Maya menggunakan celah untuk melepaskan diri dari cengkeraman Samuel lalu memeluk pria yang baru saja memanggilnya itu. "Aku senang melihatmu lagi. Kau semakin tampan ya. " Samuel dan Stelio menatap pria asing itu dengan tajam. Samuel tidak bisa mengendalikan diri dan Memisahkan kedua orang itu dengan paksa. "Istri, ada banyak orang di sini. Kenapa kau justru memeluk pria yang tidak di kenal ini. Kau berani selingkuh tepat di depan mataku?" "Kalak ipar, jangan salah paham. Aku dan kak Maya sudah seperti saudara." "Saudara? Ada banyak perselingkuhan yang terjadi dari hubungan yang mengaku sebagai saudara," ucap Samuel dengan cibiran sarkasnya. "Samuel, apa kau pikir semua pria sama sepertimu yang memiliki pikiran tidak murni?" ucap Maya menyindir. "Paman, apa kau adalah saudara mama?" Stelio mendekat. Pria itu memandang anak kecil yang menatapnya. "Kak Maya, apa dia anak yang muncul di pencarian teratas? Ternyata anak ini memang mirip denganmu ya. Aku tidak tahu kalau kau punya a
"Stelio tidak mudah dekat dengan siapapun, tapi kenapa--" "Kau lihat sendiri kan, anak itu akan melupakanmu setelah bersama dengan Allen. Dia pintar untuk mengambil hati seseorang." Maya mengejek Samuel yang harus menyaksikan keakraban Stelio dan Allen. "Kau pasti menyesal telah meniggalkan anak itu dan memilih untuk mengikuti aku. " "Tidak. aku tidak menyesalinya. Aju masih berjaga saja, kau menggunakan pintu lain untuk keluar dan melarikan diri. Jika aku melepaskanmu maka aku sudah kehilanganmu dan Stelio juga tidak akan menunjukkan senyuman cerah itu lagi jika kau pergi." "Dia tersenyum cerah pasti karena membicarakan sesuatu yang menyenangkan dengan Allen, tidak ada hubungannya denganku. Aku hanyalah orang asing yang terpaksa untuk bertindak sebagai ibunya." "Maya, itu mungkin dalam pikiranmu. Stelio menganggapmu sebagai ibunya." "Mama!" Stelio tiba-tiba saja berlari ke arah Maya Lin. Dia merentangkan tangan "Mama, kau kembali. Gendong aku" Stelio menunjukkan ekspresi menggem
"Samuel, jangan membuat masalah. Apa aku bahkan tidak boleh memiliki privasi? Allen hanya ingin memberitahuku, kenapa kau justru mempermalukannya?" Maya mengomentari tindakan Samuel. "Allen, datang dan katakan padaku apa yang ingin kau katakan." "Tidak apa-apa kak Maya, lagipula ini sebenarnya bukan suatu hal rahasia. Aku ingin membantumu untuk masuk ke tim drama yang akan aku bintangi. Aku tahu ini bukan drama S ataupun S+, tapi ini cukup bagus untuk--""Maya tidak butuh bantuanmu," Samuel memotong ucapan Allen. "Aku bisa membuat Maya mendapatkan projects drama tidak hanya itu bahkan film dengan sutradara ternama dapat aku buat dia memilih Maya. Koneksi yang aku miliki jauh lebih unggul daripada kau.""Tuan Samuel Ren, kau tidak berubah sama sekali." Maya menatap Samuel. "Apa karena kau kaya jadi bisa menyombongkan diri dan memandang rendah orang lain?" "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa aku lebih bisa untuk membantumu mendapatkan drama yang bagus darpada dia." "Kak Maya,
"Aku sudah menyiapkan semuanya, bukankah kau tadi pagi marah karena ini? Sekarang kenapa wajahmu menjadi tidak senang?" ucap Samuel menatap Maya. Maya tersenyum pahit. "Benar, aku memang menginginkan ini dipercepat, tapi melihat apa yang kau lakukan tadi pagi, aku jadi ingin mempertimbangkannya lagi. Apa kau lupa apa yang aku katakan di kebun binatang tadi? Kau tidak pikun dan tuli, kan?" "Sudah terlambat, kita sudah di sini sekarang dan semua persiapan telah selesai. Kita hanya perlu mengambil buku nikah kita lagi. Tidak ada gunanya penolakanmu," ucap Samuel dengan sombong. "Aku akan mengatakan padamu sekali lagi bahwa aku tidak akan menerima surat nikah walaupun kau mendapatkannya. Aku hanya ingin kau penuhi janjimu terlebih dahulu," ucap Maya bersikeras. "Maya, kita sudah resmi terdaftar seara hukum. Kau menerimaku atau tidak itu bukan lagi masalah. ""Kalau begitu ambil saja sendiri. Aku tidak akan menurutimu untuk masuk.""Maya Lin, apa kau akan menggunakan cara yang sama, kau
"Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau untuk mengikatku, sekarang aku menuntut keadilan, Jika kau tidak mau melakukannya, Aku akan terus mendesak sampai kau bosan." Maya menagih janji pria itu. Samuel menunjukkan ekspresi bosan. "Aku sudah mengatakan akan mengumumkan di pesta perusahaan, tapi aku ingin kau berjanji satu hal padaku," ucap Samuel menatap lurus Maya. "Kau masih memintaku melakukan hal lain lagi? Samuel Ren, ada berapa banyak tuntutan yang kau ingin aku lakukan bahkan tidak ada dalam kontra perjanjian kita?" "Maya Lin, ini adalah hal yang paling penting dan jika kau tidak setuju maka aku tidak akan pernah dapat memenuhi keinginanmu." Maya merasa kesal, dia sering bertemu dengan sutradara yang menyebalkan atau lawan main yang sombong, tapi tidak ada yang lebih merepotkan daripada berhadapan dengan bos sombong yang egois seperti pria ini. Dia bertanya-tanya pasti diri sudah buta saat itu karena tergila-gila dengan pria ini di masa lalu bahkan mengorbankan banyak hal."
