Part 27
#StatusFacebookTetanggaGosip MerajalelaHadeh, tepok jidat aku. Gila bener Mama Rena, berani amat bikin status seperti itu.“Bu, motornya sudah jadi,” ucap Pak Kholik pemilik bengkel motor. Setelah kubayar, kuucapkan terimakasih, lalu pulang.Sampai di rumah, aku langsung ke ruang keluarga untuk ngadem sebab di ruang tersebut ada AC-nya. Di jalan sangat panas, panas raga juga panas jiwa. Kurebahkan badanku di kasur untuk meluruskan punggung.Kuambil ponselku yang ada di tas, langsung kubuka aplikasi warna hijau.Aku balas dulu status Mama Rena.[Ma, statusnya syerem amat.] Itu balasan untuk status Mama Rena. Centang dua biru, sedang mengetik, wah langsung dibalas.[Hehe, selama aku berteman dengannya, kukira Bu Khamila itu orangnya bener. Nyatanya, dia itu pecalakor=perebut calon laki orang, kan parah. Terus, chatting suaminya njenengan, itu sangaPart 28#StatusFacebookTetanggaSepertinya aku harus ke Mama Rena lagi supaya Mama Rena menghapus statusnya dan siapa saja yang sudah ia kasih tahu kebenaran tentang Khamila.Usai belanja aku langsung pulang. Rencananya setelah sholat Zuhur, aku mau ke Mama Rena lagi. Sesampainya di rumah, belum juga membuka pintu pagar, Mama Ais sama Mama Kinan mendatangiku.“Dari mana Bu Dania,” ucap Mama Kinan.“Dari warung Bu Sulastri, ini pada mau ke rumah?” tanyaku, “Kok tumben bareng-bareng.”
Part 29#StatusFacebookTetangga=================Besok sore ada arisan di rumah, semoga ibu-ibu komplek tidak ada yang membicarakan.____________Sungguh, persoalan hari ini membuatku sangat pusing. Mama Rena yang tak bisa menjaga rahasia, lalu ibu-ibu komplek dengan jiwa kekepoannya selalu mencari berita untuk dijadikan bahan rumpian.Oh My God, Ya Allah, aku harus bagaimana. Sekesal apapun aku dengan Khamila, tetapi aku juga tidak enak jika keburukannya terbongkar. Namun, terkadang ada benarnya dengan apa yang disampaikan Mama Rena, bisa jadi ini karma untuknya.Rasanya jadi malas untuk ngapa-ngapain. Kuambil ponselku lalu aku buat status. Lama aku tidak membuat status semenjak Mas Adnan melarangku, tetapi aku yakin status ini tidak akan dilarang.[Bete!]Setelah ku kirim status itu, aku melihat-lihat status orang.
Part 30#StatusFacebookTetangga_________________________________Hy, sebelum baca ceritaku ini, jangan lupa, subscribe ya juga follow akunku. Terimakasih .... 😘😘😘😍🥰===========================."Yang kasihan adalah Mama Azzah. Ia menjadi bahan gunjingan orang.""Iya, Pa," balasku. Sambil mengangguk."Pa, apa mungkin benar yang dikatakan Mama Rena bahwa ini balasan atas perbuatan dia? Bukankah dulu Khamila pernah memfitnahku, katanya aku selingkuh dengan Burhan, kenyataannya kan tidak," ucapku sambil mengingat-ingat kejadian beberapa bulan lalu saat Khamila membuat status di facebooknya, juga saat chat sama Mas Adnan dengan mengirim fotoku sama Burhan di cafe sehingga suamiku marah."Saat itu yang memberitahu ke Khamila adalah Mama Rena juga," lanjutku."Kurang tahu, Ma, yang penting sekarang Mama, tuh, harus hati-hati dan jangan asal curhat sama orang," ujar Mas Adnan menasehatiku.Kini hatiku lebih
Part 31#StatusFacebookTetangga______________________Akhirnya pembawa acara oleh Mama Idos. Sementara itu ibu-ibu yang lain tidak fokus, mereka berbisik-bisik dan sempat aku dengar mereka membicarakan Mama Azzah.Acara berlangsung lancar sampai pengocokan arisan dilaksanakan. Ternyata yang dapat adalah Mama Rena, jadi bulan depan di kediaman Mama Rena.Setelah itu, aku dibantu oleh beberapa ibu-ibu membagikan kue dan nasi kotak.“Makasih ya, Mama Adit kue sama nasi kotaknya. Nggak kayak bulan lalu, omongnya doang tapi nggak ada nasi berkatnya,” ujar Mama Idos. Ia menyalamiku dan pamit.Kemudian di susul oleh
