Justin dengan gusar merangsek masuk ke kamar hotel tempat Mario menginap. Ketika dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Anna Bianca Blanche duduk di atas ranjang hanya tertutupi oleh selimut dan kemungkinan besar tanpa mengenakan pakaian di tubuhnya. Pria itu menyugar rambut gondrong selehernya lalu berkacak pinggang. "Coba jelaskan kepadaku, Mas Mario! Katamu hubungan kalian sudah selesai saat bertemu di Bali waktu itu. Ini apa kalau begitu?!" desak Justin sarat emosi menatap tajam ke arah Mario.Sedangkan, Mario bersedekap terdiam bingung harus menjawab pertanyaan managernya. Sudah tiga bulan ini memang ia dan Anna Bianca menjalin affair panas yang tertutup dari publik. Justin pun mengatakan bagaimana ia bisa tahu dan konsekuensinya, "Mas Mario, ada yang melihat kalian bersama dan membuat postingan di medsos. Saat ini pun menjadi trending topik yang dibahas banyak netizen. Aku nggak tahu apa yang akan terjadi dengan karir Mas Mario ke depannya kalau hubungan kotor ini terus dil
Pesawat Luftansa yang membawa pulang Mario dari Milan ke Jakarta mendarat di landasan Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 17.00 WIB. Dia turun dari pesawat bersama Justin dan Hernandes. Para pengawalnya yang telah stand by di pintu gerbang kedatangan penumpang international menunggu kehadirannya.Berita viral yang sempat menjadi trending topic semalam di media sosial menimbulkan kerumunan wartawan majalah gosip serta acara infotainment layar kaca. Itu adalah sebuah berita super hot karena Mario selama ini dikenal sebagai selebriti tanah air yang alim, sayang keluarga, dan jauh dari affair perselingkuhan.Sebuah daya tarik gosip yang tak kalah menariknya yaitu pasangan selingkuh Mario adalah selebriti holywood yang tengah naik daun. Film box office yang dibintangi Anna Bianca Blanche sangat laris di bioskop seluruh dunia. Wanita itu juga seolah menjadi obyek impian panas kaum Adam tua muda. Betapa beruntungnya Mario bisa bermantap-mantap ria dengan Anna Bianca Blanche.Kilatan blitz k
Selepas meninggalkan kapal pesiar mewah New Starlet Goddess, Edward dan Meirasty naik mobil Honda Jazz putih yang diantarkan oleh anak buah Edward ke Pelabuhan Tanjung Priok. Dia menyetir sendiri mobil yang baginya berharga murah karena ia terbiasa menggunakan mobil import Eropa. Tujuannya agar Inez dan Mario tidak curiga bila ia mengunjungi rumah mereka bersama Meirasty. Pertemuan ini sudah lama ia tunggu-tunggu, waktunya menyusup masuk ke dalam kehidupan pasangan laknat itu, pikirnya riang."Nanti kalau sudah sampai di daerah Perumahan Menteng Permai aku pandu arahnya, Kak," ujar Meirasty kepada Edward yang sedang sibuk menyetir di tengah hiruk pikuk lalu lintas siang kota Jakarta."Oke. Siap, Sayangku," sahut Edward mesra agar istrinya tidak curiga. Dia diam-diam merasakan kepuasan tersendiri. Dulu Mario, kakak Meirasty adalah suami kontrak Inez. Sama statusnya dengan dia sekarang bagi adik Mario itu tanpa gadis itu sadari, pernikahan kontrak yang mereka jalani menjadikan Edward s
Sore itu Edward sengaja mampir ke bakery Minuette, itu adalah sebuah perusahaan waralaba yang menjual berbagai kue lezat asal perusahaan Perancis. Memory pria itu masih segar untuk mengingat segala kenangan manis di Paris bersama pujaan hatinya. Kadang saat sore ia pulang ke rumah mewahnya yang balkon lantai tiganya menghadap ke Menara Eifel, Edward biasanya menikmati Strawberry Cheese Cake dingin bersama secangkir teh madu bersama Inez yang saat itu berstatus sebagai istrinya. "Totalnya empat ratus lima puluh ribu rupiah, Pak!" ucap pegawai kasir bakery Minuette kepada Edward yang berdiri di depan konter kasir.Pria ganteng mirip bintang drakor itu menyerahkan sebuah kartu debit ke kasir untuk menyelesaikan transaksi pembelian kue favoritnya dan Inez. Dia tersenyum sendiri, penasaran apa yang akan Inez pikirkan bila ia mengorek kenangan manis mereka dengan membawakan Strawberry Cheese Cake buatan Minuette."Silakan kuenya, Pak!" Petugas kasir itu menyerahkan bungkusan plastik beris
