Davis terkejut ketika melihat informasi di layar. “Apa yang terjadi? Aku mendapatkan kesetiaan Carlos?”Davis mengamati level kesetiaan Carlos. “Level kesetiaannya sangat tinggi untuk ukuran orang baru? Apa yang sudah terjadi pada Carlos?”“Antarkan aku kembali ke rumah sekarang juga. Aku harus bertemu dengan Carlos untuk membicarakan sesuatu,” ujar Davis.Sammy dan Don saling bertatapan.Mobil berbalik arah menuju rumah.Davis tampak tak sabar untuk bertemu dengan Carlos. “Ini kejadian kedua setelah Hans tempo hari. Mereka tiba-tiba memberikan kesetiaan mereka padaku. Aku memang menolong Carlos, tapi aku pikir cukup aneh jika dia langsung memiliki level kesetiaan yang tinggi.”Di saat yang sama, Sebastian masih berbincang dengan Carlos.“Aku sudah menceritakan semuanya padamu, Carlos. Kau harus merahasiakan hal ini dari Davis. Aku, kau, dan yang lain tidak memiliki hak untuk memberi tahu Davis mengenai identitasnya sebenarnya.”“Aku mengerti.” Carlos mengangguk.“Kau harus mengikuti
“Kau yakin Chris ada di tempat ini?” tanya Stevan seraya mengamati sebuah gedung pencakar langit di depannya. “Tempat ini seperti hotel biasa.”“Kita harus memeriksa tempat ini secepatnya. Berandalan yang kita temui di bar mengatakan soal pertandingan si Dewa Kematian yang diadakan di bawah gedung ini. Pertandingan itu menjadi hiburan untuk keluarga kelas atas. Kita harus memastikan jika Dewa Kematian itu adalah Chris,” ujar Levi.“Dia selalu saja menyusahkan sejak dulu.” Stevan berdecak.Levi mengambil tas besar di kursi belakang. “Kita harus bergegas.”Levi dan Stevan segera berganti pakaian, melakukan penyamaran. Mereka memberikan sebuah kartu pada petus, lalu berjalan menuju sebuah ruangan yang letaknya berada di belakang gedung.Levi dan Stevan memasuki sebuah ruangan yang ramai oleh orang-orang dengan wajah menyeramkan.“Seperti yang dikatakan berandalan di bar, orang-orang yang mendatangi tempat ini adalah para berandalan yang menyedihkan,” ujar Levi.“Jika kita tidak bertemu d
Chris mengamati Dylan saksama. “Apa pria itu benar-benar Tuan Dylan?”Chris mengamati foto Dylan dan membandingkannya dengan pria yang berada di depannya. “Pria itu mirip dengan Tuan Dylan.”Dylan mengembus napas panjang, menggerakkan tangannya ke samping kiri dan kanan. Semua pintu mobil seketika terbuka bersamaan. “Keluarlah, Chris. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu.”“Dia mengetahui namaku.” Chris mengamati pintu mobil yang terbuka, keluar dari mobil dengan waspada, mengawasi keadaan sekeliling. “Apa Anda, Tuan Dylan?”“Ya, aku Dylan. Kau adalah Christoper, salah satu anggota pasukan muda yang dilatih oleh Simon. Aku sudah mengawasimu sejak kau datang ke Lilitown. Ikuti aku. Aku akan menunjukkan sesuatu padamu.”Chris seketika membungkuk. “Tuan Dylan, aku bekerja pada Lucas Frangkrut. Dia ingin menangkap Anda. Mereka menempatkan beberapa kamera pengawas dan alat pelacak padaku. Mereka akan tahu jika aku bertemu dengan Anda di tempat ini.”“Kau tidak perlu mengkhawatir
“Apa yang terjadi, Davis?” tanya Sammy seraya menoleh Davis di kursi belakang.“Tidak terjadi apa-apa.” Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi. “Aku sepertinya terlalu lelah sehingga salah melihat.”Sammy dan Don saling bertatapan.Mobil melaju lebih cepat, melewati beberapa kendaraan. Liamtown sudah berada cukup dekat. Kota itu merupakan salah satu kota kekuasaan Red Hawk yang sudah jatuh ke tangan Davis saat ini.Davis memeriksa kabar di media dan forum. “Keluarga Smiledone dan yang lain membantah kabar yang beredar di internet. Tommy dan Eslon akan segera memberi tahu detail kabar itu padaku secepatnya.”Davis memejamkan mata, tertidur setelahnya.Di tempat berbeda, Alex tengah berada di ruangannya, memperhatikan sebuah sekolah yang berada di Leaventown. “Aku sungguh malas jika harus bersekolah, tapi Davis terus memaksaku. Padahal aku sudah menyukai pekerjaanku sekarang.”“Semua ini demi kebaikanmu, Alex.” Jacob duduk di samping Alex. “Kau harus menjalani masa remajamu s
