Share

Suami Bayaran
Suami Bayaran
Author: Queen Mikayla

SB~ Chapter (1)

"Nesya kapan kau menikah? Usiamu sudah tidak muda lagi loh. Kau mau di cap sebagai perawan tua hah? " Mommy Gresya begitu gemas dengan anak semata wayangnya.

Nesya usianya sudah 32 tahun tapi belum menikah juga, Mommy Gresya sudah sangat ingin menimang cucu. Usia Mommy Gresya sudah 56 tahun. Nesya terlalu sibuk dengan dunia bisnisnya. Nesya yang pernah mengalami patah hati ketika masa kuliah dulu, membuat dirinya menutup hatinya rapat-rapat. Nesya tidak mau jatuh cinta dan mengalami patah hati sampai kedua kalinya.

"Nesya belum kepikiran soal menikah. Nesya masih nyaman dengan kesendirian. Karir Nesya lebih penting dari segalanya. " Nesya terkekeh. Nesya tidak mau menikah.

"Kau ini! " Mommy Gresya hanya bisa membuang nafas berat sembari menggelengkan kepalanya. Mommy Gresya hanya bisa pasrah. Kerap sekali dirinya mendesak Nesya untuk menikah. Namun, jawaban Nesya selalu begitu.

****

Sore harinya Nesya mendatangi sebuah Panti Asuhan. Seperti biasa di hari weekend Nesya selalu menghadiri tempat amal. Betapa terkejutnya Nesya saat ini ketika dirinya melihat Leonard bersama dengan istrinya. Leonard kerap tampil mesra dengan istrinya itu. Nesya cemburu sangat cemburu, bagaimana pun dulu Leonard adalah cintanya. Pria yang tidak bisa ia lupakan sampai saat ini. Leonard dulu berpacaran dengan Nesya karena kalah taruhan dengan teman-teman nya. Ketika kuliah penampilan Nesya sangat norak.

"Hallo Nona Nesya sudah lama sekali kita tidak berjumpa, " sapa Leonard ketika bertatap muka dengan Nesya.

Nesya hanya balas dengan senyuman kecut dan asam. Nesya tidak tahan melihat Leonard yang terus menggandeng mesra tangan wanita yang bernama Desy.

"Oh iya kapan Nona Nesya mau mengundang kita ke acara pernikahan Nona Nesya? " tanya Leonard yang sengaja mengejek Nesya.

Yang Leonard ketahui kalau Nesya itu masih jomblo. Pertanyaan dari Leo membuat Nesya geram dan mati kutu.

"Oh iya lupa! Nona Nesya kan tidak punya pasangan alias perawan tua, " seloroh Leonard dengan ketawa nakal. Semakin yakin kalau Leonard itu mengejek Nesya.

"Sayang mana ada sih pria yang mau sama perawan tua seperti Nesya ini, " sambung Desy yang ikut-ikutan mengejek Nesya.

Desy dan Nesya emang sudah menjadi musuh bebuyutan sejak SMA, setiap pria yang di sukai Nesya pasti di dekati juga olehnya. Termasuk Leonard. Ketika Desy mengetahui kalau Nesya adalah wanita taruhan Leo, ketika hubungan Leo dan Nesya kandas. Di saat itu juga Desy hadir dalam kehidupan Leo.

"Kalian tenang saja. Dalam waktu dekat undangan itu akan tiba di rumah kalian. " Nesya berkata dengan sangat angkuhnya. Entah kenapa kata itu bisa terucap begitu saja dari mulutnya.

"Bagaimana ini? Pasangan? Undangan dalam waktu dekat. Ah ... entahlah, " batin Nesya. 

Disebuah rumah sakit yang berada disekitaran ibu kota Jakarta, di ruang rawat biasa ada bocah berusia 8 tahun yang terbaring lemah. Dia adalah Tiara adik perempuan kesayangan Samuel. Meskipun Tiara bukan adik kandungnya tapi Samuel begitu sangat menyayangi Tiara, Samuel dan Tiara di pertemukan di panti. Sejak usia Samuel 12 tahun, Samuel sudah dititipkan di Panti Asuhan. Sebab Samuel sudah menjadi anak yatim dan piatu.

"Tiara harus segera di operasi. "

Perkataan Dokter itu selalu saja terdengar di telinganya Samuel.

"Tiara kau harus kuat. Abang Samuel akan berusaha untuk mendapatkan biaya rumah sakit. Agar kau bisa operasi, " ucap Samuel lirih.

Tiara masih belum siuman.

Sedangkan Nesya dirinya terus kepikiran perkataannya yang tadi ia ucapkan di depan Leonard dan Desy.

"Ah ... sial! Aku harus mencari pria yang mau dibayar. Aku harus bisa membuktikan kepada si brengsek Leonard kalau aku juga punya pasangan. Kalau mencari pria untuk jadi pasangan hidup dalam waktu singkat kan gak mungkin. Aku harus cari pria yang mau dibayar untuk menjadi suamiku. Pria itu harus ganteng, cool, dan kalau bisa usianya lebih muda dariku. Biar si Desy itu kepanasan. " Nesya terus bermonolog. Nesya saat ini sedang dalam perjalan menuju kesebuah kafe.

