Share

08

Author: Ramdani Abdul
last update Huling Na-update: 2024-01-11 18:44:30

“Apa yang mereka lakukan di sini?” tanya Davis sembari bersembunyi.

Davis melihat Ethan menggandeng tangan Susan. Ingatannya mengenai kejadian semalam kembali hadir. Amarahnya tiba-tiba meluap.

“Setelah kita menikah nanti, kita akan tinggal di rumah ini, Susan.” Ethan berkata dengan senyum lebar. “Bukankah rumah ini luar biasa? Selain berada di kompleks perumahan mewah, rumah ini juga memiliki pemandangan yang sangat bagus.”

“Ethan dan Susan akan tinggal di samping rumahku?” Davis menggertakkan gigi, berusaha menahan amarah.

“Ya, rumah ini sangat luar biasa,” balas Susan dengan senyum yang agak terpaksa.

Ethan menyentuh bahu Susan. “Susan, apa yang terjadi? Apa kau tidak senang kalau kita akan tinggal di rumah semewah ini? Apa kau ingin aku mengajakmu tinggal di rumah lain? Aku bisa mencari rumah—”

“Rumah ini bagus. Aku menyukainya.” Susan mengamati rumah di depannya saksama, berjalan selangkah, mengembus napas panjang.

Ethan diam sejenak, menyejajarkan langkah dengan Susan. “Susan, apa kau masih teringat dengan sampah bernama Davis itu?”

Davis yang mendengar namanya disebut seketika mengepalkan tangan erat-erat. Satu kakinya yang sudah melangkah dengan cepat ditarik kembali.

“Bagaimanapun juga Davis adalah teman masa kecilku. Kematiannya tentu membuatku bersedih. Davis tidak pernah merasakan kebahagiaan hampir di sepanjang hidupnya.”

“Susan menganggapku mati?” Davis tercekat, terdiam sejenak. “Apa Susan menganggapku mati karena kecelakaan yang menimpaku semalam?”

Ethan menggenggam tangan Susan, tersenyum hangat meski hatinya tidak menerima tindakan Susan. “Susan, kau wanita yang sangat baik. Aku bangga bisa menjadi tunanganmu. Walau Davis sudah mencuri jam tangan ayahmu dan mencelakai kakek Sebastian, kau tetap berduka dan mendoakan Davis di pusaranya.”

Davis semakin terkejut mendengarnya. “Kecelakaan semalam memang sangat fatal. Aku bisa mati jika sistem tidak langsung menolongku. Sepeda listrikku hancur terbakar beserta dompet yang berisi kartu identitasku. Lalu, siapa yang dimakamkan di pusaraku?”

Susan menunduk, meremas jemarinya. Wanita itu tidak yakin jika Davis mencuri jam tangan ayahnya dan mencelakai Sebastian. Ia juga berpikir kalau tindakannya semalam sudah berlebihan pada Davis. Setelah mendengar jika Davis kecelakaan dan jasadnya terbakar, Susan sangat terpukul dan bersedih.

Susan berada di samping pusara Davis selama hampir setengah jam lamanya. Ia melihat  Sebastian sangat terpukul dengan kepergian Davis. Jika Davis memang mencelakai Sebastian, kakeknya pasti tidak akan sesedih itu. Ia menjadi ragu dengan tuduhan yang dialamatkan pada Davis semalam.

“Susan, jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Sampah itu maksudku Davis sudah tenang sekarang. Dia tidak akan lagi merasakan kesakitan dan ketidakadilan lagi. Kau bisa mengunjungi pusara Davis jika kau merindukannya. Aku dengan senang hati akan mengantarmu dan menemanimu di sana.”

“Terima kasih, Ethan.” Susan tersenyum, menggenggam tangan Ethan dengan erat.

“Kita sebaiknya melihat rumah sekarang.”

Susan dan Ethan memasuki rumah.

Davis tersenyum. “Aku senang karena Susan masih sangat peduli padaku. Tapi aku harus meluruskan semua kesalahpahaman kalau aku mencuri jam tangan paman Drake dan mencelakai kakek. Dengan uang yang aku miliki, aku bisa melakukannya. Selain itu, aku tidak ingin Susan bersama Ethan. Aku yakin Ethan berniat buruk pada Susan.”

