Share

Bab 12 Sakitnya Renita

Saat jarum panjang menunjuk angka sembilan, di situlah terdengar deru mesin mobil mas Adnan di depan rumah. Aku mengintip dari jendela kamar. Mas Adnan keluar setelah mematikan mesin mobilnya, tanpa membawanya masuk ke garasi.

Ia berlari kencang masuk ke dalam rumah. Disusul mama yang tampak kepayahan memapah Renita yang masih terlihat tak berdaya. Aku segera turun menemui mereka, berlari menapaki anak tangga rumah ini.

Mas Adnan tampak terburu-buru, ia baru saja memasukkan ponsel ke kantong celananya.

“Sayang, tolong siapkan pakaian kerja. Mas harus ke luar kota malam ini juga, ada pekerjaan yang harus diselesaikan!” ucapnya, mengayunkan kaki menaiki tangga.

“Kenapa mendadak begini, Mas. Makan malam kita?” Aku bertanya sembari memohon, membuatnya urung meneruskan langkah.

“Maaf, sayang. Mas tidak bisa menunda pekerjaan ini. Lagi pula, ini sudah jam sembilan malam, terlalu larut untuk pergi ke restoran.” Ia menghampiriku, menuruni dua anak tangga di bawahnya.

“Sampai kapan, Mas?”

Saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status