“Brengsek! Kita justru terjebak di tempat ini,” ujar Levi ketika melihat si pria gendut tengah berjalan menuju ke tengah arena. “Haruskah kita menghajar pria gendut itu dan bawahannya untuk kabur dari tempat ini?”“Jangan gegabah! Kita bisa mencari waktu yang tepat untuk melarikan diri.” Stevan menyahut seraya menatap orang-orang di sekelilingnya.Levi dan Stevan mengamati si pria gendut yang tengah memerahi bawahannya.“Waktu ujian ditunda selama lima menit. Gunakan waktu kalian sebaik-baiknya.” Si pria gendut menendang dua bawahannya. “Bekerjalah dengan benar atau aku akan menendang kalian dari tempat ini!”“Kau tahu ke mana orang-orang yang kalah dalam ujian pertama?” tanya seorang pria yang berada cukup dekat dengan Levi dan Stevan.“Aku mendengar jika mereka akan dibuang ke sebuah hutan dalam keadaan terikat. Hutan itu dihuni oleh banyak hewan buas. Tempat ini adalah temapat rahasia dan tidak boleh sampai terekspos ke publik. Peserta seperti kita akan langsung dihabisi jika beran
Levon tiba di ruangan beberapa menit kemudian. “Apa yang kau temukan, Chris?”“Aku menemukan sebuah kotak di bawah tanah. Setelah aku memeriksanya, aku menemukan beberapa barang milik Dylan,” jawab Chris seraya menggeser kotak ke dekat Levon. “Kau bisa memeriksanya.”Levon membuka tutup kotak, terdiam ketika melihat beberapa baju, dompet, dan sebuah foto. Ia mengambil dompet dan menemukan kartu identitas Dylan. “Bagaiamana kau menemukan kotak ini, Chris?”“Aku memeriksa beberapa ruangan di gedung dan tidak sengaja menginjak sesuatu. Ketika aku menggalinya, aku menemukan kotak ini. Bawahanmu membantuku untuk menggali dan mengeluarkan kotak itu. Aku pikir gedung ini merupakan bekas tempat tinggal Dylan.”Levon kartu identitas Dylan seraya melirik Chris, bergumam. “Aku mengawasi Chris nyaris sepanjang waktu. Aku tidak melihat tindakan mencurigakannya. Dia memang menggali dan mengangkat kotak ini bersama bawahanku. Akan tetapi, aku merasa jika dia sedang menyembunyikan sesuatu.”“Aku akan
Rudy dan Robert memasuki gedung, melewati para pengunjung yang memadati lorong. Bau alkohol dan asap rokok menyambut mereka ketika memasuki sebuah ruanganRudy dan Robert mengamati para penonton yang memenuhi tribun. Sebuah ring cukup besar berada di tengah-tengah ruangan.“Apa mereka bertiga mengikuti pertandingan ini untuk mendapatkan uang?” tanya Rudy seraya mengamati sekeliling.“Jika kita tidak bergabung dengan Samuel dan yang lain, kita pasti berakhir di tempat-tempat seperti ini,” ujar Robert seraya berjalan menuju kursi.“Menyingkirlah dari jalanku, Brengsek!” Seorang pria mendorong Rudy dan Robert ke smaping, berjalan dengan terburu-buru. Pria itu berbalik, tersenyum mengejek. “Kalian cukup tua untuk berada di tempat ini!”Pria itu tertawa terbahak, menoleh pada teman-temannya yang datang dari belakang. “Lihatlah dua badut ini! Aku bertaruh seribu dolar untuk siapa pun yang bisa menumbangkan mereka dengan satu kali pukulan.”Rudy memukul wajah berandalan itu dengan kuat hingg
Davis, Sammy, dan Don memasuki sebuah ruangan khusus, duduk di meja bulat yang menghadap sebuah panggung. Beberapa pengunjung lain berada di jarak yang agak jauh. Dekorasi ruangan terlihat sangat mewah dengan alunan musik yang indah.“Kau tidak biasanya makan malam di tempat seperti ini, Davis. Apa yang mendorongmu untuk memilih tempat ini?” tanya Sammy.“Aku hanya ingin merasakan suasana yang baru. Aku sering mencari anggota di jalan atau kawasan kumuh, padahal orang-orang yang membutuhkan pertolongan juga berada di tempat-tempat mewah seperti sekarang,” ujar Davis.Sammy mengawasi sekeliling sesaat. “Bukan hanya otot-otot tubuhmu yang berkembang, tapi pikiranmu juga sudah bertambah dewasa, Davis. Di balik setiap kemewahan, memang terselip kemiskinan.”“Apa kau sedang mencari wanita, Davis?” Don meneguk minuman sesaat. “Kau sangat jarang membicarakan soal wanita. Menurut orang-orang, seorang pria membutuhkan wanita hebat untuk mendukung tujuannya.”“Aku masih memiliki cukup banyak wa