Share

Bab 281

Penulis: Citra Sari
Delara mengangkat satu tangan dan membuat tanda hati. "Itu… hati aku yang sayang sama kamu."

Shanaya terdiam.

Ucapan manis mendadak itu membuat Shanaya tak kuasa menahan tawa. "Ya ya, aku terima… sekarang kamu bisa tenang dan tidur, 'kan?"

Sejak tadi dia sudah tahu Delara sebenarnya sangat mengantuk.

Namun, demi bisa tepat waktu mengucapkan selamat ulang tahun padanya, Delara rela menahan rasa kantuk dan terus bertahan sampai saat ini.

Delara meraih lengannya dan memeluk erat. "Malam ini, aku ingin yang berulang tahun tidur menemaniku."

...

Sudah bertahun-tahun, klinik pengobatan tradisional itu tidak pernah membuka praktik pada hari ulang tahun Shanaya.

Pagi itu, setelah terbangun, Shanaya masih berlama-lama di tempat tidur, menikmati rasa malasnya. Baru kemudian dia berangkat bersama Delara keluar rumah.

Tujuan mereka berbeda. Shanaya menuju institut penelitian, sementara Delara ke firma hukum. Masing-masing punya kesibukan dan tanggung jawabnya sendiri.

Malam nanti, Shanaya sudah me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 282

    Shanaya berkata jujur, "Aku juga tidak yakin."Nayla sedikit terkejut. Melihat sikap Shanaya yang tampak tidak terlalu memikirkan pentingnya hal itu, dia pun tak bisa menahan diri untuk mengingatkannya."Dia itu orang yang sangat sombong. Setelah kamu bercerai, seharusnya kamu segera memberitahunya."Kalau tidak, cepat atau lambat pasti akan timbul pertengkaran besar.Bagaimanapun, Nayla tahu betul kalau Lucien bukanlah orang yang memiliki kesabaran berlebih.Shanaya pun sadar, hubungannya dengan Lucien bukan sesuatu yang bisa dijelaskan hanya dengan dua tiga kalimat pada Nayla. Jadi, dia memilih untuk mengangguk saja. "Mm, aku mengerti."Namun yang Nayla tahu hanyalah satu hal.Lucien selalu menjunjung tinggi harga dirinya.Shanaya terlalu punya harga diri.Baginya, mustahil rasanya tiba-tiba mendatangi Lucien lalu tanpa alasan melemparkan kalimat, "Lucien, aku sudah bercerai."Di mata Shanaya, itu sama saja dengan berkata, "Hei, sekarang kamu punya kesempatan untuk merendahkanku."Na

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 281

    Delara mengangkat satu tangan dan membuat tanda hati. "Itu… hati aku yang sayang sama kamu."Shanaya terdiam.Ucapan manis mendadak itu membuat Shanaya tak kuasa menahan tawa. "Ya ya, aku terima… sekarang kamu bisa tenang dan tidur, 'kan?"Sejak tadi dia sudah tahu Delara sebenarnya sangat mengantuk.Namun, demi bisa tepat waktu mengucapkan selamat ulang tahun padanya, Delara rela menahan rasa kantuk dan terus bertahan sampai saat ini.Delara meraih lengannya dan memeluk erat. "Malam ini, aku ingin yang berulang tahun tidur menemaniku."...Sudah bertahun-tahun, klinik pengobatan tradisional itu tidak pernah membuka praktik pada hari ulang tahun Shanaya.Pagi itu, setelah terbangun, Shanaya masih berlama-lama di tempat tidur, menikmati rasa malasnya. Baru kemudian dia berangkat bersama Delara keluar rumah.Tujuan mereka berbeda. Shanaya menuju institut penelitian, sementara Delara ke firma hukum. Masing-masing punya kesibukan dan tanggung jawabnya sendiri.Malam nanti, Shanaya sudah me

