Status Sindiran Istriku
"Jual, tidaklah. Harta satu-satunya milikku adalah mobil. Tak mungkin aku menjualnya." Tanpa mobil aku tak bisa berpergian jauh.
"Lalu ke mana mobilmu?" Mba Shela mengangkat dagunya. Tatapannya tajam.
"Ada di garasi mobil," ucapku santai. Masa ia tak melihat mobilku terparkir di garasi rumah pasti wanita itu melewatinya. Apa matanya yang bermasalah. Mobil sebesar itu tak lihat.
"Gak ada! Kamu juga gak tutup pagar. Aku sengaja lewat rumahmu. Aku pikir kamu pergi. Pas aku lihat pintu rumahmu juga terbuka pasti ada kamu. Tapi, mobilmu gak ada." Perkataannya sepertinya jujur.
Status Sindiran IstrikuBab 17Kedatangan MertuaAku yang tertidur di ruang televisi, tiba-tiba terlonjak kaget. Suara ketukan pintu dengan teriakkan memanggil namaku.Semalam aku malas bertemu Mama. Akhirnya, kembali ke rumah ini."Ajit! Ajit!""Gawat! Suara papanya Rima." Bergegas bangun mencuci muka tanpa mengosok gigi.Membuka pintu rumah dengan jantung yang tak menentu. Papa mertuaku sudah berkaca pinggang. Matanya melotot tajam. Keberanianku tiba-tiba menciut."Kamu, kurang ajar. Mengapa menyakiti anak saya." Ia mendorong tubuhku hingga terjungkal ke belakang.Tenaganya sangat kuat. Diumurnya yang hampir enam puluh tahun masih saja terlihat muda. Lelaki itu masuk tanpa membuka alas kakinya."Kamu, berani menganiyaya Rima. Rasakan akibatnya." Ia menghajarku hanya dengan melebarkan tangannya. Jangan ditanya rasanya sangat sakit hingga panas di kulit.Bar
Status Sindiran IstrikuRima Kembali Ke Dunia ModelMenjadi Model Majalah Pasca KDRTRima kembali menghiasi sebuah majalah Jakarta, yaitu majalah Beauty. Pemotretan solonya kali ini terasa sangat spesial dan menjadi kabar bahagia bagi para ZomRima, penggemar dari Rima Melati.Majalah Beauty merilis dua foto Rima untuk edisi bulan Juni. Wanita cantik ini menampilkan senyumannya yang cerah dan dapat melelehkan hati semua orang.Selain menggemparkan ZomRima dengan kehadirannya kembali, penampilan baru Rima juga menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan.Rima terlihat fresh dengan rambut panjangnya yang saat ini berwarna cokelat. Sebelum Rima hiatus, ia dikenal dengan gaya rambut pendek yang sempat viral.Berita ini mengejutkanku. Rima kembali ke dunia model. Ternyata, apa yang diceritakan mba Shela benar.Kubaca lagi berita online tersebut dengan dada yang terasa panas. Melihat foto di majalah Beauty, istrik
Status Sindiran IstrikuKecurigaankuAku mengikuti Ridho dengan mengunakan motor. Lelaki itu masuk ke dalam rumah yang besar. Aku tak terkejut dengan keadaan rumahnya. Ia lelaki tajir dan hartanya gak habis-habis.Tak lama lagi, ia keluar lagi dan masuk ke dalam mobil. Segera kustarter motor matic mengikutinya kembali. Baju oblong polos dan celana levis. Penampilannya terlihat santai.Jalur jalan Ridho sepertinya sama dengan jalur yang sering aku lewati. Melihat bangunannya dan warna cat rumahnya yang ia kunjungi adalah rumah orang tuaku. Mau apa dia datang ke mari.Mama menyambutnya dengan senyum merekah. Ia juga tak segan-segan mencium pipinya. Ridho menyerahkan paperbag kecil. Mama terlihat bahagia.Segera kuparkir motorku agak jauh dari rumah. Ingin tahu apa yang mereka lakukan di dalam. Mengendap-endap bagaikan maling di rumah sendiri."Tante, kangen," ucap mama manja."Ridho
Status Sindiran IstrikuBadanku bergetar, ketika mendapatkan kabar dari rumah sakit kalau mama mengalami kecelakaan. Aku bergegas masuk ke ruangam UGD. Melihat Mama terbaring lemah dengan infus yang menempel. Matanya terpejam, namun hatiku lega melihat napasnya masih berhembus.Di sekitar tubuhnya terdapat beberapa luka lecet dan perban di bagian kepala." Mama ...." Air mataku terjatuh melihat kondisi wanita yang telah berjuang dalam hidupku. Merawat dan manafkahiku."Suster, bagaimana keadaan mama saya?" tanyaku kepada perawat yang berada di UGD."Bapak siapanya pasien?""Saya anaknya dari ibu Ririn yang berada di UGD tiga." Ia melihat kertas yang berada di tangannya."Tunggu sebentar, dokter sedang melayani pasien lain." Kulihat dokter sedang berbincang..Setelah nama mamaku dipanggil, aku segera menghampiri wanita yang berpakaian serba putih itu. Matanya melirikku sekilas, mungkin i