Di kafe Queenzee.

"Apa? Kau mau pinjam uang sebanyak 100 juta? Kau gila Samuel. Kau baru 2 minggu kerja di sini. Maaf Samuel saya tidak bisa pinjamkan kamu uang sebanyak itu, " ucap sang manager kafe.

"T-tapi bos! " Belum saja Samuel selesai berbicara, sang manager nyelonong pergi saja.

"Duh ... bagaimana ini?" Samuel mengusap wajahnya secara kasar.

Ternyata tidak sengaja Nesya mendengar percakapan antara sang waiters dengan pemilik kafe. Nesya tersenyum nakal.

"Kau butuh duit? " tanya Nesya kepada pria bertubuh kekar itu. Warna kulit sawo matang, hidung mancung, memiliki satu lesung pipi, bola matanya berwarna coklat.

Samuel langsung menoleh ke arah di mana suara perempuan itu berada.

"Maaf apakah Nona berbicara kepada saya? " tanya Samuel kepada wanita yang cantik tapi terlihat dewasa, modis dan glamor. Bibir tipis dengan gincu warna pick, wajah tirus, dan dody tinggi semampai. Meskipun  usianya sudah 32 tahun tapi pesona Nesya masih terlihat unyu-unyu. Tidak ada yang menyadari kalau Nesya sudah berusia 32 tahun. Penampilan dewasa tapi wajah masih imut-imut.

"Iya-lah saya ngomong sama kamu. Emang di sini ada orang lain lagi selain kita berdua? " tanya-nya. Nesya terus tersenyum nakal.

"Oh gitu! " Samuel menggaruk pelipisnya yang sama sekali tidak gatal. Samuel tidak mengerti dengan maksud wanita modis ini.

Nesya terus memperhatikan Samuel dari ujung kaki sampai ujung rambut, "Ok juga nih cowok. Masih muda dan sangat tampan. Tinggal di poles dikit saja. "

"Kau belum menjawab pertanyaan ku? Kau butuh duit 100 juta-kan? " tanya Nesya dengan angkuhnya.

"I-iya Nona, " jawab Samuel kaku.

"Sepertinya di sini tidak cocok untuk berbincang. Kita ke taman saja bagaimana? " saran Nesya.

"Baik Nona! " Samuel menurut saja. Soalnya ini berurusan dengan uang, siapa tahu wanita ini akan memberikan pinjaman atau pekerjaan baru untuk Samuel. Itu-lah yang ada di pikiran Samuel saat ini.

*****

"Kau butuh uang 100 juta buat apa? " tanya Nesya ketika keduanya sudah duduk di bangku disebuah taman, "Oh iya perkenalkan nama saya Nesya. " Nesya mengulurkan tangan kanannya. Tanpa sungkan Samuel menerima uluran tangan dari Nesya hingga keduanya kini saling berjabat tangan.

"Saya Samuel, " jawabnya yang masih kaku.

"Apakah Nona Nesya mau memberikan saya pekerjaan atau pinjaman uang? " tanya Samuel.

Nesya kembali tersenyum nakal, "Menikah-lah denganku. Aku akan memberikan kamu uang 100 juta atau bisa lebih. Kau cukup berpura-pura menjadi pria yang sangat mencintaiku. Pernikahan kita akan tetap SAH di mata Agama dan Hukum. Kau cukup meyakinkan semua orang termasuk Mommy ku kalau kau sangat mencintaiku. Bagaimana apakah kau setuju? " tanya Nesya.

"Jika kau setuju. Akan aku pekerjakan kamu di perusahaan cabang ku yang baru launching. Belum ada yang mengetahui kalau perusahaan itu milikku. Di perusahaan itu akan aku jadikan kau Direktur Utama. Kalau kau belum mengerti, aku akan mengajari kamu. "

"Tawaran yang sangat menggiurkan Nona Nesya. Tapi apakah orang-orang gak akan curiga? Aku masih kuliah. Masa iya aku menjadi seorang Direktur. " Samuel merasa tidak yakin.

"Oh begitu. Ok-lah. Soal itu nanti saja setelah kau wisuda. Intinya kau setuju atau enggak? " tanya Nesya.

"Aku setuju. Aku sangat butuh uang itu, " ucapnya.

"Baik! Sekarang kita ke salon. Aku akan merubah penampilanmu. Dan satu lagi, kau harus keluar dari pekerjaanmu. Kau fokus dulu kuliah saja. Semua biaya kebutuhan kamu dan keluargamu biar aku saja yang menanggungnya. Kita cukup tampil mesra di depan umum. Dan nanti akan aku buat pengaturannya. "

"Baiklah ... tapi bisa kan uang 100 juta TF sekarang ke rekening ku. Aku sangat membutuhkannya. Oh iya, aku ini cuman anak panti. Aku sudah tidak punya keluarga, " ucap Samuel. Dirinya kini sudah tidak merasa sungkan lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status