Share

Lima

Author: Mesir Kuno
last update Last Updated: 2021-05-04 15:07:16

Happy Reading and Enjoy~

''Tidak ada masalah yang serius selain luka-lukanya yang cukup parah. Satu-satunya masalah serius adalah kejiwaannya. Aku tidak mau tahu apa yang sudah kau lakukan pada wanita ini karena itu bukan urusanku, tapi karena sekarang dia adalah pasienku, maka ini sudah menjadi tanggung jawabku.''

Arthur menahan senyum. Wanita tua yang sialnya dokter khusus yang ditugaskan untuknya ini selalu ingin tahu semua urusannya, lalu mengadukannya pada Lucas dengan tambahan sedikit bumbu dramatis. 

''Tidak ada yang perlu kau ketahui, Irene. Aku hanya menolongnya, bilang pada daddy anaknya ini sudah menjadi lebih dewasa dan baik.''

Irene terbatuk, dengan salah tingkah menaikkan kacamatanya. 

''Aku tidak pernah bilang apapun kegiatanmu pada Lucas. Jangan membuatku seolah-olah terlihat menjengkelkan.''

''Kau bahkan tidak sadar jika dirimu menyebalkan.'' Arthur berdecak, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Irene. 

''Dua bulan yang lalu siapa yang mengadukan pada daddy kalau aku baru saja jatuh?''

Dokter tua sialan itu menaikkan kacamatanya, gerakan tubuhnya gelisah seolah-olah ingin cepat-cepat menyudahi percakapan ini.

''Daddy bahkan melarangku menggunakan motor lagi. Demi Tuhan, Irene. Aku terjatuh bukan karena ceroboh, tapi seseorang menabrakku dan itu tidak disengaja. Aku sudah menyelidiki identitas penabrak itu dengan terperinci, dan kupastikan dia bukan musuh siapapun. Bukan musuhku apalagi musuh daddy.''

Ia cukup paham perilaku ayahnya, meskipun mereka jarang berkomunikasi, Lucas amat protektif sebagai orangtua. Diam-diam selalu mengawasinya meskipun mereka tinggal di negara yang berbeda. 

''Kau aset yang akan meneruskan seluruh perusahaanku, aku harus menjagamu dengan baik.'' 

Cukup menyakitkan, tapi tentu saja bukan itu inti dari perkataannya. Tidak seperti dirinya yang terbuka pada perasaannya, ayahnya orang yang tertutup. Tidak terlalu bisa menyampaikan perasaan sayang melalui kalimat. 

Mungkin dulu, sewaktu ia dan Ara masih kecil. Setelah mereka beranjak dewasa, Lucas mulai merubah sikap. 

''Oh baiklah, aku mengaku. Aku yang melaporkan keadaanmu pada Lucas, tapi itu atas perintahnya dan karena aku khawatir padamu.''

Arthur meremas pelan kedua bahu Irene. 

''Kekhawatiranmu cukup balas dengan tidak mengadukan apapun itu kegiatanku pada daddy,'' ucapnya pelan.

Ia mengedikkan dagu ke arah Nathalie yang masih meringkuk di kepala ranjang. 

''Tugasmu di sini hanya mengobatinya tanpa banyak tanda tanya.''

Mungkin Arthur terlalu sering tersenyum dan ramah, lelaki itu seolah-olah tidak pernah letih berbuat baik. Kehadirannya di bumi adalah anugrah bagi yang mengenalnya, sayangnya hanya sedikit orang yang tau jika saat-saat tertentu Arthur bisa menjadi iblis. 

Sedikit banyaknya sifat Lucas menurun padanya, bola matanya yang gelap akan terasa kelam jika menatap seseorang yang sudah melanggar batas privasinya. 

Seperti saat ini, hanya sebuah tatapan, tapi mampu membuat Irene gemetar. Tidak butuh waktu lama sampai dokter tua itu mengangguk dan menyanggupi ucapan Arthur. 

''Darimana datang gadis ini?''

''Kenapa bisa ada perempuan dengan cacat mental di apartemen Arthur?''

Dan masih banyak pertanyaan lain yang ingin dilontarkan, tetapi semua tertahan. Irene sadar bahwa saat ini sikapnya sudah terlalu jauh, Arthur tidak nyaman dengan itu. 

Menghela napas pelan, Irene berjalan ke arah Nathalie yang langsung melangkah mundur sembari menggeleng ketakutan. 

