Stigma

Stigma

Oleh:  Leafy  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
69Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Raveen mendapatkan misi dari ayahnya untuk menghabisi seluruh anggota Keluarga Dawson yang menjadi musuhnya. Akan tetapi, ketika ia hendak membunuh Lavina yang menjadi anggota terakhir Keluarga Dawson, ia malah jatuh cinta padanya. Apakah Raveen bisa menyembunyikan menyatakan bahwa dia telah mengkhianati sang ayah sebab menyelamatkan anggota terakhir dari musuhnya?

Lihat lebih banyak
Stigma Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
DRoss
"Aku suka aroma pemilikku." -Lavina 2K21-
2021-08-12 13:06:16
0
69 Bab
Prolog
Jika kau bertanya bagaimana kecacatan yang nyata, maka bukan dirimu yang menjadi jawabannya, tapi aku. Kau mungkin kehilangan penglihatanmu, tapi bagiku, netramu adalah yang paling indah dan paling teduh. Kau mungkin kehilangan martabatmu, tapi bagiku, kau adalah kesucian yang paling murni dan berderajad. Jika yang membedakan manusia dan h ewan adalah akal pikiran, maka aku yang telak menjadi pemenang. Aku memiliki semua rencana dan pemikiran sistematis yang menguntungkan. Manipulatif sudah lama menjadi nama tengahku. Aku akan melakukan segala cara agar menggenggam segala keinginanku. Akan tetapi jika yang membedakan manusia dan sampah adalah hati, maka aku kalah. Aku tidak memiliki hati yang sesempurna dirimu, Lavina. Pembunuh tidak seharusnya memiliki hati bukan? Akan tetapi, bertemu denganmu, membuat batinku condong untuk mulai mengasihi. Mungkin netraku dapat menatap tajam seolah mampu membelah lautan, tapi aku kalah dengan
Baca selengkapnya
The End of Dawson
Raveen segera menuju salah satu bangsal VVIP di rumah sakit setelah mendapat kabar jika sang ibu kecelakaan. Bukan sekedar kecelakaan biasa, ada yang sengaja mencelakainya dengan menabrak mobilnya. Tentu saja itu bukan hal yang mengejutkan karena Keluarga Landergee merupakan salah satu yang paling disegani dan ditakuti. Musuh ada di mana-mana. Ketika ada kesempatan, maka siapa pun ingin mengalahkan dan menghancurkan keluarga itu. Meskipun kenyataannya keluarganya memang tidak jauh dari kelicikan dan sangat kejam seta memiliki pembenci yang banyak, Raveen tak bisa mentoleransinya. Siapa pun yang berani menyakiti anggota keluarga Landergee, terutama ibunya, maka harus berujung pada maut. Sungguh dia marah. Beraninya dia melukai seorang yang begitu dia sayangi. “Sialan! Keluarga Dawson akan menerima akibatnya!” Rael, sang ayah menatap udara nyalang saat anak buahnya memberikan kabar jika ternyata Keluarga Dawson yang menjadi dalang atas kecelakaan Emily, sang istri.
Baca selengkapnya
When You're Mine
Dante sesekali melirik dari kaca spion, melihat Raveen yang begitu posesif memeluk seseorang yang tengah dililit selimut dan tertidur pulas di dekapan laki-laki bermarga Landergee itu. Perempuan yang cantik—meskipun tidak secantik aphroditenya—Dante akui perempuan itu memang sangat cantik. Dante sedikit mengernyit saat Raveen sesekali memberikan kecupan di puncak kepala Lavina. Apa yang terjadi dengan rekannya ini? “Jangan katakan kau jatuh cinta padanya,” ucap Dante tiba-tiba. “Hm.” sahut Raveen ala kadarnya. Masih fokus pada perempuan yang baru saja ia kecup keningnya. “Hei! There’s no love just at the first sight, Dude.” Dante terkekeh tapi Raveen tak peduli. Yang ada di pikirannya sekarang adalah membawa Lavina pergi jauh dan menjadikannya hanya miliknya. “Aku ingin memilikinya, Dante. Sama sepertimu keinginanmu untuk memiliki aphroditemu,” sahut Raveen yang membuat Dante bungkam. Selalu saja Dante terjebak dalam situasi yang mirip dengan
Baca selengkapnya
Pine Citrust Mint Musk
Raveen menghabiskan malam bersama Lavina. Berada di tepat di sampingnya dan terlelap sembari mendekap perempuan yang juga memeluknya. Pagi ini Raveen terbangun lebih dahulu. Sementara perempuan cantik itu masih terlelap di sisinya. Bibir Raveen tertarik ke atas ketika mengamati tiap inci wajah Lavina. Dia hendak menyentuh wajah Lavina namun urung saat ponsel miliknya bergetar. Dia menatap layar ponsel itu dan tertera nama sang ayah di sana. Raveen segera bangkit dan keluar dari kamar sejenak. “Halo.” “Bundamu sudah siuman. Datanglah kemari, dia mencarimu,” ucap sang ayah dari seberang. Raveen menghela napas lega. “Aku akan segera ke sana, Ayah. Sampaikan salamku untuk Bunda. Aku akan segera menemuinya,” sahut Raveen. “Raveen ...,” suara ayahnya memberat. Memanggil nama Raveen dengan penuh penekanan. Rasanya tidak nyaman. “Iya, Ayah?” “Apakah kau sudah melenyapkan semua keturuan Dawson?” Deg.
