Share

Bab 57 Kenyataan Baru

"Lalu apa? Kenapa menangis?" Aku mengangkat tubuhnya yang lunglai agar sejajar denganku, mencengkeram kedua bahunya dan menatap mata yang dipenuhi linangan kesedihan.

Cukup lama, hingga akhirnya Marwah diam. Tapi ia masih tidak mau bicara. Ia malah meninggalkanku lalu beranjak ke kamar bersamaan datangnya Renita dengan penampilan dan rambut yang begitu berantakan. Kulihat mereka hanya saling tatap, lalu berjalan menuju kamar masing-masing. Renita ke kamar tamu, dan Marwah masuk ke kamar Tabitha.

Aku pun bergegas untuk menyusul Marwah ke atas. Mungkin ia tidak mau bicara karena ada Mas Adnan. Tapi di mana Ammar? Entahlah, mobilnya juga tidak ada di depan.

Brak

Aku urung menaiki anak tangga, mendengar kerasnya suara pintu kamar yang ditutup oleh Renita, tepatnya dibanting. Kalau saja tak terbuat dari kayu yang kokoh, mungkin daun pintu yang tidak bersalah itu akan terbelah dua. Kurasa ia mulai tak waras. Menumpang tapi tidak tahu diri.

"Ada apa, Sayang?" Mas Adnan yang tadinya di dapu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status