[Ding!]

[Quest Utama sudah dibuat]

[Tingkat kesulitan : Normal]

[Quest : Mengungkapkan Kebenaran]

[1. Mengumpulkan Bukti Kejahatan Ethan (0/1)]

[2. Mengumpulkan Bukti Fitnah Keluarga Anderson (0/1)]

[3. Mengungkap Semua Kebenaran di Depan Keluarga Anderson dan Ethan (0/1)]

[Durasi Quest : 3 hari 12 Jam]

[Hadiah : 100 EXP + $1.000.000]

Davis terkejut ketika layar hologam muncul, dan tersenyum tidak lama setelahnya. “Ini Quest dengan tingkat kesulitan normal pertamaku. Hadiahnya dua kali lipat dibandingkan quest tingkat kesulitan mudah. Hal yang lebih baiknya lagi aku harus mengungkapkan kebenaran tentang Ethan dan fitnah yang dituduhkan padaku oleh keluarga Anderson. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”

Davis melirik pintu rumah. Kakinya kembali melangkah, tetapi dengan cepat kembali ditarik. “Aku tidak boleh membiarkan Ethan melakukan tindakan buruk pada Susan. Apa yang harus aku lakukan?”

Davis berpikir sejenak, tersenyum saat mendapatkan sebuah rencana. “Aku tahu harus melakukan apa sekarang.”

Davis memasuki rumah untuk mengambil topi, mengendap-endap menuju rumah yang dimasuki Susan dan Ethan, menekan bel berkali-kali.

Susan dan Ethan yang baru menaiki tangga seketika berhenti.

“Susan, biar aku yang membuka pintu. Kau bisa melihat keadaan rumah lebih dulu.” Ethan menuruni tangga dengan wajahnya panik. “Jangan sampai orang yang datang adalah manajer agen properti. Temanku yang bekerja di sini hanya memberikanku waktu satu jam untuk memasuki salah satu rumah. Aku tidak memiliki uang untuk membeli rumah mewah ini. Kedatanganku ke tempat ini hanya untuk membuat Susan terkesan.”

Ethan membuka pintu dengan jantung berdebar. Pria itu merasa lega ketika tidak mendapati manajer agen properti seperti yang ia duga. Ia mengamati seorang pria yang tengah memunggunginya dari atas hingga bawah. “Apa yang kau inginkan dariku?”

Davis dengan cepat berbalik, membuka topi, tersenyum lebar.

“Ah!” Ethan tiba-tiba berteriak hingga terjatuh karena terkejut. Mata dan mulutnya terbuka sangat lebar. “Da-Davis.”

Pintu tiba-tiba tertutup cukup keras karena angin. Ethan segera berdiri membuka pintu dan tidak mendapati siapa pun di luar. “Sialan. Aku pasti sedang berhalusinasi. Sampah bernama Davis masih saja menganggu meski sudah mati.”

“Ethan, apa yang terjadi?” Susan menuruni tangga dengan terburu-buru. “Aku mendengarmu berteriak cukup keras.”

“Aku hanya terkejut karena melihat seekor ular di depan teras. Rumah ini ternyata tidak aman meski aku menyukai desainnya. Sebaiknya kita memilih rumah lain, Susan. Aku tidak ingin kau terluka.”

“Baiklah.” Susan mengangguk meski merasa alasan Ethan tidak masuk akal. Kompleks perumahan ini adalah salah satu kompleks perumahan terbaik di kota Leaventown. Jadi, tidak mungkin jika ada ular berbahaya yang berkeliaran.

Susan dan Ethan keluar, memasuki mobil, melaju meninggalkan rumah.

Davis muncul dari tempat persembunyiannya, tertawa ketika melihat ekspresi Ethan. “Aku sangat puas saat melihat Ethan ketakutan. Aku juga berhasil menyelematkan Susan.”

Davis memasuki kamar, duduk di sofa. “Aku harus membuat rencana untuk bisa menyelesaikan quest dengan baik. Dengan uang yang aku miliki sekarang, aku bisa menyewa jasa seseorang untuk mengawasi Ethan dan mengumpulkan bukti kejahatannya. Aku juga bisa melakukannya untuk mengumpulkan bukti fitnah yang keluarga Anderson lakukan.”

