Sesampainya Inez di depan pintu lobi Gedung Pusat Kantor PT. Jansen Pharma, ia segers turun dari mobil lalu bergegas naik lift ke lantai 30. Jalanan kota Jakarta agak macet tadi, dia cemas Tristan terlalu lama menunggunya.Ketika lift berhenti di angka 30 dan terbuka pintunya, Inez segera keluar dari lift. "BRUKKK!" Tubuhnya menubruk sesosok pria yang bertubuh keras hingga nyaris jatuh terpental ke lantai. Untungnya sepasang lengan bersegera menangkap punggungnya. Detak jantung Inez berpacu kencang dengan mata membulat terkejut. Segera ia menguasai kembali kesadarannya dan memisahkan diri dengan pria itu."Tris?" sebut Inez saat menatap wajah pria yang ada di hadapannya."Kamu buru-buru amat, Nez. Lain kali hati-hati ya, untung nggak jatuh!" tegur Tristan dengan senyum menghiasi wajahnya yang rupawan. Pipi Inez sontak merona, ia pun berkata, "I—iya. Kamu mau kemana, Tris? Aku harus tanda tangan dokumen apa?""Oke, aku nanti aja perginya. Yuk kita ke ruangan CEO, dokumen kesepakatan
Justin Balviere yang memegang jabatan sebagai manager Mario sejak setahun lalu sudah sampai terlebih dahulu di New York setengah hari sebelum kedatangan anak asuhnya itu. Ia menjemput Mario dengan mobil Hiace yang berkapasitas penumpang banyak yang dimiliki oleh Mario juga dan sengaja ditinggal di parkiran basement apartment pribadinya di New York.Hal itu dikarenakan pekerjaan Mario sering bertempat di kota metropolitan Amerika Serikat yang satu itu. Justin yang menyarankan pembelian beberapa unit apartment dan mobil pribadi itu. Karir Mario tak pernah meredup usai terpilih sebagai Mister International beberapa tahun lalu, attitude dan etos kerja yang bagus dari Mario yang menempatkannya sejajar dengan world male top model. Pundi-pundi uang Mario semakin menumpuk seiring popularitasnya yang tak kunjung surut.Dari gerbang kedatangan penumpang international Bandara John F. Kennedy, Mario melangkah ringan diikuti oleh para pengawalnya. Dia berpelukan dengan Justin Balviere seraya berk
Mario sampai di venue New York Summer-Fall Fashion Week yang dipadati oleh fans dan para wartawan yang mengarahkan kamera mereka ke dirinya dengan serbuan kilat lampu blitz. Untungnya dia telah terbiasa dan mengenakan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Tim pengawalnya mengamankan perimeter untuk Mario lewat memasuki gedung tempat acara pagelaran busana bergengsi itu. Sesampainya di dalam, ketua panitia acara mengenali sosoknya dan bergegas menyambutnya dengan berjabat tangan seraya berkata, "Halo, Mister Mario Chandra. Anda datang on time, silakan duduk di salah satu tempat di depan cermin untuk dirias oleh make up artist.""Ohh ... baiklah, Nyonya Renata Brickmann," sahut Mario lalu duduk di kursi yang kosong yang ada di depan cermin berjejer dengan para model lainnya.Suasana di backstage fashion show berskala besar selalu sibuk sedari pagi hingga malam nanti. Mario menyapa kenalan modelnya yang berasal dari Puerto Rico, Gabriel MacKenzie, "Hey, Gabe. Apa kabar,
"Hmmpphh ... aakkhh ...," desahan yang terlepas dari bibir Meirasty yang terbuka saat Edward membenamkan kepalanya di antara pangkal pahanya.Seusai meeting online mingguan yang mereka ikuti berdua setengah jam yang lalu, bos sekaligus suami Meirasty mulai menggarap tubuh wanita muda itu di atas meja kerjanya. Blouse sutera warna hitam yang tadi membungkus tubuh Meirasty telah teronggok di lantai sejauh 3 meter dari meja kerja tempat saat ini ia duduk di tepinya dengan kepala terdongak memejamkan matanya terangsang hebat di bagian intimnya.Edward tidak membiarkannya tak terjamah, tubuh yang hanya terbalut bra saja itu dicumbuinya di atas meja kerjanya. Bermula dari ciuman bibir iseng yang bertukar-tukaran berlanjut menjadi sebuah gairah yang meledak-ledak. Lipatan merah muda di antara pangkal paha wanita itu menjadi bengkak memerah karena isapan dan sapuan lidah Edward. "Kamu begitu sensitif, Mey. Apakah sentuhanku membuatmu meleleh di bawah sini?" goda Edward sembari memasukkan jar
