Share

29

Nada sebenarnya bingung apa yang harus ia kerjakan sekarang. Rasanya kurang etis saja jika ia harus duduk manis tanpa melakukan pekerjaan apapun.

Terlebih di apartemen ini ada Ilham. Ini sukses membuat dirinya semakin dibuat bingung.

Alhasil, ia pun memilih untuk menelepon ke rumah Akbar dan menanyakan keadaan Nazril pada Bi idah. Sebab jika menelepon Akbar, Nada yakin pemuda itu masih belum pulang.

Namun, baru saja Nada hendak menelepon ke rumah. Panggilan dari Akbar mengentikan niat Nada.

Nada pun memilih untuk mengangkat telepon dari Akbar.

"Halo, assalamualaikum," Sapa Nada dari balik telepon.

"Waalaikumsalam, Mbak."

"Ada apa Akbar? Tumben telepon Mbak." Tanya Nada pada Akbar.

"Eh, itu... Akbar,... Akbar...." Tiba-tiba bibir Akbar terasa kelu.

"Apa?" Tanya Nada.

"Mbak Nada sudah pulang belum?" Tanya Akbar dengan leganya. Sungguh perkara menanyakan hal ini malah membuat bibirnya begitu kelu.

Nada terkekeh dari seberang telepon sana, Akbar yang mendengar hanya bisa mengerutkan keni
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status