Share

Lagi-lagi Gilang

"Mbak mau kita tinggal serumah?" tanya Daffa yang terkejut dengan permintaan Nia.

Nia mengangguk pelan, bola matanya menatap lurus ke arah jalanan yang disesaki bermacam jenis mobil dan sepeda motor.

"Ada apa? Kenapa mendadak?" tanya Daffa. Lelaki muda itu merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh kakak tercintanya.

"Nggak ada apa-apa, pengen kamu dekat sama Mbak saja. Lagian kamu selama ini sendiri," jawab Nia. Dia masih mencoba menyembunyikan prahara yang merudungnya.

"Iya sih, aku sendiri semenjak abang kerja keluar negeri." Daffa membenarkan ucapan Nia.

"Jadi tidak ada penolakan, kamu setuju, 'kan?" Nada bicara Nia terdengar mendesak.

"Sudah ada izin dari Mas Khanif?"

"Sudah, makanya Mbak berani." Nia berbohong pada Daffa. Padahal, Khanif tidak memberikan izin secara jelas akan permintannya.

Daffa tersenyum tipis, kedua tangannya tiba-tiba membingkai wajah Nia. "Mbak bahagia dengan Mas Khanif?"

Nia menghela napas sejenak, berat untuk menjelaskan gejolak perasaannya saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status