Share

Abu-abu

“Jangan menatapku seperti itu, aku baik-baik saja” Lavina kembali mengurungkan niat untuk memasukkan roti ke dalam mulutnya. Raveen tak henti-hentinya menatapnya. Katanya laki-laki itu khawatir. Tentu saja karena adegan ranjang mereka yang ternyata itu adalah hal pertamanya Lavina. Sedikit cemas karena setahu Raveen, pertama kali melakukannya membuat pihak perempuan terasa ngilu.

“Tidak terasa sakit?” kembali, Raveen menanyakan hal yang serupa. Benar-benar tidak percaya meskipun Lavina menjawab tidak. Bagaimana dia bisa percaya ketika melihat cara berjalan Lavina yang sepertinya tidak merasa nyaman.

“Sakit, tapi tidak seberlebihan itu” sahut Lavina setelah menghela nafas. “Kenapa?” imbuhnya.

“Tentu saja karena aku khawatir” jawaban Raveen ini terlalu—baiklah, Lavina ingin tersenyum selebar mungkin sekarang. Raveen terlihat lucu jika khawatir. Matanya yang sudah belo semakin membesar menatap Lavina

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status