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 280

    Begitu Shanaya membuka pintu rumah, dia melihat Delara berdiri dengan kedua tangan terkait, menatapnya dengan wajah penuh kepura-puraan."Aku salah! Aku tadi mendengar suara lift, kupikir itu kamu yang pulang, jadi aku ingin menyambutmu."Delara sambil serius minta maaf, sambil nyengir nakal, terus bertanya, "Kamu sama Lucien, sudah sampai tahap mana?"Shanaya merasa sangat malu. "Baru… baru tahap itu saja."Mendengar itu, Delara terperangah. "Hah?"Lucien sama sekali tidak terlihat seperti orang yang polos.Jelas ini seperti adegan serigala besar memangsa kelinci kecil, tetapi entah kenapa rasanya hampir seperti kisah cinta masa-masa sekolah.Shanaya cepat-cepat menukar sepatunya, lalu berlari ke dapur untuk mengambil segelas air putih. Sambil meneguknya, dia membuka percakapan, "Bukankah kamu bilang baru akan mendarat besok pagi? Kenapa hari ini sudah kembali?"Dia berniat tidur lebih awal malam ini, supaya besok bisa pergi menjemput di bandara.Delara meliriknya. "Kamu tidak lihat h

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 279

    Saat hendak keluar dari lift, Adrian menoleh sebentar ke arah Lucien, lalu berkata dengan nada sedikit pasrah, "Tentang hal yang barusan kita bicarakan… Aku terpaksa merepotkanmu."Lucien hanya mengangguk ringan, dan dia pun melangkah keluar.Pintu lift tertutup, Shanaya mengerutkan alis. "Hal apa yang harus merepotkanmu?"Intuisinya mengatakan, urusan ini ada hubungannya dengan dirinya."Dia bilang..."Lucien menatapnya dingin, lalu tanpa ragu melanjutkan, "Kalau bukan karena sadar salah orang, aku sudah cerai denganmu sejak awal."Shanaya terdiam.Shanaya sama sekali tidak percaya sepatah kata pun.Ucapan itu begitu kental dengan gaya khas Lucien.Namun, kalau memang benar Adrian berpikir seperti itu, dia malah merasa semua akan berakhir bahagia bagi semua pihak.Melihat Shanaya terdiam, Lucien tersenyum sinis. "Sedih?""Aku? Kenapa aku harus sedih?" jawabnya, nada dingin tetapi menahan emosi.Shanaya menjawab dengan nada kesal, membalas setimpal, "Aku setidaknya pernah menikah sekal

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 278

    Lucien ingin membuatnya lelah sampai menyerah!Shanaya tidak yakin kapan tepatnya dia mulai memiliki pemikiran itu, tetapi satu hal yang jelas, semua yang dia ucapkan di rumah tua itu pasti tercatat di ingatannya.Masih menyimpan dendam, ya?Shanaya menarik napas dalam-dalam. "Baiklah. Kalau memang berani, lakukan saja. Untuk hal ini, jangan pernah menikah seumur hidupmu. Jangan pernah bersama wanita yang kamu sukai seumur hidupmu."Lucien mengedipkan matanya sedikit. "Gadis yang aku suka?""Ya." Shanaya menjawab, sambil tak sengaja melirik ke saku celana panjangnya.Baru saja meninggalkan rumah tua, kata-kata Nayla terngiang di benaknya. Sama seperti saat di kafe dulu, ketika dia menanyakan foto yang ada di dompet Lucien.Secara naluriah, Shanaya langsung menghubungkan keduanya.Dua hal itu… pasti gadis yang sama.Bagaimanapun, Lucien boleh saja terlihat dingin, tetapi dia bukan tipe pria yang mudah tergoda.Begitu Adrian turun dari mobil, pandangannya tertuju pada sebuah Bentley yang

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 277

    Belum sempat duduk dengan nyaman, Shanaya sudah bisa merasakan ketidaksenangan pria di sebelahnya.Dia menoleh sedikit ke arahnya, menatap ke dalam mata pria itu, dan seketika menyadari apa yang sedang terjadi.Tadi keributan di depan ruang makan… itu bukan kucing liar.Itu pria liar.Shanaya tidak menunggu dia bicara, dia pun berkata dengan jujur, "Aku hanya sekadar menuruti permintaan Nenek, bukan bermaksud benar-benar mencampuri urusanmu dengan Nayla…"Tentu saja, dia tak mungkin mengatakannya secara gamblang, yang terjadi hanyalah dia terpaksa menurut karena tekanan yang ada.Bagaimanapun, seburuk apa pun hubungan Lucien dengan Nyonya Gayatri, dia tetaplah neneknya.Sementara dirinya? Hanya orang asing.Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, Lucien dengan dingin memotong kata-katanya. Senyum sinis terukir di bibirnya. "Benar juga. Mana mungkin kamu berani ikut campur urusan orang sekejam aku?"Shanaya tersentak, tubuhnya seketika membeku.Namun, dia tak merasa bersalah sedikit p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status