Irene tersenyum keibuan, mengulurkan tangannya untuk mengajak Nathalie menyambutnya. ''Aku tidak akan menyakitimu, ayo sayang, aku akan memeriksamu.''

Nathalie menoleh ke arah Arthur yang menganggukkan kepalanya sebagai bentuk persetujuan. Lelaki itu tersenyum lalu mengedikkan dagunya agar Nathalie menyambut Irene. 

Dengan ragu-ragu dan sedikit ketakutan, Nathalie mendekat. Irene langsung memeriksa keadaannya. 

''Aku akan menunggumu di ruang tamu seperti biasa.''

Baru saja ia mendaratkan bokongnya di sofa, suara klik dari pintu aprtemennya terdengar, dan sesosok wanita cantik dengan balutan dress mahal melangkah masuk. 

''Kupikir kau sudah jadi mayat hidup. Belakangan hari ini kau tidak pernah menghubungiku lagi, aku merindukanmu, kau tau?''

Ara, kembarannya yang cantik itu turut mendaratkan punggungnya di samping Arthur. Memeluk singkat kembarannya itu dengan bibir mengerucut. 

''Jangan bilang kau masih merasa bersalah atas pernikahanku? Sudah kukatakan bahwa aku mengambil keputusan ini demi kebaikan kita berdua. Kau tidak perlu merasa bersalah. Arthur, aku bicara padamu!''

Arthur terkekeh, memutar tubuhnya untuk menghadap Ara dengan pandangan lembut. 

''Aku dengar, Ara. Aku memang tidak menyetujui hubunganmu dengan Alex, tapi demi Tuhan aku memberkati kalian berdua. Aku hanya sedikit sibuk akhir-akhir ini.''

''Benarkah?'' Ara menyipitkan matanya tajam, menilai keseluruhan wajah kembarannya. 

''Tentu saja. Kemarilah, aku akan memelukmu.'' Arthur merentangkan kedua lengannya yang langsung disambut Ara dengan senyuman lebar. 

''Apa kau bahagia, Ara?''

''...''

''Ara?''

''Eh, apa yang kau tanyakan? Maaf aku sedikit kurang fokus. Pelukanmu begitu nyaman, sudah lama kita tidak seperti ini sejak aku menikah.''

Arthur mengusap rambut Ara dengan sayang. ''Apa kau bahagia? Ia mengulangi pertanyaannya dengan nada lembut.

''Tentu saja aku bahagia, aku diam-diam menyukai Alex sejak pertama kali bertemu dengannya. Oh, aku tidak tau jika aku menyukainya pada pandangan pertama. Dan dua hari yang lalu dia mengaku juga menyukaiku.''

''Syukurlah kau bahagia, aku turut senang mendengarnya.'' Arthur tersenyum ketika mengatakannya, tapi hanya sedetik. Detik kemudian wajahnya berubah gelap, ia tau kembarannya sedang berbohong. 

Alex, lelaki miskin itu hanya memanfaatkan kekayaan keluarga Dobson. Kedua tangan Arthur mengepal, bagaimana bisa lelaki itu berfoya-foya dan bermain dengan wanita-wanita lain dengan uang Ara?

''Jangan menjauhiku, Arthur. Aku tau sejak kejadian itu kita berdua menjaga jarak, tapi jangan menjadi orang asing. Kau tidak pernah menghubungiku lagi, bahkan kau juga tidak mendatangiku. Jika aku tidak berkunjung hari ini, apa kau akan mengunjungiku? Hanya kau satu-satunya yang kupunya, jangan menghindariku, ya?''

Lebih tepatnya mereka berdualah yang menjaga jarak. Ara sendiri langsung menghindarinya dan menikah tanpa sepengetahuannya. Sialnya ia baru tau dua hari sebelum resepsi pernikahan Ara dilaksanakan. 

Setelah Ara menikah apa yang diharapkannya lagi? 

Tapi harus diakui bahwa ialah yang terlalu keras dalam memberi batas pada hubungan mereka. Arthur menghela napas panjang. 

''Maafkan aku, aku hanya tidak ingin mengganggu bulan madumu.''

''Hei, ada apa denganmu. Kita kembar dan kau kakakku, Arthur. Tidak biasanya kita menjaga jarak seperti ini.''

Arthur terkekeh. Ia mengusap puncak kepala Ara dengan sayang. 

''Aku hanya tidak fokus. Banyak masalah yang harus ku urus akhir-akhir ini.''

''Apa kau masih membantu Allard?''

''Yeah, dia baru menemukan satu pengkhianat di perusahaannya. Kau ingin minum?''