Baca selengkapnya
Demi Dirinya
Raveen masih menyandang sebagai mahasiswa. Dia harus kuliah. Masalahnya, dirinya tidak mungkin meninggalkan Lavina dalam waktu yang lama. Bagaimana perempuan itu akan mengurus dirinya sendiri?Raveen menghela napas gusar. Pagi-pagi sekali dirinya sudah beranjak dari rumah kayu dan pulang menuju rumahnya. Sedari tadi kepalanya buntu karena tidak memiliki ide agar Lavina tetap terjaga meskipun dirinya tidak berada di sampingnya. Jika Raveen mengutus anak buahnya, tentu saja malah akan berbahaya bagi Lavina. Bisa saja ayahnya akan tahu bahwa ternyata dirinya menyembunyikan salah satu keturunan Dawson.Sial! Umpatnya.Tak lama, akhirnya Raveen sampai di rumahnya. Di sana, Emily ternyata sudah menunggunya—ibunya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit kemarin.“Raveen kau dari mana saja? Kenapa semalam tidak di rumah, hm?” Emily bertanya sembari menggandeng putranya masuk ke mansion megah mereka.“Maafkan ak
Baca selengkapnya
Scared to be Alone
Raveen menatap Lavina yang masih bergeming di atas tempat tidur. Dia benar-benar marah rupanya karena Raveen meninggalkannya terlalu lama. Raveen mendekat.“Lavina,” panggil Raveen lagi. Kali ini Raveen duduk di atas ranjang. Ia hendak menyentuh punggung Lavina sebelum ia mendengar isakan kecil. Raveen bergerak semakin mendekat pada Lavina lalu membuka selimut yang menutupi tubuhnya.Lavina buru-buru menutupi wajahnya. Raveen menghela napas berat ketika Lavina seperti itu. Sangat jelas jika perempuan ini tidak ingin menunjukkan wajahnya pada Raveen. Sepertinya dirinya sedang ketakutan atau sedih dan mungkin—oh sudah pasti—juga marah. Marah dan kesal menjadi kondisi perasaan Lavina paling memungkinkan karena ia kembali mengingkari janjinya padanya.Dirinya memang tidak berpengalaman tentang bagaimana cara menghadapi wanita. Namun, bukan berarti dia sama sekali buta untuk memperlakukan wanita. Ayahnya adalah contoh terbaik yang bisa Raveen
Baca selengkapnya
Pergi
Raveen menatap langit yang gelap di pagi hari. Medung. Tampaknya akan turun hujan. Cuacanya sangat tidak menyenangkan. Melihat pagi yang suram seperti ini, siapa yang bisa bersemangat? Sama seperti Raveen yang hatinya begitu kelabu.Bukan tanpa sebab dirinya murung. Lima menit yang lalu, ayahnya memintanya pergi ke Jerman segera untuk menyelesaikan sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan yang Rael kelola. Bukannya dia tidak ingin pergi. Tapi bagaimana dengan Lavina? Setengah hari saja Raveen tak bertemu dengannya, bisa membuatnya gila, apa lagi jika harus pergi jauh dari sisinya?Kepalanya terasa berat. Pikirannya begitu terhimpit sehingga rasanya gelarnya sebagai seorang jenius hilang dihisap situasi yang menyebalkan. Dia tidak bisa melakukan apa pun. Tidak ada ide brilian yang muncul di kepalanya. Bagaimana dia bisa pergi tanpa mengkhawatirkan Lavina? Lagi pula ini bukan hanya soal hati tapi juga keselamatan perempuan itu.“Apa yang kau pikirkan Raveen?
