia.”Sebastian tertawa. “Kau benar.”“Perlawanan yang bagus. Sayangnya, kita harus mengakhiri latihan hari ini dengan cepat.” Alvin melesat menuju Davis, melompat tinggi, menghantam ten