Share

Mood yang Buruk Akibat Kakek

"Dia memang menghubungi saya--Tuan. Seperti yang sudah kita atur--kalau perginya anda dari perusahaan dalam rangka pekerjaan, karena ada pertemuan di luar kota dan Tuan besar mempercayainya."

Usai perbincangan singkat itu suasana hening kembali menyelimuti di dalam mobil. Devan kembali diam, seolah tak ada yang perlu dia katakan lagi. Menolehkan wajahnya ke arah jendela, Devan menurunkan sedikit kaca jendela. Suasana kota J--dengan hembusan angin yang menerpa dipermukaan wajah mampu membuat kegamangan di hati sedikit berkurang. Ntah apa yang ada di dalam lamunan Devan saat ini, namun sepertinya pikiran pria itu tengah berkelana begitu jauh.

Tiba-tiba terdengar hembusan napas yang lolos dari mulut Devan--seperti ada sesuatu yang begitu mengusiknya. Kembali tenggelam dalam lamunannya, bahkan Devan mengabaikan Deni yang diam-diam memperhatikannya. Namun, sejenak mimik wajah Devan berubah saat pikiran pria itu terhantar pada sesuatu hal.

"Kau, tadi memberikan uang pada Rania'kan?!" Suar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status