Status Sindiran IstrikuBab 20Mengapa Mobilku Di SanaAku hendak menunggu ojek online di depan rumah sakit. Mataku tertuju dengan mobil hitam dan nomor plat yang sama dengan milikku.B 0903 AJT sama persis. Tak berapa lama lagi pesanan ojek onlineku datang."Pak Ajit," sapanya."Iya, betul. Tolong ikutin mobil itu?" Tunjukku pada mobil yang hendak pergi."Tidak sesuai tujuannya, Pak?""Saya akan bayar lebih. Tolong ikutin. Itu mobil saya yang dicuri orang!" Ojol itu akhirnya mengerti juga. Ia mengikuti mobil milikku.Entah siapa yang membawa mobil tersebut. Terlihat dari kaca belakang, ia duduk berdua. Satu supir di depan dan di belakang kemudi ada seorang wanita."Cepat, Pak! Saya ingin tahu siapa yang membawanya," ungkapku. Aku sedikit berteriak karena angin yang berhembus kencang."Sedikit lagi," teriakku di belakang ojol.Wajahnya mulai ter
Status Sindiran IstrikuMendengar suara tawa laki-laki membuatku terkejut. Ridho duduk di sisi ranjang dengan tangan memijat kaki mama."Mau ngapain kamu di sini?" tanyaku ketus. Ridho tak menjawab mengarahkan pandangannya ke arah lain."Ajit, kamu dari mana? Mama nungguin kamu," ucap mama. Wajah mama terlihat sembab dan pucat. Apa mama abis menangis."Maaf, Ma. Ajit pulang ke rumah dan ada urusan sebentar.""Mana papa dan mba Shela?" Aku tak melihat mereka. Ke mana mereka.Mama hendak berucap, tapi mulutnya terkunci." Mereka ada kerjaan mendadak," jawab Ridho. Menatapnya sinis. Ridho sudah merebut hati Rima. Kini, mau merebut mama. Dasar serakah. Apa maksud dia.Ridho pulang setelah mama terlelap. Aku menariknya keluar ruangan." Jangan macam-macam sama gua, ganggu hidup gua. Gua gak pernah ganggu elu!" sungutku kesal menarik kerah baju lelaki itu. Wajah Ridho tampak tenang.
Status Sindiran IstrikuMencari biang kerokKutatap ponselku, alamat serta peta terlihat jelas dengan mengunakan map google. Menjalankan mobil dengan cepat sebelum mereka pergi. Ucapan Ridho semakin membuatku penasaran.Akhirnya, aku sampai di alamat yang aku tuju. Memarkirkan mobil agak jauh dari rumah itu. Pandanganku tak lepas dari rumah itu.Tak ada seorang pun yang keluar dari rumah bercat coklat itu. Suasana lingkungan sangat sepi. Jarang pengendara dan pejalan kaki lewat. Hanya suara jangkrik yang saling bersahutan.Mobil tepat di bawah mangga. Apa mereka tahu kalau mobil ini milik Ridho. Memilih memarkirkanya di belakang kendaraan lain.Menunggu untuk beberapa saat. Ridho bilang kalau mereka berada di sana. Tapi, nyatanya mereka tak ada. Mobil pun juga tak nampak. Pagar terlihat terbuka. Mungkin mereka hanya pergi sebentar.Setengah jam berlalu aku masih setia menunggu di dalam mobil.
Status Sindiran IstrikuTak kusangka, wanita itu begitu munafik. Penghianat dan licik. Mereka berdua telah melukai hati kami. Baik dan lembut di depanku.Mereka membicarakan sesuatu dan langsung bercumbu. Melihat mereka perasaanku berubah jijik.Dasar tua-tua keladi. Akan aku balas penghianatan kalian.Mereka masuk ke kamar masih dalam posisi intim. Wanita itu digendong dengan posisi depan.Mereka pasti sedang berhubungan badan karena sebagian pakaian mereka berserakan di lantai. Aku sudah tahu permainan wanita itu.Tak puas dengan mengintip mereka.Mencari bukti lain dengan masuk ke dalam. Untung saja pintu tak dikunci. Dasar bodoh bagaimana kalau ada orang lain masuk.Melangkah kaki menuju kamar peraduan mereka. Sepertinya, mereka belum selesai.Dua ponsel tergeletak di meja. Aku mengambil ponsel berwarna pink dengan gantungan bertulisan lovely. Benda itu aku ya