LOGINSetelah membuat pedang dan belati baru, Arya langsung melanjutkan perjalanannya ke lantai yang lebih dalam, dalam perjalanannya itu. Dia bertemu dengan berbagai macam monster tipe baru yang memiliki racun lebih mematikan di banding sebelum-sebelumnya.
Skill bertarung Arya menjadi semakin mahir, tebasannya menjadi sangat kuat. Bahkan tekanan angin yang keluar dari tebasannya saja dapat membelah sebuah batu yang sangat keras. 1 bulan kemudian... Arya telah melewati lebih dari 50 lantai, sekarang dia sedang berhadapan dengan ratu monster laba-laba. Ratu monster laba-laba itu memiliki setengah badan manusia (perempuan) ke atas, dan setengah badan laba-laba ke bawah. Matanya ada banyak sampai memenuhi jidatnya, Arya berdiri tegak 20 meter di depan ratu monster laba-laba, kedua tangannya memegang erat pedangnya. "Menjijikan!" Ucap Arya dengan tatapan dan ekspresi dingin. Arya menatap jijik ratu monster laba-laba di depannya dengan pupil mata yang menyala, di saat sang ratu berteriak keras dan melesat ke arahnya. Arya juga berlari melesat menerjang ke arah ratu Monster laba-laba. Swooshh... Arya melompat dan menyerang ke arah tubuh atas ratu laba-laba yang berwujud manusia, kemudian Arya melemparkan pedangnya ke arah ratu laba-laba. Siingg... Ratu monster laba-laba sedikit menggerakkan badannya ke samping dengan cepat, dia menghindari pedang Arya dengan tipis. "Meskipun dia memiliki tubuh yang besar, dia tetap cepat, bahkan lebih cepat daripada monster-monster sebelumnya!" Gumam Arya sambil melesat maju menyerang monster laba-laba itu secara langsung. Ctangg!!! Pedang Arya beradu dengan lengan ratu laba-laba, kemudian ratu laba-laba mendorong Arya dan pedangnya dengan kuat sampai dia terhempas mundur. Swooshh... Tidak berhenti di sana, ratu laba-laba itu langsung berteriak dengan keras memanggil anak-anaknya. Kyiiekkkk!!!! Monster laba-laba mulai berdatangan dan menyerang, kening Arya langsung mengerut ke tengah ketika ia melihat banyak monster laba-laba berdatangan ke arahnya. Arya menyimpan pedang di tangannya, kemudian ia mengambil beberapa belati secara bersamaan dengan cara menyelipkannya di sela-sela jari tangan. Kemudian ia langsung berlari maju sambil melemparkan belati belatinya ke arah monster laba-laba yang sedang berlari ke arahnya. Sing sing sing sing.... Pergerakan Arya sangat cepat, dia melemparkan belati belatinya sambil berlari dan menghindari serangan serangan musuhnya yang tiada henti. Saat belati di tangannya habis, dia dengan cepat mengambil belati lainnya yang ia simpan di balik pakaiannya yang lusuh dan compang-camping. Setiap kali belati Arya menancap pada satu monster laba-laba, maka Monster laba-laba itu akan langsung mati dalam kurun waktu 1 detik. Dan saat semua belatinya sudah habis, dia bertarung sambil memungut kembali belati belatinya yang menancap di badan monster laba-laba. Dia melakukannya sambil menghindar dan menangkis serangan-serangan Monster laba-laba menggunakan belati yang baru saja ia pungut. Ctang!! Swooshh... Wosh... 5 menit kemudian, bangkai Monster laba-laba berserakan dimana-mana. Ratu laba-laba yang melihat hal itu merasa sangat murka, dia berteriak dengan keras dan langsung berlari lurus lalu menyerang Arya dengan kaki laba-labanya yang besar, tajam, dan kuat. Siingg... Arya melompat tinggi menghindari serangan ratu laba-laba, dia melompat sangat tinggi sampai menyentuh langit-langit. Kemudian dia menggunakan langit-langit itu sebagai pijakan lalu mendorong turun tubuhnya ke arah ratu laba-laba dengan sangat