All Chapters of Suami Kontrak 2: Dendam Cinta CEO: Chapter 1 - Chapter 10
131 Chapters
Pria Itu Belum Mati
"Sialan, jangan harap bisa membawa kabur Inez dariku, Mario!" rutuk Edward seraya memukul gagang setir mobil Audi A6 yang ia kendarai untuk mengejar istrinya yang dibawa kabur Mario.Dengan akselerasi tinggi mobil Audi A6 itu berhasil melewati mobil sedan BMW hitam yang dinaiki Mario dan Inez. Edward bermaksud mencegat jalan mobil itu. Namun, sebuah truk kontainer melintas di hadapannya dan ia pun tak sanggup mengelak dan terlambat mengerem mobilnya."Ciiiiiiiiiitttt!" Bunyi suara ban berdecit menggasak aspal jalan raya Paris.Disusul suara benturan keras mobil Audi A6 yang dikemudikan Edward dengan truk kontainer yang melintas di perempatan jalan itu. "BRAAAKKK!" Mobil itu terpelanting keras dan terguling-guling dengan mendarat dalam kondisi terbalik atap mobilnya.Sejenak kesadaran Edward hilang, dia pingsan dengan kepala terkulai di gagang setir mobil sport mewah itu wajahnya berlumuran darah karena kulitnya robek di bagian wajahnya akibat pecahan kaca depan dan benturan dengan gag
Read more
Sebuah Rencana Balas Dendam
Perawat jaga yang mengetahui kondisi Edward telah siuman di ruang ICU segera memanggil dokter untuk memeriksa pasien itu. Kali ini Dokter Sigmund Olsen yang mendapat giliran jaga malam hingga pagi, dia melakukan pengecekan kondisi vital tubuh Edward."Apa yang terasa nyeri? Bagaimana pandangan mata Anda, apa fokus atau blur?" tanya Dokter Sigmund Olsen.Edward merasa nyeri di seluruh tubuhnya karena obat pereda nyeri yang diberikan pasca operasi telah mulai memudar efeknya. Dia berbicara dengan suara serak kering terdengar seperti kertas disobek perlahan, "Seluruh tubuhku nyeri, terlalu sakit ... mataku baik-baik saja ... sekalipun kepalaku pusing, Dok! Dan aku haus sekali.""Baik, kami akan berikan lagi pain killer injection sesegera mungkin! Silakan beristirahat lagi, Sir," jawab Dokter Sigmund Olsen lalu ia memerintahkan kepada perawat untuk memberikan suntikan pereda nyeri serta air minum untuk Edward.Setelah itu pria yang tubuhnya luluh lantak itu kembali tertidur berjam-jam dan
Read more
Papa Muda yang Bandel
Lengan kekar Mario yang biasa membuat lawan tandingnya K.O di ring arena MMA itu kini melingkari perut istrinya yang ramping. Meskipun pagi sudah tiba dan sinar mentari mulai menerobos tirai putih jendela kamar tidur mereka, tetapi Mario seolah enggan untuk beranjak dari ranjangnya yang hangat sehangat tubuh molek istrinya yang terbaring di sisinya.Inez terkikik mencubit hidung mancung suaminya itu lalu berkata, "Nggak usah pura-pura belum bangun, Mas!""Hmm ... memang sudah pagi ya, Nez?" sahut Mario bergeming dari posisinya yang menempel erat di tubuh Inez, dia membuka matanya sedikit mengintip wajah istrinya."Bangun, Mas! Reyvan butuh diurusin juga, tumben belum nangis jam segini!" sahut Inez berusaha melepaskan lengan kekar suaminya yang berat di tubuhnya."Si Reyvan pengertian banget sama papanya yang butuh jamahan mamanya di pagi hari. Hahaha!" Mario merubah posisinya, menahan tubuh Inez di bawahnya. "Astaga Mas, semalam udah bolak-balik. Apa pagi ini masih mau—" Tatap Inez n
Read more
Sekretaris Baru yang Cantik
