Share

Skandal Panas Sang CEO
Skandal Panas Sang CEO
Penulis: icher

Malam Panas

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-18 20:51:53

“Kau memang bisa membuatku menjadi gila, Vero!” rutuk seorang pria di sela lenguhannya.

Saat ini, ia sedang berada di depan tubuh seorang wanita yang dia panggil dengan nama Vero. Tubuh keduanya tentu saja sudah polos dan mandi keringat. Lelaki bernama Ramon itu terus bergerak mengikuti ritme permainan panas yang sedang berlangsung antara dirinya dan wanita itu.

Siapa lah yang berani menolak pesona tampan pemilik perusahaan parfum di negara Perancis itu? Bahkan Veronica yang hanya lah seorang sekretarisnya saja tak luput dari rasa ketertarikan itu.

“Terus lah, Sayang. Jangan berhenti!” rengek Vero saat Ramon menghentikan hentakan tubuhnya.

“Sabar. Aku perlu memakai pengaman terlebih dahulu,” ucap Ramon seraya mengambil sebuah bungkusan kecil dari laci mejanya.

Sebenarnya, saat Ramon memakai pengaman ketika akan mencapai puncak kenikmatan, itu adalah hal yang paling membuat kesal pada diri Vero. Terlebih, ia sangat bermimpi bahwa bisa mengandung anak dari percintaannya bersama Ramon.

Vero dan Ramon selama ini memang hanya lah sebatas bos dan atasan saja, bahkan setelah tiga tahun kebersamaan mereka dalam perusahaan itu. Namun, semua berubah saat malam kenaikan jabatan Ramon menjadi CEO menggantikan posisi ayahnya yang sudah terlalu tua untuk memimpin perusahaan.

Malam itu Ramon dan Vero mnghadiri jamuan makan malam istimewa dan tanpa diduga Vero minum terlalu banyak hingga mabuk. Saat itu, Ramon mengantarkannya pulang ke apartemen tempat Vero tinggal. Tanpa diduga dan disengaja, percintaan mereka terjadi begitu saja di sana untuk pertama kalinya.

Dan setelah malam itu, baik Ramon mau pun Vero seperti tak ingin berjauhan dan berpisah. Apalagi, Vero masih perawan saat pertama kali bercinta dengan Ramon.

“Kenapa kau harus memakai pengaman itu terus?” tanya Vero dengan hati sedih atas tindakan Ramon sekarang.

“Aku tidak ingin mengambil resiko, Sayang. Kau tahu kan bahwa pernikahanku dengan Miana tinggal tiga bulan lagi. Jangan sampai kau hamil dan semuanya menjadi berantakan,” jawab Ramon dengan santai tanpa memperdulikan bagaimana perasaan Vero saat mendengarnya.

Hati Vero terasa sangat sakit mendengar kalimat itu keluar dari mulut Ramon secara langsung. Meski ia sudah tahu bahwa Ramon memang tidak akan pernah serius bersamanya. Mereka hanya sedang menjalani sebuah hubungan terlarang. Ramon sudah memiliki tunangan dan mereka sedang berhubungan jarak jauh.

Percintaan itu terus berlanjut dengan Ramon yang jelas saja sudah memakai pengaman di bagian kemaluannya. Dia tetap mengenakannya meski Vero sudah bersedia dan tidak akan menuntut andai suatu saat dia hamil anak Ramon. Secinta itu Vero kepada Ramon dan tetap saja Vero merasa hanya sebagai pelampiasan bagi pria itu.

Setelah mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan, keduanya berbaring di ranjang empuk yang ada di dalam apartemen rahasia milik Ramon itu. Tidak ada yang tahu apartemen itu selain mereka berdua. Tentu saja, semua itu demi kenyamanan mereka bersama dalam menjalani hubungan.

Tidak ada seorang pun yang tahu jika Ramon dan Vero memiliki affair. Semua itu sudah melalui pertimbangan yang matang antara keduanya. Meski jika semua orang tahu, itu tidak akan jadi masalah yang besar bagi Ramon. Tentu saja tidak begitu bagi Vero.