cepat. Swooshh... Siiingg!!! Arya melesat dengan sangat cepat dan memotong satu tangan ratu laba-laba yang digunakannya untuk menahan serangan Arya. Tidak berhenti di sana, Arya yang mendarat di tempat pedang yang ia lempar sebelumnya langsung menarik pedangnya dan lanjut menyerang ratu laba-laba. Mereka berdua bertarung dengan sangat sengit dan cepat, beberapa kali pedang Arya dan kaki ratu laba-laba berbentrokan dengan keras. Serangan keduanya saling bertabrakan menyebabkan gelombang angin dan aura yang sangat kuat. Dar dar dar dar!!!... Beberapa kali ratu monster laba-laba itu menembakkan jaring, akan tetapi Arya selalu menghindarinya. Setelah saling melancarkan puluhan serangan, akhirnya Arya berhasil memotong semua kaki ratu laba-laba satu persatu. Ratu laba-laba itu terlihat kesakitan dan tersiksa oleh Arya, dia berteriak dengan keras seperti meminta pertolongan. Namun yang ada di sana hanyalah tumpukan mayat anak-anaknya yang berserakan dan Arya yang sedang menginjaknya sambil memotong satu tangannya yang tersisa. Siingg... Arya sangat kejam dan brutal, darah berceceran dimana-mana hingga terbentuk genangan darah. "Dasar kau serangga rendahan!" Ucap Arya sambil menusuk hancur kepala ratu laba-laba dengan ekspresi dingin tanpa emosi. Creeett!!! Ratu laba-laba mati dengan mengenaskan, sebuah kesalahan besar bertarung lama dengan Arya. Karena semakin lama pertarungannya, tubuh Arya akan beradaptasi dengan pertarungan itu sampai mengungguli lawannya. Jadi satu-satunya cara untuk mengalahkan Arya hanyalah membunuhnya dengan instan, seperti yang sedang ingin dilakukan oleh seseorang saat ini. "Keluarlah! Aku tahu kau memperhatikan semuanya sedari tadi!" Ucap Arya sambil melirik tajam ke belakang. Jauh di dalam ke gelapan, seorang wanita muncul dengan pupil mata yang merah menyela dari balik kegelapan. Dia berhenti tepat sebelum melawati tempat yang tertutupi oleh bayangan yang sangat gelap, dia tidak tahu kalau Arya bisa melihatnya dengan jelas meskipun jarak mereka cukup jauh dan lagi tempat wanita itu sangat gelap. "Auranya sangat mengerikan dan jauh dari kata manusia!" Gumam Arya dalam hati sambil menatap tajam sang wanita misterius. Dalam pandangan Arya, wanita itu di selimuti oleh aura berwarna gelap pekat yang sangat mengerikan. Begitu juga sebaliknya, dalam pandangan wanita misterius itu. Aura yang dimiliki oleh Arya terlihat sangat mengerikan. "Aku tidak tahu kalau ada penghuni manusia di dungeon ini!" Gumam sang wanita misterius yang ternyata adalah Tiara. Keduanya saling memancarkan niat membunuh kepada satu sama lain, karena merasakan niat membunuh Arya. Tiara mengulurkan tangan kanannya ke depan, lalu tentakel halus dan tajam yang terbuat dari energi sihir gelap muncul menyerang ke arah Arya. Duar duar duar!! Arya bergerak cepat menghindari setiap serangan tentakel itu, tentakel tentakel itu memiliki kekuatan yang sangat kuat sampai bisa menghancurkan tumpukan mayat monster laba-laba serta permukaan tanahnya. Kemudian Arya memotong satu tentakel sihir gelap Tiara dengan satu tebasan biasa. Singh... Tentakel sihir itu terpotong dan menghilang, hal itu membuat Tiara merasa terkejut. "Dia memotong sihir ku?" Setelah memotong satu tentakel sihir, Arya lanjut memotong tentakel sihir lainnya sampai Tiara menarik kembali sihirnya. "Ini baru pertama kalinya aku bertemu dengan monster yang sangat mirip manusia, apa jangan-jangan dia adalah manusia sungguhan?... Tapi selama satu tahun ini hanya aku yang berada di dalam tempat suram ini!" Gumam Tiara dalam hati sambil mengernyitkan dahinya. 