Arthur melepaskan pelukannya dan langsung berdiri. Ketika itulah Irene datang dengan raut wajah gusar.

''Ini masalah serius, Arthur. Kurasa kau butuh perawatan intensif untuk gadismu itu. Aku sendiri tidak tau cairan apa yang ditanamkan di dalam pikirannya.''

''Gadis?'' Ara mengerutkan dahinya. 

''Ara, kapan kau datang?''

Wajah Irene langsung berbinar, wanita tua itu menghampiri Ara laku memeluknya dengan sayang. 

''Tadi, bibi. Aku tidak menyadari bahwa kau juga ada di sini.'' 

Kali ini pandangannya beralih pada Arthur. ''Gadis siapa, Arthur?'' tanyanya lagi ketika melihat kembarannya itu masih terdiam.

''Gadis yang kutemukan di tengah jalan. Aku hampir menabraknya, dan yeah, dia pingsan. Lalu aku membawanya ke sini untuk dirawat.''

Ara menyipitkan matanya, tau bahwa Arthur berbohong. Oranglain bahkan ayah dan ibunya bisa dibohongi, tapi Ara tidak bisa. Karena mereka memiliki kebiasaan yang sama jika berbohong. 

Mungkin nanti ia akan bertanya lagi. 

Ara melangkah ringan menuju kamar Arthur, matanya seketika membesar melihat wanita yang meringkuk di atas ranjang. 

Bukankah gadis ini ... 

Bersambung...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Slave Bird   Enam puluh

    Happy reading and enjoy~ Hari yang dinanti-nanti. Arthur mengundang orang-orang yang berada di desa. Acaranya diadakan di dua tempat, rumah sakit dan juga rumahnya Nathalie. Karena tidak mau mengganggu pasien yang lain, sehingga mereka akan mengadakan janji pernikahan di rumah sakit, lalu setelah itu sebagian tamu yang datang diarahkan ke rumah Nathalie. Yang melihat janji mereka hanya orang-orang terdekat, seperti kelurga Arthur dan juga tetangga Nathalie. Sementara mereka yang tidak terlalu dekat dengan pengantin berada di rumah Nathalie untuk mencicipi makanan yang sudah terhidang. Mereka sudah bersiap, tinggal menunggu pastor datang. Sampai detik ini pun Nathalie belum juga bertanya. Padahal sewaktu ia didandani bibi Margaret sudah bertanya dan sedikit mendesaknya. Nathalie tidak ingin menyesal jika mendengar jawaban Arthur. Bagaimanapun ia ingin pernikahan ini berjalan lancar. Jantungnya berdebar hingga rasanya ingin keluar dari tubuhnya. Arthur berdiri di sebelahnya sembari

  • Slave Bird   Lima puluh sembilan

    Happy reading and enjoy~ Arthur sudah bertekad ingin membunuh Feronica, tetapi entah mengapa hati kecilnya tidak sanggup untuk melakukan hal itu. Ia tidak mau di dekat-dekat hari pernikahannya yang suci, ia malah mengotori tangannya untuk membunuh jiwa yang berdosa. Setelah Feronica berhasil ditemukan dan ditangkap. Ia hanya memotong lidah, kedua tangan dan kedua kaki wanita itu. Setelah itu ia mengurung Feronica di rumah bawahannya yang ia tempatkan di sekitar Nathalie. Ia tidak mau meletakkan Feronica di rumah Nathalie. Arthur berniat menempatkan Feronica di penjara bawah tanah miliknya saat mereka kembali nanti. Setelah menyelesaikan masalah Feronica dan memastikan bahwa Neve mendapat hukuman yang wajar. Arthur merasakan perasaan yang luar biasa damai. Ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Ia juga mengunjungi penjara tempat ayah Nathalie berada. Meski ia yang mengurung ayah Nathalie dan sedikit membenci lelaki yang gagal menjadi orang tua itu, tetapi orang tua tetaplah oran