Veronica menyandarkan kepalanya di dada bidang berbulu milik sang boss. Dia tidak pernah ingin menyudahi permainan panas mereka begitu saja. Namun, Vero juga tidak berani berharap lebih pada seorang Ramon.

“Apa kau mencintaiku?” tanya Vero tiba-tiba saja kepada Ramon.

Pria itu langsung menoleh dan menghentikan gerakan tangannya yang sedang bermain dengan untaian rambut ikal Vero yang pirang. “Apa maksud dari pertanyaanmu itu, Veronica Sweet? Kau tahu bukan? Tidak boleh ada cinta dalam hubungan ini!” jawab Ramon dengan tegas dan tak terbantahkan.

“Tapi ... kebersamaan kita ....”

Vero tidak melanjutkan lagi ucapannya. Dia tahu, Ramon akan marah jika dia terus protes seperti itu. Sejak awal, Vero sudah tahu di mana posisinya berada. Meski dia berdiri di samping Ramon, dia hanya lah seorang bawahan. Jika dia berada di ranjang yang sama dengan pria itu dan mereka meraih kenikmatan bersama, tetap saja bagi Ramon dirinya hanya lah seorang wanita yang tidak ada pengaruhnya dalam hidup.

“Sorry. Aku tidak bermaksud membuatmu marah. Aku hanya terlalu emosional. Mungkin, aku akan segera datang bulan,” ucap Vero mencari alasan agar pria itu tidak lagi mengingat pembicaraan mereka tadi.

“Tidak masalah. Wanita memang selalu seperti itu. Mereka akan selalu melibatkan perasaan dalam segala hal,” kata Ramon pula dengan helaan napas yang kemudian duduk bersantai sambil menyalakan sebatang tembakau yang sudah tergulung rapi dalam kertas putih.

Vero merasa sudah saatnya dia membersihkan diri, karena saat Ramon sudah menyalakan rokok, itu tandanya dia sudah kehilangan mood untuk melanjutkan permainan pada ronde berikutnya. Vero berdiri dengan tubuh yang molek dan mulus.

Namun, ada beberapa tanda merah yang baru saja dicapkan oleh Ramon di bagian dada putih dan mulusnya. Vero berjalan dengan santai di depan Ramon meski dia tidak memakai sehelai benang pun saat ini.

“Apa kau tidak ikut sekalian?” tanya Vero sengaja memancing Ramon agar pria itu merasa lebih rileks lagi seperti sebelumnya.

“Tidak! Aku akan mandi di kantor saja. Miana akan datang setengah jam lagi dan akan langsung ke kantor. Jadi, aku harus kembali sekarang,” jawab Ramon dan menatap lekat kedua bola mata biru milik Veronica Sweet yang sejujurnya sangat dia sayangi itu.

“Miana? Tunanganmu itu datang?” tanya Vero setengah tak percaya.

“Bukan datang. Dia pulang dan tidak akan pergi lagi mulai saat ini,” ralat Ramon dan membuat hati Vero seperti baru saja jatuh ke lantai dan pecah berderai.

Tidak ada lagi yang bisa Vero katakan selain masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air sower. Air hangat itu terasa sangat pedih menyentuh kulit tubuhnya, bukan karena terlalu panas. Akan tetapi, hati Vero lah yang terlalu sakit saat ini.

“Jadi ... dia datang? Tidak! Dia tidak hanya datang, tapi dia kembali!” batin Vero berkata dengan sangat pilu sembari berjongkok di bawah guyuran air sower itu.

Dia tidak bisa menahan aliran air matanya yang terus berpacu dengan derasnya hujaman air dari sower kamar mandi apartemen mewah milik sang kekasih rahasianya itu.

Memang, selama ini Vero sudah tahu jika Ramon memiliki seorang tunangan yang berprofesi sebagai model internasional. Namun, salah siapa jika dia akhirnya jatuh cinta pada Ramon dan tak bisa melepaskan pesona pria itu dari hatinya?