2 detik kemudian, dia akhirnya teringat dengan hal penting yang telah ia lupakan. Kemudian ia kembali bergumam dalam hati. "Tidak! Bukan hanya aku saja yang dikirim ke tempat suram ini!... Jangan bilang!" Tiara merasa sangat senang dan bersemangat, harapan besarnya yang telah lama hilang kini kembali muncul. Dia teringat kepada Arya yang dikirim ke dungeon itu bersamaan dengannya. Dengan memberanikan diri, Tiara membuka mulutnya dan perlahan memanggil nama Arya. "Arya... " Arya yang mendengar panggilan Tiara langsung merespon dengan membuat ekspresi terkejut, melihat respon Arya membuat Tiara merasa semakin yakin. Sedangkan Arya merasa sangat curiga kepada wanita misterius yang ada di depannya, meskipun ia bisa melihat Tiara dengan jelas. Arya tidak bisa mengenalinya karena Tiara sekarang telah berubah 180 derajat menjadi seorang wanita yang sangat cantik jelita dan memiliki bentuk body yang lebih bagus daripada botol minuman floridina. "Siapa kau? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" Setelah mendengar Arya mengkonfirmasi namanya sendiri, Tiara langsung tersenyum lebar dan berjalan mendekat sambil berkata. "Arya... Kau benar-benar Arya! Kamu masih hidup!" Langkah Tiara perlahan semakin cepat sampai ia berlari dengan semangat ke tempat Arya. Arya tidak merasakan niat membunuh dari Tiara lagi, tapi dia masih merasa curiga dan tetap menodongkan pedangnya. "Berhenti, jika kau mendekat satu langkah lagi, maka aku akan memotong lehermu!" Ucap Arya dengan nada dan ekspresi dingin. Mendengar pernyataan itu membuat hati Tiara sedikit terguncang, kemudian dia teringat bahwa penampilannya sudah benar-benar berubah. Jadi ia memperkenalkan dirinya lagi. "Ah! Wajar saja jika kamu tidak mengenaliku, aku Tiara, apakah kamu ingat? Tiara yang sering kamu selamatkan ketika di bully oleh gengnya Anton!" "Tiara..." Arya sedikit menyipitkan matanya sambil membayangkan Tiara gemoy yang dulu pada Tiara yang sekarang. Kemudian Arya melihat kemiripan pada wajah Tiara yang sekarang dengan Tiara gemoy yang dulu, setelah menyadari hal itu. Arya langsung menurunkan pedangnya sambil berkata. "Tiara, syukurlah kamu masih hidup!" Ucap Arya dengan nada lembut namun ekspresinya tetap datar dan dingin. Setelah mendengar ucapan Arya, Tiara langsung berlari dan memeluk Arya dengan air mata yang berlinang membasahi pipi. "Arya, syukurlah... Syukurlah Arya...!!" Tiara menangis terisak-isak di dada Arya yang lebar dan berbidang. Awalnya Arya merasa sedikit terkejut karena tiba-tiba Tiara memeluknya, namun lama kelamaan dia paham dengan perasaan Tiara yang selama ini menjalani kehidupan mengerikan yang tak berbeda dengan dirinya (aslinya Arya lebih menderita karena dia membutuhkan waktu untuk skill adaptasinya, berbeda dengan skill Melahap Tiara yang cukup over power). Arya mengangkat tangan kirinya dan mendekap tubuh Tiara dengan lembut sambil mengusapnya. Beberapa menit kemudian... Tiara dan Arya duduk di atas tumpukan mayat monster laba-laba, Tiara duduk bersandar pada bahu Arya atas kehendaknya sendiri. Perasaan Tiara terasa lebih lapang/lega setelah bertemu dengan Arya, sedangkan Arya merasa bersyukur melihat Tiara selamat. "Arya, penampilanmu sangat berbeda dibandingkan sebelumnya, rambut kamu sudah cukup panjang sampai menutupi lehermu, setidaknya kamu harus mengikatnya biar terlihat lebih rapih!" Ucap Tiara. "Perubahan penampilan ku tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu, yah! Wajar saja kamu menjadi kurus begitu, lagi pula disini