[Peringatan!]

[Host harus menyelesaikan quest dengan usaha sendiri. Host tidak diperkenankan mengunakan jasa orang lain. Jika Host tetap melakukannya, quest akan dianggap gagal dan Host akan kehilangan Money Power dan Experience]

[Host hanya bisa menggunakan bantuan orang lain ketika Host menjalankan quest yang memiliki tingkatan sulit]

“Aku pikir karena aku memiliki banyak uang, aku bisa menyelesaikan quest dengan mudah dengan menyewa jasa orang lain. Baiklah, aku akan mengumpulkan bukti kejahatan Ethan dan fitnah keluarga Anderson sendiri, lalu menunjukkan siapa aku sebenarnya pada mereka. Aku akan membuat mereka sangat terkejut.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Kusman
lanjut thor
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Sistem Pewaris Terhebat   932

    Julian mengambil botol kecil dari saku celana. “Kita hanya memiliki satu botol kecil ini untuk berjaga-jaga. Keadaan menjadi sangat buruk sekarang!”“Aku pikir kita harus segera menemui Alan sekarang. Kita bisa meminta pasukannya untuk mencari Toba dan yang lain,” ujar Julius sembari mempercepat laju mobil.Julian mengembus napas panjang, menoleh ke jalan. Suasana tampak hening dan lengang, apalagi hujan semakin mengguyur deras. “Kita sebaiknya kembali ke markas sekarang. Pasukan Davis kemungkinan tidak akan berani mengejar kita ke sana.”“Markas berada cukup jauh dari lokasi kita saat ini. Kita bisa sampai dalam waktu dua jam dalam situasi normal. Akan tetapi, pasukan Davis bisa saja muncul dan menyerang kita selama dalam perjalanan.”“Lakukan saja perintahku sekarang, brengsek!”Julius mendengkus kesal, berbelok arah. Mobil melaju sangat kencang di tengah hujan yang semakin deras. Hanya beberapa mobil yang terlihat melintas. Suasana kota menjadi semakin sepi saat memasuki tengah mal

  • Sistem Pewaris Terhebat   931

    Adam mengambil botol kecil di saku celana Toba, membuka tutup botol, mencium baunya. “Jadi, cairan ini yang mampu meningkatkan kemampuan fisik manusia hingga berkali-kali lipat. Ini terlihat seperti cairan biasa.”Adam menoleh pada Toba, memeriksa leher, mata, dan tangan. “Tubuhnya sangat dingin dan pucat. Cairan ini pasti memiliki dampak besar pada fisik penggunanya.”Adam menghubungi para bawahannya. “Rencanaku berhasil. Aku sengaja memisahkan Toba dan teman-temannya agar bisa mengalahkan mereka saat mereka kelelahan. Jika Ian dan Lucky tidak bodoh, mereka juga pasti sudah mengamankan si kembar dan yang lain.”Adam mengikat toba, bersandar di sebuah pohon selama menunggu kedatangan bawahannya, mengamati Toba.“Lencanaku mengirim sinyal bahaya ketika aku menghadapi Toba. Menurut informasi, lencana ini dapat mendeteksi bahaya, memperkuat fisik penggunanya dalam waktu singkat, dan fungsi-fungsi hebat lainnya. Aku harus mengakui kalau Tuan Dalton sangat hebat.”Sebuah pasukan muncul dar

  • Sistem Pewaris Terhebat   930

    Ethan berkata sembari bersiap-siap mengambil cairan dari saku celana. “Julius tidak sadarkan diri setelah seseorang menyerangnya. Orang itu kemungkinan adalah pemimpin utama pasukan Davis. Dia ... sengaja menyerang saat kita semua lengah.”Pasukan Davis berusaha menghancurkan dan menggulingkan mobil. Julian, Ethan, Rico, dan Felix berupaya untuk melindungi diri. Mereka meluncurkan tembakan sembari mengayukan balok kayu dan pipa besi.“Dasar brengsek! Kenapa mobil ini mendadak mogok saat dibutuhkan?” Julian berusaha menghidupkan mobil. Pria itu menangkis pukulan dan tendangan dari luar. “Tarik Julius ke dalam mobil sekarang! Kita harus pergi!”“Bagaimana dengan Toba dan yang lain?” Ethan bertanya sambil menghalangi serangan musuh. “Apa kita akan meninggalkan mereka?”“Mereka bisa menjaga diri mereka sendiri. Kita pergi sekarang!”Ian menendang jendela hingga hancur. Ia menarik Rico dan Felix secepatnya hingga mereka nyaris keluar dari mobil.Ethan menendang musuh yang nyaris menerobos.

