Waktu berjalan dengan lambat di Aula Goa itu. Para anggota Renyi Dao telah memasuki keadaan trans yang dalam, nafas mereka teratur, aura mereka meningkat perlahan, dan jiwa mereka menyatu dengan tubuh serta energi di sekitarnya. Kai berdiri di tengah aula dengan kedua tangan bersedekap, menatap mereka dalam diam sebelum akhirnya menarik napas panjang dan berbalik menuju sudut ruangan tempat Ruangan Batu Meditasi miliknya. “Sudah saatnya aku mempersiapkan langkah selanjutnya…" Kai memasuki ruang batu dan pintu batu menutup dengan keras. Dengan satu sentuhan jari, Gold Dragon Cauldron keluar dari Inventory dan berdiri tegak di hadapan Kai. Api Inti Bumi menyala tenang di bawah kuali, memanaskan dindingnya hingga bersinar merah keemasan. Kai mulai mengeluarkan bahan-bahan dari Inventory-nya. Kai berencana untuk memproduksi Pil Regenerasi Vitalitas, namun, kali ini ia tidak ingin membuatnya sekuat sebelumnya. “Ji
Dua hari kemudian, giliran Kelompok Array Pedang yang berhasil menyelesaikan pelatihan. Sejak awal, Gu Chen serta Chen Bao mengalami kesulitan dalam memahami maksud berpedang, namun semakin sering mereka dikalahkan, semakin sering mereka diserang dan semakin sering mereka memperhatikan permainan pedang dari Tentara Roh Kai, semakin mengerti pula mereka bahwa pedang bukanlah senjata semata, melainkan perpanjangan dari jiwa. Gu Chen adalah yang pertama yang memahami Niat Pedang pada hari keempat, meskipun niat itu tampak sedikit lebih lemah dari Tentara Roh Kai, namun seiring berjalannya waktu di antara ribuan tebasan yang telah ia lakukan, Niat Pedangnya semakin jelas dan kuat, bahkan auranya menjadi lebih tajam dan berbahaya. Setelah Gu Chen berhasil memahami Niat Pedang, ia beraksi sendirian, membantai jalannya menuju para Tentara Roh milik Kai, gerakannya cepat dan serangannya tajam. Saat ia mulai berhasil menggabungkan Niat Pedang deng
Lima sosok terakhir dari kelompok Renyi Dao, Feng Tao, Guo Sheng, Wang Yun, Zhao Rui serta Chen Jie, terhisap masuk ke dalam cahaya ungu. Dunia di sekitar mereka langsung berubah menjadi kehampaan. Tidak ada tanah. Tidak ada langit. Hanya kegelapan tanpa ujung.Di dalam kegelapan itu, satu suara bergema bukan suara Kai, bukan suara musuh, melainkan suara hati mereka sendiri.Suara itu menusuk tanpa ampun, menggali keraguan terdalam yang selama ini mereka kubur. Salah satu dari mereka, Wang Yun merasakan dadanya sesak saat siluet ayahnya muncul dari dalam kegelapan, ayah yang mati dibunuh perampok karena kelalaiannya sendiri. “Kau gagal melindungiku… dan kini kau gagal lagi,” ujar sosok itu sebelum berubah menjadi abu.Wang Yun jatuh berlutut, tubuhnya gemetar hebat. “Tidak… tidak, ini tidak nyata."Kai memperhatikan dari luar sambil menyilangkan tangan. “Hal pertama yang harus mereka lalui dalam Pelatihan Jiwa ini adalah berdamai dengan kenangan p
Kai duduk bersila di luar lingkaran formasi, matanya terpejam setengah. Kesadarannya terhubung langsung ke dalam inti Array Pedang. Dari sudut pandang itu, ia bisa melihat jelas bagaimana dunia ilusi terbentuk. Padang luas dengan tanah kering dan langit kelabu, seolah tak ada kehidupan selain kilatan pedang yang berkelebat.Di dalam arena, puluhan Tentara Roh muncul perlahan satu demi satu. Tidak seperti di Array Bayangan, kali ini tubuh mereka lebih ramping, masing-masing memegang pedang panjang hitam berkilau. Namun yang membuat Kai mengangkat alisnya bukanlah pedang itu, melainkan aura yang keluar dari setiap ayunan.“Niat Pedang…” Kai bergumam, suaranya nyaris tak terdengar. “Bahkan roh yang ku bentuk dari energi pun bisa mengeluarkan Niat Pedang semacam ini. Bagus… ini akan memaksa mereka merasakan Niat Berpedang."Tentara Roh pertama melangkah maju. Sekilas gerakannya sederhana, hanya satu tebasan lurus dari atas ke bawah. Namun Kai bisa merasakan te
Tubuh Zhang Wei dan Sun Qiang terhempas ke dalam cahaya merah yang berputar. Begitu kesadaran mereka pulih, keduanya mendapati diri mereka berdiri di tengah hamparan salju putih yang tebal, dengan kabut pekat yang menutupi jarak pandang lebih dari tiga langkah ke depan.Suara angin salju meraung dari segala arah, namun anehnya tak ada rasa dingin di tubuh mereka. Apa pun yang mereka lihat, dengar, dan rasakan adalah ilusi yang diciptakan oleh Array. Namun ilusi itu terlalu nyata untuk diabaikan.Zhang Wei mencoba melangkah, namun segera merasakan tubuhnya seolah ditahan oleh sesuatu yang berat. "Sial! Array ini menahan kecepatan pergerakan kita!"Ia menoleh ke Sun Qiang, yang juga terengah-engah meski baru melangkah dua langkah. “Kita seperti berjalan di dalam lumpur... Ini terlalu lambat.”Belum sempat mereka berbicara lebih jauhGema langkah berat mengguncang tanah di kejauhan. Lalu siluet-siluet hitam mulai muncul di antara kabut, berg
Ia berjalan perlahan mengelilingi formasi, setiap langkahnya memberikan ketegangan bagi Kelompok Renyi Dao, mereka sama sekali tidak mengerti apa yang akan terjadi kedepannya, mereka hanya bisa menebak-nebak, namun satu hal yang mereka tahu, bahwa Formasi Array di depan mereka , bukanlah Array yang biasa.Setelah Kai berkeliling dan menghitung berapa pengeluaran Soul Stone, ia segera berjalan ke tengah formasi sebelum melemparkan dua belas botol porselen ke kelompok Renyi Dao. "Aku hanya akan memberikan kalian waktu satu jam untuk memulihkan kondisi tubuh kalian."Setiap Anggota Renyi Dao menangkap botol porselen. Mereka merasa bersemangat awalnya, namun ketika mendengar Kai mengatakan mereka hanya diberikan waktu satu jam, ekspresi mereka segera berubah menjadi khawatir, sebab dengan luka yang mereka derita, satu jam saja tidak cukup, namun tidak ada satupun yang mengeluhkan hal itu.Kelompok Renyi Dao satu per satu mulai duduk bermeditasi, mereka membuka