Part 32#StatusFacebookTetanggaYang belum subscribe ceritaku, subscribe dulu ya, juga follow akunku, makasih ....___________________Astaghfirullah, apakah Mama Adel cerita ke Mama Azzah tentang semua orang yang menggosipkannya?Bagaimana ini?Sebenarnya kesal juga membaca Status mama Azzah seolah dia itu tidak bersalah. Coba saja semisal ibu-ibu kompleks yang sudah tahu gosipnya itu kemudian mendatangi dan konfirmasi dengannya lalu apa yang akan ia katakan?Apakah ia akan berdalih seperti kemarin-kemarin dan mengatakan bahwa akulah sebenarnya yang terlalu mengejar-ngejar suaminya dahulu?Ah sudahlah pusing memikirkan Khamila itu.Kring ... Kring ... Kring ....“Dari Khamila?” Kaget!Angkat, apa tidak, ya. Eh, udah dimatikan.Kring ... Kring ... Kring ....Khamila menelpon kembali. Mending langsung kuangkat, langsung kutekan tombol warna hijau.
#StatusFacebookTetangga____________________“Biarkan saja, Bude, nggak usah dengerin. Sekarang saya mau tutup kuping saja.”Setelah dilayani, aku langsung pulang. Sesampainya di rumah, rupanya mereka belum pada bangun.Biarkan saja, malah enak, mau ngerjain apa-apa nggak ada yang gangguin. Biasanya Papa minta bikinin kopi, minta ini dan itu. Belum lagi Adit yang rewel.Aku membereskan rumah, bersih-bersih dan memasak nasi. Sudah jam tujuh, beli sayur aja dulu ke Bang Sar, jam segini pasti masih komplit.Hari ini mau masak apa, ya.Bingung mau masak apa, kayaknya sayur asem, sambel terasi dan pecak ikan, pasti enak. Makanan kesukaan Mas Adnan.&
Part 34#StatusFacebookTetangga__________________________Kulirik Khamila, bangga sekali sepertinya.Sengaja aku mendorong dan mendukung Mas Adnan untuk mencalonkan diri menjadi ketua RT adalah agar dapat memecah suara Burhan dan Pak Warsito. Pokoknya salah satu dari keduanya jangan sampai terpilih.“Kepada seluruh warga RT empat, sebentar lagi di mulai. Monggo tentukan pilihan. Kami ada empat calon, yaitu Bapak Warsito, Bapak Topik, Bapak Burhan dan Bapak Adnan.” Pak Rahmat mengumumkan para calon ketua RT, diiringi tepukan warga. bahkan ada yang menggaungkan nama-nama calon RT.“Pak Burhan, Pak Burhan,” teriak Mama Adel, beberapa orang yang mendukung Burhan ikut berteriak menyebut namanya. Wow, rupanya Mama Adel mendukung si Burhan. Tidak apa-apa. Kulihat Khamila senyum-senyum.Melihat Mama Adel memberikan dukungan ke Burhan, Bu Umroh dan beberapa ibu-ibu yang lain berteriak. &ldqu
Part 35#StatusFacebookTetangga======================Subscribe dan subrate ya, Mak ....------------------------------------------------Oh my God, Mas Adnan menang.Bu Umroh dan ibu-ibu yang lain berpelukan.Lebay, hihi.Aku tidak menyangka kalau Mas Adnan bakalan menang. Aku tidak menyangka jika suaranya Pak Topik dan Pak Warsito bakalan ke Mas Adnan, tetapi kenapa, ya? Ini perlu aku selidiki.Kulihat Mama Azzah merengut, terpancar dari wajahnya ada rasa kecewa."Bapak-bapak dan ibu-ibu, akhirnya perolehan suara terbanyak diraih oleh Pak Adnan," ujar panitia."Hore!" seru para warga disertai tepuk tangan."Selamat kepada Pak Adnan. Kami mohon dengan hormat, silakan memberikan sambutannya," Pinta Pak RW.