tidak ada makanan enak. Jadi mau tidak mau kamu harus diet!" Sahut Arya. "Arya kamu bau, kapan terakhir kali kamu mandi?" Ucap Tiara yang terus bersandar di pundak Arya dengan tenang sambil tersenyum lembut. "Terakhir kali aku mandi itu di lantai atas, lagipula kau sendiri yang menempel padaku!" Ucap Arya dengan acuh tak acuh. "Tak apa, lagi pula aku suka bau Arya!... Dan aku berubah bukan karena aku diet..." Ucap Tiara lalu menceritakan perjalanannya sebelumnya. Beberapa menit kemudian.... "Hmm... Kamu sudah berusaha keras!" Ucap Arya tanpa melirik sedikitpun kepada Tiara. "Arya, apa yang akan kamu lakukan saat sudah keluar dari sini?" "Hmph... Bukankah sudah jelas? Aku akan memastikan jalang sok suci yang mengirim kita itu menderita, aku tidak akan membiarkannya mati dengan mudah sampai aku merasa puas menyiksanya!" Jawab Arya dengan tatapan tajam dan ekspresi yang dingin. "Benar! Jalang itu benar-benar harus dibuat menderita!" Sahut Tiara sambil membuat ekspresi yang sama dengan Arya, namun sudut bibirnya tertarik ke samping. Dia tersenyum lebar dengan mata merah menyala seperti seorang psikopat.Skill pasif Regenerasi Arya tengah aktif mengobati luka-luka di sekujur tubuhnya, dalam waktu singkat sebagian besar luka-lukanya telah pulih. Sang jendral iblis Redrun merasa cukup terkejut saat melihat Arya yang berhasil selamat hidup-hidup setelah terkena semburan nafas naga secara langsung. Area hutan itu sekarang sudah hancur akibat nafas naga dan amukan sihir Tiara saat mengira kalau Arya sudah mati. Kini Arya dan Tiara sedang berdiri menghadap satu sama lain. "Arya, kamu terluka!.." "Aku tak apa, yang lebih penting sekarang adalah dia! Kita harus membuat bajingan itu turun!" Ucap Arya sambil menatap tajam ke arah naga es dan jendral iblis Redrun. "Apakah dia baru saja melihat ke arahku? Dari jarak sejauh ini? Menarik..." Ujar sang jendral iblis Redrun. "Orang sepertinya akan mengganggu di masa depan, jadi aku harus membunuhnya apapun yang terjadi sekarang. Ice Dragon ayo!" Jendral iblis Redrun mndorong telapak tangan kanannya ke depan sambil memerintahkan sang naga untuk
Arya berdiri menyamping di atas dinding sambil memeluk erat Tiara yang tidak sadarkan diri supaya tidak terjatuh, kemudian sang naga es putih yang ada di depannya menyemburkan bola energi yang telah terkumpul di dalam mulutnya.Groarrr!!!!Semburan naga itu sangat kuat hingga mampu menghancurkan beberapa lapis dinding dungeon yang tebal dan keras, untungnya Arya telah menghindari semburan nafas naga itu sambil menggendong Tiara. Swooshh... Arya mendarat di atas kawah air terjun yang membeku, kemudian sang naga lanjut mengeluarkan semburannya lagi ke arah Arya.Groaarr!!! Swooshh...Kaki Arya yang baru saja mendarat di permukaan es langsung kembali melompat untuk menghindari serangan sang naga es.Duaarrr!!!Kekuatan semburannya kali ini tidak sekuat sebelumnya, namun dia menyemburkannya ke arah Arya berkali-kali sehingga membuat Arya tidak bisa berhenti bergerak untuk menghindar.Duar duar duar!!Semburan naga itu meninggalkan jejak kristal es dimana-mana, dia berusaha untuk menyem
