Share

008 - Pembelaan Asih

Baru sampai tangga yang juga dekat lift, Slamet berpapasan dengan Asih. Gadis itu tengah membawa kardus besar entah berisi apa.

"Mau ke mana, Met?" tanya Asih sebelum sempat Slamet menyapa.

"Cari kamu," jawab Slamet. Dia memang butuh Asih saat ini, sebab Irwan sudah terang-terangan menunjukkan sikap tidak bersahabat terhadapnya.

"Hah?" Asih terang saja kaget. Gadis itu menghentikan langkah dan memandangi Slamet lekat-lekat. "Maksud kamu apa?"

Slamet mesam-mesem serba salah. "Anu, kata Lik Muji ... eh, Pak Samuji, aku jadi office boy di sini sama kaya kamu dan Irwan."

"Ooo." Asih tersenyum keki. Hampir saja tadi dia berpikir macam-macam. "Ya udah, yuk kita ke pantry. Udah waktunya siap-siapin minuman sama camilan buat meeting para manajer."

"I-iya." Slamet mendekati Asih dan meminta kardus besar yang dibawa gadis itu. "Sini, biar aku aja yang bawa."

Asih melongo, antara kaget, takjub dan tak percaya. Dia hanya diam ketika kardus besar di tangannya berpindah tangan.

Selama bekerja di ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status