Baca selengkapnya
Ketahuan
Hamburg memanglah indah. Meskipun begitu, selama dua bulan ini, tidak ada pemandangan yang bisa menggoda Raveen untuk melengkungkan bibirnya. Menyadari bahwa dirinya telah bermil-mil jauh dari Lavina, Raveen semakin biru lalu berubah menjadi abu-abu. Hatinya kelabu. Hitam malah. Awan kumulunimbus kalah telak dengan suramnya Raveen saat ini.Apalagi pekerjaan yang harus dia handle adalah sesuatu yang sangat berkaitan erat dengan Lavina. Membahas kehancuran keluarga Dawson dan mendiskusikan kekayaan yang ditinggalkan. Mungkin diskusi merupakan istilah yang terlalu halus. Tidak-tidak! Mereka tidak sedang berdiskusi. Mereka tengah berebut untuk mendapatkan harta kekayaan keluarga itu. Seperti anjing yang berebut tulang.“Karena semua keluarga Dawson sudah tewas, maka yang menjadi masalah sekarang adalah harta warisan yang ditinggalkan tidak ada satu pun yang berhak mendapatkannya. Tapi, kabar baiknya hakim memutuskan untuk menyerahkan semuanya pada rekan bisnis kelua
Baca selengkapnya
Kehilangan
Dunia runtuh, dua kata itu yang kini menghantam Raveen. Sama seperti badai yang tiba-tiba datang menerjang lembah bunga yang begitu indah. Luluh lantah. Tidak berbekas. Menerbangkan semua kelopak. Tidak indah lagi. Begitulah gambaran Raveen sekarang. Dirinya diam seribu bahasa. Ia tak menyangka pertanyaan itu lebih cepat dilayangkan oleh sang ayah. Sekarang ayahnya tahu jika dialah yang telah menyembunyikan Lavina. Dia tidak menuntaskan misi dari ayahnya. Dia mengkhianati Rael. Dia tidak membunuh Lavina dan memilih untuk menyelamatkannya. Sekarang dia harus apa?“Apa maksud Ayah?” Raveen mencoba berkilah namun malah satu tamparan keras yang ia dapat.PLAK.Perih dan panas yang terasa di pipinya bisa menggambarkan bagaimana murkanya Rael padanya.“APAKAH KAU SEDANG BERUSAHA MENGKHIANATIKU?!” bentak sang ayah. Amarahnya pecah. Wajahnya sudah merah padam. Meledak. Ingin menghancurkan pemuda di depannya ini jika tidak mengingat bahwa R
Baca selengkapnya
Dipisahkan
Dua pria tampan Landergee telah pulang. Urusannya di Jerman dihentikan sementara untuk mencari keberadaan Lavina. Sebagai seorang ayah, Rael tidak mungkin mengungkapkan pada koleganya bahwa putranyalah yang telah menyembunyikan perempuan itu. Jika ingin menghukum Raveen, Rael akan melakukannya sendiri.Tidak langsung menuju rumah, dari bandara mereka pergi ke sebuah tempat di tengah hutan. Keberadaan Lavina sudah diketahui. Selama perjalanan, kedua laki-laki itu saling diam. Raveen tidak bisa melakukan apa pun. Dalam diam, dia berharap Emily sudah melakukan apa yang telah dia janjikan. Raveen juga Menyusun rencana di kelapanya sebagai antisipasi jika sesuatu yang buruk terjadi setelah ini.Tak lama, mobil berhenti di sebuah halaman rumah kayu di tengah hutan. Rael dan anak buahnya masuk ke rumah itu untuk membawa Lavina. Akan tetapi, mereka tidak menemukan keberadaan siapa pun di rumah itu. Lagi-lagi Rael menahan amarahnya. Merasa dibodohi. Dia tengah ditipu dengan per
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status