Share

Luapan Emosi

Bima menatap Melinda yang belum bersedia bicara tepatnya dia belum mampu mengontrol dirinya dari rasa takut.

"Minumlah!" Bima menyerahkan botol minum yang memang disediakan di sana. Melinda langsung meraupnya dan meminum hingga isinya berkurang setengah.

"Aku tidak akan memintamu untuk cerita saat ini. Kamu boleh istrira..."

"Aku tidak sengaja. Aku tidak sengaja mendorongnya!" Suara Melinda terdengar berat dan tercekat. Tangannya yang memegang botol gemetar. Bima berinisiatif menghubungi Kala karena dia merasa sang direktur utama itu harus tahu.

Sementara di ruang rapat.

"Pak, pak Bima telepon!" bisik Vanilla. Saat rapat, Vanilla lah yang akan memegang gadget milik Kala.

Kala mengisyaratkan supaya Vanilla mengangkatnya. Gadis itu segera beringsut dari duduk lalu menuju ke pojokkan demi mengangkat telepon.

Kala sendiri tidak ingin beranjak meski dia merasa sangat penasaran. Bima bukan orang yang tidak profesional sampai berani mengganggunya disaat rapat.

Namun, orang-orang yang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status