Salah siapa wanita itu membiarkan jarak membentang di dalam hubungan mereka, sehingga memberikan ruang dan tempat bagi Vero untuk mengisi kekosongan hati atau mungkin hanya sebagai pelepas candu bercinta Ramon saja.

“Aku bisa apa? Dia sudah kembali, dan aku tetap akan menjadi diriku. Bagaimana ke depannya nanti, semua tergantung pada keputusanmu, Ramon!” Vero berkata dalam hatinya dengan mencoba menguatkan dirinya sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Abdan Yaqzhan Wildany
seru cerita nya mulai penasaran nih
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
mampir thor .. d awl crta udh bkin dagdigdug xixii
goodnovel comment avatar
Hermanto Hermanto
ceritanya keren...apalagi bagian...hmmm
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Teriakan Alesha

    “Tidak perlu melakukan apa-apa. Cukup tetap di sini dan jangan pernah pergi lagi dari hidupku,” jawab Vero dengan suara yang nyaris tak terdengar.“Aku tidak akan pergi ke mana-mana lagi, Sayang. Aku akan tetap di sini bersamamu dan anak kita – William. Bersama Petrus dan Alesha, orang-orang yang selama ini setia menjaga kalian berdua selama aku tidak ada di sini.”“Benarkah? Kau tidak akan pernah pergi lagi? Apa kau bisa berjanji?”“Tentu saja aku berjanji padamu, Sayang. Aku tidak akan pernah lagi meninggalkanmu kecuali saat aku dipanggil Tuhan. Saat aku tiada pun, aku akan tetap di sisimu meski kau tidak bisa melihatku lagi,” ungkap Rayhan dengan penuh keharuan pada Vero.Alesha dan Petrus yang mendengarkannya merasa sangat terharu dan sedih. Apalagi, bagi Petrus itu adalah kali pertama dia mendengar Rayhan bicara sangat puitis dan menyentuh hati. Selama ini, Rayhan yang Petrus dan semua orang kenal adalah pria kejam tanpa rasa belas kasihan. Namun, kehadiran Vero dalam hidup Rayha

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tuan Mudamu!

    Tanpa diduga tubuh Vero merosot dan dengan cepat kedua tangan Rayhan menyambutnya. Vero tak sadarkan diri dan segera digendong kembali ke kamar oleh suami yang tampak begitu sangat mengkhawatirkannya. Tidak lupa juga sepasang suami istri yang selama ini sudah menjaga dan merawat Vero selama Rayhan tidak berada di rumah mewah ini.“Apa yang terjadi pada Vero?” tanya Alisha tentu saja dengan panik.“Sepertinya, Vero masih belum bisa menerima semua yang terjadi hari ini dengan baik. Jadi, pikiran dan perasaannya terlalu banyak bekerja dan membuat daya tahan tubuhnya kembali melemah,” terang Rayhan seolah tahu segalanya tentang Vero.“Bagaimana kau bisa tahu semua itu, Ray?”“Aku mengikuti semua perkembangan Vero meski aku tidak berada di sisinya selama ini, Al. Aku merasa ingin sekali terbang ke sini setiap waktu. Tapi, aku tidak bisa melakukan itu.”“Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?”“Kau tidak akan pernah bisa memahami semua yang terjadi di masa lalu, Al. Aku bersyukur karena kalia

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Penjelasan Rayhan

    Saat Alesha dan Petrus masuk ke ruang tengah rumah mewah itu, mereka melihat pemandangan yang sudah lama tidak terlihat di sana. Rayhan dan Vero bermesraan sambil menuruni anak tangga. Bersenda gurau layaknya pengantin baru yang masih hangat dalam memadu cinta.“sayang, apa kau lihat itu?” tanya Alesha pada Petrus dengan suara berbisik ke Alesha.“Tentu saja, Sayang. Penglihatanku masih sangat bagus untuk wanita seusia diriku.” Alesha menjawab dengan suara yang tak kalah halusnya lagi.“Kalau begitu, apa menurutmu kita akan tetap ke sana?”“Menurutku itu bukanlah pertanyaan yang harus dijawab, Sayang.”“Kalau begitu, mari kita kembali lagi ke rumah.”“Baiklah, Sayang.”Pasangan yang harmonis dan tampak awet muda itu pun berniat untuk berbalik kembali ke rumah mereka. Sejatinya, mereka tidak ingin mengganggu pasangan yang sedang di mabuk cinta untuk kedua kalinya itu. Meski usia mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat cinta jelas tampak masih sangat membara.Tanpa keduanya sangka,