Sebuah email pemberitahuan bahwa gadis itu diterima bekerja sebagai sekretaris di Victory Eternal Shipping membuatnya menjerit kegirangan di dalam kamarnya. "Yess! Aku diterima kerja!" Maharani Meirasty meloncat-loncat sembari mengangkat kedua tangannya berjoget gembira. Pasalnya dia baru sebulan lalu lulus dari akademi sekretaris yang terbilang cukup bonafid di Jakarta. Dia mahasiswa dengan program beasiswa penuh yang lulus cum laude. Bu Indah, ibunya pun mengetok pintu kamarnya karena mendengar jeritan puteri bungsunya itu. "Mey, kamu nggakpapa 'kan?" tanyanya dari balik pintu kamar Meirasty yang terkunci dari dalam.Dengan segera gadis itu membukakan pintu kamarnya lalu langsung memeluk Bu Indah. "Bu, Mey senang banget, barusan ada email yang menyatakan Meirasty diterima kerja jadi sekretaris di VES!""Syukur kalau begitu, Mey! Selamat ya, Nduk. Mulai berangkat kerja kapan? Ibu siapkan sarapan lebih pagi kalau perlu biar kamu nggak telat berangkat kerja," ujar Bu Indah sambil me
Read more
Sebuah Hadiah Misterius
Sebuah lukisan yang masih terbungkus rapi dan tertutup sangat rapat tiba di Gedung Pusat Victory Eternal Shipping Jakarta. "Nona, mohon tanda tangani resi penerimaan barang ini. Dan dimana lukisan ini harus kami letakkan? Harganya ratusan juta rupiah, jangan sampai rusak!" tutur kurir pengirim paket itu dengan nada cemas.Dengan segera Meirasty menanda tangani resi penerimaan barang itu karena nama tujuan dan alamatnya memang untuk bosnya dengan alamat perusahaan ini. "Tolong ikuti saya masuk ke ruangan CEO, Pak. Ini dikirim untuk bos saya, ruangannya yang itu," jawab Meirasty seraya menunjuk ke sebuah pintu lebar yang tertutup.Dua pria petugas pengiriman barang itu mengangkat lukisan itu di sebelah kanan dan kiri dengan hati-hati. Mereka mengikuti langkah Meirasty masuk ke ruangan CEO."Selamat siang, Pak Edward. Ada kiriman lukisan dari Belanda, apa benar Bapak yang memesannya?" ujar Meirasty di seberang meja kerja Edward.Pria itu pun bangkit berdiri dan berjalan mendekati lukisa
Read more
Semudah Itukah Melupakan Perasaan?
Sepucuk surat beramplop putih dari John Whitmann diterima oleh tangan Inez, bibir wanita cantik itu bergetar menatap tulisan tangan yang tak asing di ingatannya. 'Edward masih hidup? Apa yang ia inginkan dariku?' batin Inez dengan rasa galau menguasai hatinya.Dia membuka surat itu dan membaca isi tulisan di dalamnya. "Hello, My Love! Lama sekali kau pergi meninggalkanku, Inez. Apa kau berpikir aku sudah mati? Memang tubuhku hancur berantakan usai ledakan mobil di Paris, tapi cintaku masih utuh hanya untukmu. Waktunya menjemput kembali wanita yang kucintai. Milikmu selamanya~ Edward Lincoln Sinaga."Telapak tangan Inez terangkat menutupi mulutnya, antara sebuah penyesalan dan sebuah ketakutan akan teror pria dari masa lalunya. Semua kata-kata seolah sirna dari bibirnya, hanya air mata yang terus berderai bagai hujan di tengah badai.Melihat reaksi Inez, pengawal pribadi kepercayaan Edward itu memerintahkan kedua pria petugas kurir pengiriman barang membukakan kertas karton tebal dan
Read more
Papa Muda yang Tangguh
Hernandes Perez masih menjadi kepala pengawal pribadi Mario setelah sekian lama. Dia membawahi selusin anak buah yang melindungi Mario ketika bekerja maupun berkunjung ke tempat-tempat umum. Penggemar Mario saat ini sangat banyak karena pria muda itu membintangi banyak iklan brand terkenal. Wajahnya sudah tak asing lagi baik di layar kaca maupun poster iklan produk di mall.Sore itu Mario harus mengikuti pertandingan pro MMA di Madison Square Garden, New York. Dia akan memperebutkan gelar prestigious juara Welter Fighter tahunan yang diadakan oleh Federasi Seni Bela Diri Campuran Internasional (IMMAF). Ultimate Fighting Championship itu tahun lalu dimenangkan oleh Mario juga dan hari ini dia harus mempertahankan gelar yang sama."Mario, silakan turun dari mobil. Semuanya sudah siap mengamankan perimeter!" ujar Hernandes Perez lalu membukakan pintu mobil untuk Mario."Thanks, Hernandes!" ucap Mario lalu melangkah cepat di antara pengawal berbadan tegap yang berjaga di kanan kiri jalan