  • Slave Bird   Lima puluh delapan

    Happy reading and enjoy~ Hampir sebulan Clara menjaga Nathalie dan Arthur mengurus masalah Feronica dan juga Neve. Keadaan Nathalie pun membaik, gadis itu bisa sadar seutuhnya bahkan sudah bisa diajak berbicara. Tidurnya juga teratur, kesembuhannya lebih cepat karena diiringi dengan suasana hati yang baik dan lingkungan yang nyaman. Setelah itu Clara kembali pulang, tapi ia kembali lagi ke desa itu karena Arthur menyampaikan kabar gembira mengenai pernikahannya. Lucas sudah pasti melarang jika alasannya mengurus Nathalie, tapi saat mendengar Arthur ingin menikah, lelaki itu mengizinkan dan ikut datang ke desa. Ara dan juga Alex turut mempersiapkan acaranya. Warga desa yang dekat dengan Nathalie juga membantu. Sebenarnya tanpa bantuan warga dan keluarganya, pernikahannya juga bisa siap dalam seminggu, hanya saja akan lebih cepat jika para warga juga turut membantu. Setelah membujuk Arthur perihal Willy, akhirnya lelaki itu diizinkan untuk masuk. Nathalie sudah berbicara berdua d

  • Slave Bird   Lima puluh tujuh

    Happy reading and enjoy~Pencaharian Feronica sedikit lebih lama, karena wanita itu bersembunyi di atas genteng rumah orang, bisa dikatakan Feronica tinggal di atas asbes. Selama pencaharian Feronica, berita Willy yang bekerja sama dengan pelaku penabrakan Nathalie tersebar. Banyak orang yang menjauhinya, tapi juga ada yang mendekatinya. Willy dan Nathalie sebagai sosok yang disukai banyak orang. Willy yang suka membantu dan Nathalie yang gemar berbagi. Jika mereka berdua menjadi pasangan suami isitri, seluruh warga merasa puas. Willy sendiri tidak mencari pembenaran atas perbuatannya. Dia merasa bersalah karena secara tidak langsung turut andil dalam kecelakaan yang menimpa Nathalie. Berulang kali dia mencoba untuk bertemu sembari membawa bunga yang segar dan harum, tapi Arthur menolaknya mentah-mentah. Permintaan maaf Willy hanya bisa di dengar dan di sampaikan dari warga yang menjenguknya saja. Nathalie tidak pernah menyalahkan siapapun atas kecelakaan ini, ia hanya berpikir mun

  • Slave Bird   Lima puluh enam

    Happy reading and enjoy~Taman itu selalu ramai dengan pengunjung, para tetangga yang duduk bergosip juga banyak. Karena Willy memiliki wajah yang tampan, kebanyakan dari pembelinya berjenis kelamin wanita. Lelaki itu tampak asyik berbincang dengan beberapa wanita yang sudah berumur. Arthur tidak bisa menahan emosinya, ia jarang kehilangan kendali seperti ini. Tanpa memedulikan orang-orang yang berada di sekitar, ia menarik kerah kemeja Willy dan melayangkan satu pukulan di pipi lelaki itu. Beberapa orang yang berada di sana langsung berteriak. Mereka sibuk berlari untuk memanggil lelaki lain agar bisa menengahi perkelahian antara Arthur dan Willy. "Bangsat! Seharusnya aku sadar bahwa kau mata-mata yang dikirim Neve."Melihat wajah Willy yang seolah-olah mengatakan dari mana ia tahu, membuat Arthurlah semakin marah. Ia melayangkan tinjunya berulang kali. Darah segar mengalir dari hidup dan bibir Willy yang terkoyak. Orang-orang mulai berkerumun dan para lelaki menarik tubuh Arthur m

  • Slave Bird   Lima puluh lima

    Happy reading and enjoy~Saat ingin menangkap semua anak anjing, maka tangkap ibunya terlebih dahulu. Kini ia berhadapan dengan Neve, wanita itu menatapnya tajam. Bersikap sombong setelah semua yang telah dilakukannya. Senyum Arthur mengembang dengan sinis. Apa karena di sebelah ada ayahnya yang hebat itu. "Arthur, sudah lama aku tidak melihatmu." Ayah Neve tidak bersalah, anaknyalah yang memulai untuk berperang. Jika ayahnya setuju pada kesepakatan ini, maka Arthur akan memaafkan, tapi jika ayahnya mendukung, itu artinya perang akan dimulai. "Begitulah, paman. Keadaan ku buruk karena anak Anda."Aduardo mengerutkan dahinya. "Neve maksudmu?"Ternyata Aduardo juga tidak tahu kelakuan anaknya seperti apa. "Aku meminta pertemuan resmi seperti ini bukan tanpa alasan. Neve menggelar pesta pernikahan dan mengatasnamakan aku sebagai mempelai prianya. Paman, aku tidak pernah menjalin hubungan yang spesial dengan Neve. Aku mempunyai wanita yang saat ini terbaring di rumah sakit karena anak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status