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Berkumpul Kembali

    Rayhan dan Vero menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam kamar untuk melepaskan kerinduan belasan tahun yang mereka tahan dan pendam. Tentu saja tidak satu pun dari orang yang ada di rumah itu berani mengganggu keduanya. Mereka tentu mengerti apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru itu.Di pavilliun tempat Alesha dan Petrus selama ini tinggal dan mengawasi William juga Vero selama Rayhan tidak ada bersama mereka.“Sayang, apa yang terjadi sebenarnya? Ke mana selama ini Rayhan pergi? Apa kau sungguh-sungguh tidak tahu ke mana dia pergi dan menghilang?” tanya Alesha dengan tatapan serius pada suaminya.“Aku benar-benar tidak tahu, Sayang. Apa kau tidak percaya padaku?”Rayhan justru balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Alesha. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertanyaan yang akan pertama dipertanyakan oleh Alesha saat mereka sampai di rumah.Meskipun begitu, tetap saja Petrus tidak bisa menyalahkan istrinya. Dia justru merasa bangga kepada Alesha. Setelah sekian lama

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tidak Mudah Lupa

    “Apa yang kau lakukan di sini, Sayang?”Pria yang sedang mengamati Rayhan dan Vero dari kejauhan itu pun terkejut mendengar suara wanita di dekatnya. Satu tangan juga terasa menyentuh pundaknya dengan sangat lembut. Pria itu tak lain adalah orang kepercayaan Rayhan yang tidak ingin lagi terjadi apa-apa pada majikannya yang baru saja kembali setelah belasan tahun pergi.“Sayang! Kau mengejutkanku,” kata Petrus pada istrinya – Alesha.“Kenapa kau harus terkejut? Memangnya, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Alesha dengan kening berkerut.“Aku sedang menjaga tuan muda dan istrinya, Sayang.”“Apa yang terjadi pada mereka? Di mana mereka sekarang?” tanya Alesha yang justru menjadi cemas.“Mereka ada di dalam mobil. Sepertinya, suasana sedang tidak bersahabat jika kita berada di sekitar mereka,” jawab Petrus yang sudah melihat dengan jelas semua hal yang terjadi di dalam aula tadi.“Aku mengerti, Sayang. Tentu saja kita tidak boleh mengganggu sepasang pengantin baru itu,” kata Ales

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Tuduhan Vero

    Rayhan tidak menyangka jika ternyata reaksi Vero akan seperti itu. Tadinya, dia sudah merasa bahagia karena akhirnya bisa kembali dan berkumpul lagi bersama Vero dan juga William. Namun, karena percakapannya bersama William barusan, ternyata Vero langsung marah.“Dad, tidak apa-apa. Aku sangat mengenal mami dan aku tahu dia hanya sedang syok saja. Sebaiknya, kita biarkan mami sendiri dulu,” jelas William kepada Rayhan dengan santai.“Tidak, Nak. Aku yang lebih mengenal mami-mu itu terlebih dahulu sebelum kau. Aku akan pulang bersamanya.” Rayhan membantah saran dari William.“Daddy benar juga. Tentu saja Daddy yang lebih mengenal mami dari pada aku, karena aku baru ada setelah kalian bersama.” William tersenyum menggoda pada ayahnya itu.Rayhan yang masih saja tampan seperti dulu, menyaingi ketampanan putra semata wayangnya dan jelas mencuri perhatian semua orang yang ada di sana. Apalagi, ketika tadi nama Vero dan Rayhan dipanggil untuk menemani William ke atas panggung, semua orang m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status