Share

Chapter 41

Enam bulan kemudian……..

Dengan dagu bertumpu pada sisi boks bayi, Dhilla menatap lekat kedua putra pitrinya yang masih terbuai mimpi. Sesekali, ia menepuk pelan perut mereka agar tertidur semakin lelap. Senyumnya seketika merekah saat melihat Nasywa tersenyum dengan mata yang masih terpejam, “Mimpi apa kamu, Nak? Sampai senyum-senyum gitu?” Tanyanya yang hanya disambut hening. Ia mengusap pelan pipi tembem anaknya  itu, “Kalian, kelihatan damai banget kalau lagi tidur. Mama harap, kalian akan terus begini, meski masalah yang kita hadapi akan jauh lebih berat. Kelak saat kalian dewasa, jangan merasa menyesal karena dihadirkan sama Mama dan Papa. Terlebih, kalian jangan merasa menyesal karena dilahirkan dari ibu seperti Mama, ya, Nak. Semoga, kalian bisa memahami keputusan yang Mama ambil sekarang. Mama akan berusaha menjadi ibu dan Ayah yang baik untuk kalian, “Ucapnya seraya menahan air mata yang sedari tadi ingin mendesak keluar.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status