"Maya Lin, kau mau percaya atau tidak, faktanya bukan aku yang melakukannya!" ucap Samuel dengan tegas. Saat ini mereka berdua sedang berada di kamar utama untuk mendiskusikan hal pribadi tentang masalah yang terjadi. "Jika bukan kau siapa orang yang akan menyebarkan masalah beberapa tahun lalui? Aku ingat, di masa lalu kaulah yang menuduhku berselingkuh?" ucap Maya bersikeras dengan tuduhannya. Samuel membaca postingan yang ada di ponselnya dan melihat foto-foto yang memang terlihat di ambil beberapa tahun yang lalu. Dia kemudian kembali menatap Maya. "Apa kau memang berselingkuh dariku saat itu?"Maya yang sedang marah semakin marah dengan percikan minyak yang semakin menyalakan api. "Samuel, jika aku memang seperti itu, apa mungkin aku akan menjalani kehidupan penuh kesulitan dan bahkan memulai karirku dari bawah. Kau juga tidak akan mempercayai alasanku ini, kan?" "Kau bahkan tidak mau mengakui anakku karena berpikir seperti itu, kan? Kau juga menuduhku berselingkuh saat itu d
"Maya Lin! Kau!" Samuel merintih pelan karena tindakan kasar Maya Lin. Wanita itu telah menendang harta berharganya. "Rasakan, itu hukuman yang pantas untukmu sehingga kau tidak melecehkan seseorang hanya demi memenuhi keinginan benda itu." Maya dengan cepat melarikan diri dari ruangan itu. Samuel tidak punya tenaga untuk mengejarnya. Pria itu hanya duduk memulihkan dirinya. "Awas saja nanti, aku akan membuatmu kecanduan dan tidak bisa berjalan selama seminggu," ucap Samuel bertekat untuk membalasnya..***"Aku bukan anak remaja lagi, tetapi kenapa jantungku berdebar kencang seperti ini hanya karena dia ingin mencium. dan menyentuhku?" Maya menghela nafas berusaha untuk mengatur debaran jantung yang tidak terkendali. Sebagai seorang aktris yang bermain dalam drama romansa, sudah biasa baginya melakukan adegan ciuman bahkan berpelukan, tetapi kenapa perasaannya aneh. "Tidak mungkin aku masih menyukai pria itu? Perasaan itu sudah lama aku buang jauh-jauh."Kehidupan ini bukanlah sebu
"Dia bilang dihubungi oleh nomer tidak di kenal. Susah untuk melacak IP si penelepon dengan mudah, pihak operator juga tidak mau bekerja sama,' ucap Asisten Jung menjelaskan."Samuel merespon dengan kesal. "Apa mereka ingin menentang?" Wajah Samuel menjadi gelap lalu berkata, "Kita hancurkan saja perusahaan mereka.""CEO Ren, jangan gegabah. Anda tidak lupa dengan apa yang terjadi pada kerabat anda yang menggunakan kekuasaan sesuka hati. Lagipula perusahaan itu milik pemerintah. Aku akan meminta seorang teman untuk menyelidiki ini dengan lebih mendalam." Asisten Jung mencoba menenangkan Bosnya ini. Samuel menghela nafas panjang, setuju denan perkataan Asistennya itu. "Baiklah, lakukan saja. Bilang saja nanti berapa biaya jasa temanmu itu. Jika berhasil menangkap tikus itu aku akan memberimu dan dia bonus." "Ya, tapi ada hal darurat lain yang perlu anda tahu." Samuel tidak menjawab saat mendengar helaan nafas dari Asistennya yang berada di ujung telepon. "CEO Ren, kapan anda datang