Arya dan Tiara berjalan di tengah pegunungan salju yang tinggi lembut, di sekitar mereka terdapat pohon-pohon yang tertimbun oleh salju putih.Jauh di depan mereka, ada sebuah gunung yang jauh lebih tinggi dari pada gunung yang lainnya."Lantai ini jauh lebih luas dibandingkan dengan lantai-lantai sebelumnya, aku mungkin tidak akan bisa mencapai langit-langitnya hanya dalam satu lompatan lagi!" Gumam Arya dalam hati sambil mengernyitkan keningnya.Beberapa menit setelah mereka berjalan di dalam hutan, mereka akhirnya bertemu dengan segerombolan monster Yeti. Monster Yeti adalah monster yang berbentuk seperti kera, namun ukuran dan kekuatannya jauh lebih besar, dan lagi wajahnya sangat mengerikan, dia memiliki taring tajam yang menjulur keluar dari mulutnya."Yeti, beberapa lantai sebelumnya dia menjadi bos monster, tapi sekarang dia mulai bergerombol seperti para kroco yang menyebalkan!" Ucap Tiara yang merasa kesal dan bosan menghadapi banyak Yet
Badai salju berhenti di pagi hari, cahaya terang seperti mentari muncul menembus masuk ke dalam goa melalui mulut goa/pintu masuk.Arya masih mendekap Tiara dengan lembut sampai cahaya sang mentari buatan hampir menyentuhnya, beberapa detik kemudian, kelopak mata Arya berkedut, jari telunjuknya sedikit bergerak.Kemudian mata Arya terbuka perlahan, Tiara yang menyadari hal itu langsung menyambutnya dengan sapaan hangat."Selamat pagi Arya!" Ucap Tiara dengan suara yang sangat lembut dan hangat sampai-sampai membuat salju yang lembut di depannya meleleh karena merasa minder dengan kelembutan suara Tiara.Arya tidak menjawab apapun, bibirnya tetap tertutup rapat, meskipun Tiara mendapatkan balasan dingin dan datar dari Arya, Tiara merasa tidak masalah.Kemudian Arya menarik kedua tangannya yang sedang melingkari tubuh Tiara (memeluknya), lalu dia bangun berdiri dengan acuh tak acuh seolah tidak terjadi apa-apa.Mata Tiara terus melirik ke arah Arya yang terus memasang ekspresi dingin da
Setelah Arya dan Tiara bertemu satu sama lain, mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mencari jalan keluar dari sana bersama-sama.Dengan adanya Tiara yang menemani Arya, melawan para Monster kini menjadi lebih mudah. Dan ada masanya dimana Arya merasa iri kepada Tiara yang bisa menggunakan sihir untuk menyerang dari jauh.Selama perjalanan mereka, Tiara semakin terobsesi dalam mencintai Arya. Sampai-sampai ia selalu menatap Arya setiap saat bahkan saat berada di tengah-tengah pertarungan sekalipun seperti saat ini."Haahh... Arya memang sangat mempesona, dia sangat kuat dan begitu tampan sampai-sampai membuatku meleleh!" Ucap Tiara dengan posisi kedua tangannya yang sedang menyentuh pipinya, kemudian lidahnya menjulur keluar dan menjilat bibirnya yang kering.Tatapan matanya terhadap Arya terlihat begitu intens dan intim.Sementara itu Arya sedang sibuk mengalahkan beberapa Monster raksasa yang ada di depannya, monster-monster raksasa itu memiliki perawakan seperti ora
Setelah membuat pedang dan belati baru, Arya langsung melanjutkan perjalanannya ke lantai yang lebih dalam, dalam perjalanannya itu. Dia bertemu dengan berbagai macam monster tipe baru yang memiliki racun lebih mematikan di banding sebelum-sebelumnya.Skill bertarung Arya menjadi semakin mahir, tebasannya menjadi sangat kuat. Bahkan tekanan angin yang keluar dari tebasannya saja dapat membelah sebuah batu yang sangat keras.1 bulan kemudian...Arya telah melewati lebih dari 50 lantai, sekarang dia sedang berhadapan dengan ratu monster laba-laba.Ratu monster laba-laba itu memiliki setengah badan manusia (perempuan) ke atas, dan setengah badan laba-laba ke bawah. Matanya ada banyak sampai memenuhi jidatnya,Arya berdiri tegak 20 meter di depan ratu monster laba-laba, kedua tangannya memegang erat pedangnya."Menjijikan!" Ucap Arya dengan tatapan dan ekspresi dingin.Arya menatap jijik ratu monster laba-laba di depannya dengan pupil mata yang menyala, di saat sang ratu berteriak keras







