Share

Akhir Yang Bahagia (Tamat)

Pov Alex

Wuekkk...wueeekk..!

Kami sedang sarapan, tapi Mamah berkali-kali berlari ke toilet karena mual. Papah yang khawatir dengan keadaan Mamah tak jadi sarapan.

"Kenapa kamu, Mah?" tanya Papah.

"Kayaknya Mamah masuk angin, deh Pah!"

"Ya udah enggak usah ke kafe hari ini. Mamah istirahat saja di rumah." ucap Papah. Aku dan Mbak Calista ikut khawatir melihat keadaan Mamah.

"Udah, enggak usah khawatir soal Mamah. Aku akan jagain Mamah di rumah." ucap Mbak Calista.

"Ya, kalau ada apa-apa cepat kabari aku atau Papah ya, Mbak."

"Iya, Pasti!"

Akupun pergi ke sekolah masih dengan perasaan khawatir.

Di jam pelajaran ponselku bergetar, curi-curi aku membuka pesan dari istriku. Mulutku terbuka lebar saat melihat gambar yang istriku berikan. Sebuah garis dua dalam tes pack milik Mamah.

[Selamat ya, Lex. Sebentar lagi kamu punya adik!]

Aku tak menyangka di usai Mamah yang sudah menginjak 40 tahun dia hamil. Memang selama ini dia selalu bilang ingin anak perempuan semoga kali ini terwujud.

Sete
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status