Share

Perdebatan tiada akhir

"Aaarrrrggghhh! Pergi! Kamu tidak mengakuinya, dia bukan anakmu.

Kondisi ruangan semakin kacau. Mas Lukman dan Ali berusaha mengajak Mas Gilang keluar. Namun, dia tetap keras kepala. Aku juga tidak mau mengalah, tetap pada pendirianku.

"Jangan bertingkah seperti orang gila," desis Nagita pelan.

"Aku memang Gila. Aku gila karena anakku mati. Aku Gila, Nagita!" jeritku. Lita segera menarik Nagita pergi dari hadapanku.

Aku melangkah mengikuti Mbak Aisyah membawa Annisa untuk dimakamkan di depan rumah ibu. Aku tidak akan membiarkan Mas Gilang melihat wajah putriku. Hati cukup sakit dengan penolakannya kala Khanif memintanya untuk melihat kondisi Annisa.

Setelah acara pemakaman selesai. Mas Gilang kembali berulah dengan Nagita. Mereka bertengkar di rumah Ibu.

"Nagita, bersikap baik pada suamimu," tegur Mas Lukman.

"Gimana caranya aku bersikap baik. Kalau Mas Gilang tidak pernah baik padaku," sergahnya cepat.

"Mbak, gimana caranya Mas Gilang baik sama Mbak. Kalau kelakuan Mbak busuk. Untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ai Sbr
mengandung bawang ni bacanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status