  • Sistem Pewaris Terhebat   929

    “Sial!”Adam terjun ke sungai, terseret arus cukup kencang. Pria itu berpegangan pada sebuah batu, bergegas menyelam saat sebuah batu meluncur cepat.Toba tertawa terbahak-bahak. “Kau masih beruntung karena berhasil selamat dari lemparan batu itu. Akan tetapi, aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja.”Toba mengambil ancang-ancang, bersiap melompat. Ia melirik Lexy dan John yang sedang menghadapi Ivan sesaat. Saat angin berembus, ia melompat ke sungai.Toba melayang di udara selama beberapa waktu, mendarat di sebuah batu hingga batu itu hancur berkeping-keping. Ia melompat satu batu ke batu lain untuk mengejar Adam.“Kau tidak bisa berlari dariku, idiot! Aku masih belum puas menghajarmu! Selama aku memiliki cairan ini, aku tidak akan kalah dari siapa pun.”Adam sengaja membiarkan tubuhnya terseret arus, mendorong kakinya di sebuah batu agar bergerak lebih cepat. “Tuan Simon, Tuan Alvin, dan Nyonya Sonya pasti menghajarku habis-habisan jika mereka melihatku barusan. Aku seperti or

  • Sistem Pewaris Terhebat   928

    Beberapa menit sebelum pertarungan di jalan sepi.Davis tiba-tiba saja terjatuh ke lantai, mengendalikan napas yang terengah-engah. Para robot mulai menghilang di sekelilingnya, disusul ruangan yang kembali normal.Davis berbaring di lantai, menatap langit-langit kamar. “Aku masih belum berhasil menyelesaikan latihan barusan. Aku gagal mengalahkan para robot itu.”Davis menoleh saat Dey tiba-tiba mengeong. Kucing itu melompat dari kasur, menghampirinya dengan cepat.“Aku masih harus banyak berlatih, Dey.” Davis mengelus Dey, mengamati hasil latihannya di layar. “Aku mendapatkan nilai yang lebih baik dibandingkan kemarin. Itu sebuah kemajuan yang bagus. Aku hanya harus terus berusaha.”“Kau baik-baik saja, Davis?” Sebastian mengetuk pintu kamar beberapa kali. “Apa kau sudah tertidur?”“Kakek?” Davis buru-buru berdiri, memakai jaket, membuka pintu. Ia mendapati Sebastian berada di depan kamar. “Aku baik-baik saja, Kakek. Kau membutuhkan sesuatu?”Sebastian menggeleng, menoleh pada Dey s

  • Sistem Pewaris Terhebat   927

    Gio menekan sebuah tombol. “Duduklah sekarang. Aku ingin mendengarkan cerita kalian soal tugas yang aku berikan.”Dua pelayan itu duduk di sofa, mengambil botol dan gelas di nampan.Gio tiba-tiba tertawa. “Aku masih sangat sulit membedakan kalian hingga sekarang. Bukan hanya wajah kalian yang mirip, tetapi suara bahkan gestur kalian sangat mirip.”Kedua pelayan itu tampak jengkel.“Tutup mulutmu, Gio!” Seorang pria menuangkan minuman ke gelas, meneguk minuman hingga habis. “Aku menjalankan tugasku dengan baik. Pria bernama Ethan itu menerima cairan itu dan menggunakannya untuk melarikan diri dari pasukan Davis. Dia dan teman-temannya terus berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain.”“Kerja bagus, Rex.” Gio menoleh pada saudara kembar Rex. “Lalu, bagaimana denganmu, Rix? Apakah kau juga berhasil menyelesaikan tugasmu dengan baik?”“Pria bernama Toba itu menolak menerima botol itu, tetapi aku berhasil memasukkan botol itu ke celananya tanpa dia sadari. Dia dan teman-temannya juga ber

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status