Share

Bab 22. B

Bab 22B

 

.

Mas Heri diam tanpa kata, sudah kubaca ia sangat keberatan dan tak terima, pasti maunya aku yang mengirimkan uang dan membiayai hidup Nasya, sementara dirinya hanya memberikan naungan berupa tempat tinggal, sungguh fikiran yang picik.

"Enak aja, sekarang dia itu suamiku dan aku berhak mengatur keuangannya bukan kamu!" sahut Tania keberatan.

"Tuh dengar sendiri 'kan apa jawaban mantumu?" tanyaku sambil memandang Mas Heri dan ibu bergantian.

"Ayo pergi, Nas. Mulai sekarang lebih baik ga usah ke sini lagi."

Aku pergi membawa kemenangan, biarlah kami hidup berdua tanpa kepedulian dari mereka, untuk apa menghargai dia yang hanya memanfaatkan uangku saja.

*

Hari ini jadwal kontrol kandungan, seperti biasa aku kemari ditemani Sela dan duduk di bangku antrian seorang diri, karena gadis itu enggan masuk ke dalam lebih as

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tukiyo Kasman
kok ujug ujug naik mobil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status