Edward dan Meirasty sudah tinggal hampir sebulan di rumah Inez, mereka banyak berinteraksi dengan Inez serta Reyvan, putera Inez yang berusia setahunan. Sedangkan, Mario sesekali saja menghabiskan waktu bersama mereka di rumah. Jadwal pekerjaan Mario sangat padat karena selain menjadi model top internasional, ia juga atlet MMA pro yang sering diundang kemana-mana untuk berbagi pengalaman dan melatih petarung-petarung baru.Melihat situasi yang bercelah itu Edward pun mulai menyusun rencana yang rapi agar ia bisa mendekati Inez kembali pelan-pelan. Entah kenapa ia pun merasa Mario sedikit berbeda dari yang dulu saat mereka bertemu di London dan memperebutkan Inez. Apa pria itu sudah bosan dengan istrinya? Pagi itu Mario sudah siap dengan koper di depan pintu kamar tidurnya. Dia meninggalkan kopernya dan berjalan ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama Inez dan yang lainnya. Mario duduk di sebelah kursi istrinya dan menyapa, "Selamat pagi, Semuanya!" Dia mengecup pipi halus Inez."M
"Mas Mario, nanti kita langsung check in dulu ke hotel ya baru setelahnya ketemu sama panitia fashionshow sore nanti," terang Justin mengenai jadwal Mario hari ini sesaat sebelum pesawat Singapore Airlines itu mendarat di Bandara Brandenburg.Mereka memang lebih sering pergi bertiga, Mario bersama managernya, Justin Balviere, dan kepala pengawalnya yang setia menjaganya selama 3 tahun terakhir ini yaitu Hernandes Perez. Dengan taksi bandara mereka bertiga diantarkan ke hotel bintang 5 tempat mereka menginap selama berada di Berlin, Grand Hyatt yang hanya sekitar 45 menit perjalanan dari bandara. Hotel Grand Hyatt Berlin berada di pusat keramaian jantung kota besar Jerman itu dikelilingi berbagai obyek wisata seperti museum dan Zoological Garden, juga museum patung lilin Madame Tussauds.Mario melihat pemandangan kota Berlin yang sibuk dari balik kaca jendela taksi yang melaju dengan kecepatan stabil ke hotel Grand Hyatt Belin. Hari sudah masih siang dan Mario sekalipun lelah dengan p
'Hai, Ganteng ... temui aku di museum malam ini!' Sebuah pesan dalam amplop putih yang diserahkan oleh karyawan hotel tempat Mario menginap ke tangan pria itu."Danke. Here is your tip," ucap Mario lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintu.Dia duduk di tepi tempat tidurnya sambil memegangi secarik kertas dengan tulisan tangan Anna Bianca Blanche. Sebuah undangan untuk bertemu secara pribadi di museum tak jauh dari hotel. Madame Tussauds hanya beberapa menit saja berjalan kaki dari hotel tempat mereka menginap. Mario masih memiliki nomor ponsel Anna Bianca Blanche di ponselnya, dia ragu haruskah mengirimi wanita bule itu pesan? Alih-alih menghubungi Anna, dia malah berbaring di ranjangnya lalu tidur.Hari sudah nyaris tengah malam ketika Mario terbangun karena lapar, dia benar-benar mengacaukan jam makan normalnya semenjak tiba di Berlin. Dia pun bangkit ke meja tulis dimana terletak pesawat telepon lalu menelepon room service untuk memesan menu makan malam yang sudah sangat terlambat
Pagi hari berikutnya setelah fashionshow di Berlin, Mario menghabiskan waktu di atas ranjang bekerja keras membuat Anna Bianca memekik dan mendesah dalam kenikmatan. Ponsel Anna Bianca berbunyi pukul 07.00 waktu Berlin, ketika ia meraih benda pipih yang berdering berisik itu. Segera ia menjawab panggilan telepon dari tunangannya, Christo. Padahal Mario tengah menggenjotnya dengan begitu bergairah. "Aakkhh ... hello, Darling! Kenapa telepon pagi sekali? Hmmpphh—" Jawaban Anna Bianca menahan rasa nikmat gesekan tubuh intimnya bersama Mario terdengar agak janggal sebenarnya, tetapi Christo nampaknya tidak paham."Hello, apa aku mengganggu tidurmu, Baby? Aku bisa telepon nanti lagi agak siang—" Christo merasa tak enak hati.Sementara Mario menahan tawa gelinya karena Anna Bianca nekad dan begitu gila menjawab telepon tunangannya dalam posisi sedang horny seperti itu. "Ougghh ... SHITTT!" Anna Bianca melenguh dan mengumpat kasar saat Mario membuatnya menggapai klimaks. Ponselnya masih m