Share

Bab 41.A

(POV Heri)

Dokter mengatakan ibu mengalami trauma yang dalam akibat kecelakaannya, ia juga menambahkan untuk mengajak ibu ke psikiater untuk mengecek kejiwaannya.

Hatiku rapuh mendengarnya, pekerjaan tetap saja tak punya lalu bagaimana bisa membawa ibu berobat ke sana, sudah pasti biayanya takkan murah.

"Ibu, dokter sudah bolehkan pulang kok, siap-siap ya sebentar lagi infusannya dilepas," ujarku, setelah satu minggu lebih kita menginap di tempat ini.

Ibu masih diam dengan tatapan menerawang, seolah suaraku tak pernah didengarnya, aku curiga kalau ini bukan trauma melainkan sebuah gejala depresi, ah semoga saja prasangka ini salah.

Perawat perempuan pun datang melepaskan infusan yang menancap di punggung tangan ibu, ia masih tetap diam padahal yang kulihat mencabut jarum sepanjang itu rasanya ngeri.

"Boleh pulang sekarang ya, Sus?" tanyaku pada perawat itu.

"Boleh, Pak. Tapi nanti harus sering kontrol ya, suratnya bisa diambil di bagian administrasi, ini juga tangan kanannya harus sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status