Read more
Keracunan Produk Jansen Pharma
Nama kedua petarung itu dielu-elukan di Madison Square Garden seiring memanasnya pertarungan di atas ring octagon. Penampilan terbaik yang diberikan untuk sebuah pertandingan final perebutan sabuk juara Pro Fighter Welter World MMA.Mario tak mau menyerah sedikit pun, dia menangkis serangan brutal tinju dan kombinasi Muaythai sikutan, dengkulan, serta tendangan ganas dari Roderick Van Niessen. Sebuah flying smashing elbow dilancarkan ke arah wajah Mario, tetapi dengan gesit Mario menghindar serta membalas dengan sebuah hook tinju kanannya ke rahang petarung asal Belanda itu.Serangan itu mengenai Roderick dengan telak dan membuat kepalanya pening. Saat yang ditunggu-tunggu oleh Mario ketika lawan hilang fokus. Dengan sebuah awalan hentakan kaki kiri yang kuat dia melompat lalu melancarkan tendangan memutar kaki kanannya yang keras."BUUKKK!" Tendangan memutar kaki kanan itu mengenai sisi samping kiri kepala Roderick Van Niessen. Tubuh petarung asal Belanda itu ambruk di tengah arena
Read more
Aku Pasrah Mas ...
Jelang subuh Mario sampai di rumahnya bersama Inez yang ada di Jakarta. Sedikit jet lag dan lelah akibat penerbangan yang jauh dari New York. Namun, rasa rindunya kepada istrinya begitu menggebu-gebu.Mario membuka pintu kamar tidur Inez yang tidak dikunci, mungkin karena Inez tahu suaminya akan pulang hari ini. Pria muda itu masuk lalu mengunci pintu dari dalam. Dia memilih untuk mandi sebentar di bawah shower sebelum menyergap wanita tercintanya dengan sebuah serangan fajar. Sambil mengendap-endap tanpa suara, Mario menghampiri Inez yang berbaring miring di atas ranjang luas itu sendirian. Lekuk tubuh sexy itu tak dapat tertutupi oleh selimut. Sepasang bulatan ranum kesukaan Mario menyembul dari tepi bagian dada gaun tidur Inez. Indah dan menggoda indera penglihatanya seperti biasa. Membuat naluri lelakinya memberontak di dalam dirinya. Mario memang hanya mengenakan handuk setengah basah yang meliliti pinggulnya, ia duduk di tepi ranjang di samping Inez berbaring. Kemudian ia meru
Read more
Seperti Api Tersiram Bensin
Usai menyusui Reyvan hingga kenyang dan tertidur, Inez mengembalikan puteranya itu ke kotak tempat tidur bayi serta memasang kelabu anti nyamuknya yang berwarna biru muda. Jam dinding masih menunjukkan pukul 04.25 WIB, terlalu pagi untuk beraktivitas. Jadi Inez pun naik kembali ke ranjangnya lalu membaringkan dirinya di sisi Mario yang masih memejamkan matanya. Dia membelai dengan lembut rambut hitam tebal di kepala suaminya itu.Banyak hal yang belum sempat Inez sampaikan kepada Mario terkait masalah Edward yang mengiriminya lukisan replika Rembrandt disertai sepucuk surat yang menyiratkan bahwa pria itu ingin merebutnya kembali dari Mario dan juga kasus konsumen yang keracunan produk herbal buatan perusahaannya PT. Jansen Pharma. Bertubi-tubi masalah mulai bermunculan seperti tunas-tunas tumbuhan beracun dalam hidupnya. Inez merasakan kelopak matanya berembun di ujung pagi itu. Dia tidak ingin membebani pikiran Mario yang sangat sibuk kegiatannya setiap hari. Bahkan, baru beberapa
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status