Setelah melalui badai tornado bawah air, kapal pesiar mewah New Starlet Goddess akhirnya berhasil merapat di pelabuhan yang ada di Teluk Tokyo. Para penumpang diizinkan untuk turun dari kapal dan berjalan-jalan ke daratan Jepang selama 5 hari sesuai waktu mereka akan berangkat lagi melanjutkan perjalanan. Ditawarkan 2 pilihan yaitu melanjutkan perjalanan ke Eropa Utara atau mengakhiri pesiar dengan pindah ke kapal pesiar lain milik VES yaitu Moonlight Starship yang akan mengantar penumpang kembali ke Jakarta.Perjalanan pesiar lanjutan ke Eropa Utara dipatok biaya tambahan 1200$ per orang. Hal itu membuat sebagian besar penumpang memilih untuk pulang ke Jakarta saja. Akhirnya hanya sepertiga jumlah penumpang semula yang terdaftar untuk tetap berlayar bersama New Starlet Goddess.Senja itu Meirasty berjalan dengan tangannya yang digenggam erat oleh suaminya menyusuri garis pantai pulau Honshu yang merupakan pulau utama di Jepang. Sang surya berwarna jingga nyaris tenggelam di garis ba
Hari kedua fashion show di New York, pengunjung event mode internasional lebih membludak dibanding hari pertama. Tak hanya orang Amerika yang menghadirinya, orang Asia dan Eropa pecinta mode atau pekerjaannya berkaitan dengan fashion juga begitu antusias menyaksikan pagelaran busana haute couture itu. Mario dengan langkah tenang yang menyiratkan aura kegagahan model pria melenggang di runway dan berpose di ujung panggung memanjang. Membuat kontak mata dengan penonton acak di front row tengah.Dua sosok wanita cantik yang kemarin berkenalan dengan dirinya duduk di sana. Sepertinya sengaja, pikir Mario. Dia melepas senyum berkarismanya kepada Anna Bianca Blanche yang membuat jantung wanita itu berdebar tak karuan."Rene! Kau lihat tadi Mario tersenyum kepadaku!" seru Anna Bianca heboh menatap wajah sobat kentalnya.Serene Waldorf pun menertawakannya lalu berkata, "Nanti malam aku akan mengadakan exclusive party, mungkin kau bisa menggaetnya, Anna. Tertarik untuk mengajaknya datang?"Ki
Sayang sekali Hernandes disibukkan oleh perbincangannya dengan dua model cantik nan sexy dari Victoria's Secret, brand pakaian dalam terkenal. Dia kehilangan jejak Mario di tengah pesta yang semakin malam pengunjungnya semakin membludak. Belum banyak peserta pesta yang teler dan semua masih sibuk bersosialisasi mencari kenalan baru yang menarik perhatian masing-masing. Sementara Hernandes mengelilingi tiga lantai rumah Serene Waldorf dengan panik mencari keberadaan Mario. Dia sudah tidak bisa lagi menikmati pesta meriah bertabur selebritis Holywood itu. Lantas dimanakah Mario berada? Di sebuah kamar yang hanya berpencahayaan terang dari luar kaca jendela itu, pria asal Indonesia itu terbaring di atas ranjang dengan pakaian yang telah dilucuti. Malam ini impian Anna Bianca Blanche terwujud. Ia menyalakan kamera infrared ponselnya yang canggih lalu mengambil gambar dirinya yang telanjang bersama Mario.Sesaat memang Mario mengalami hilang kesadaran akibat obat khusus yang dicampur ke
Sesampainya di Royal Heist Tower, Mario memasuki kamar tidurnya pukul 03.00 pagi waktu New York. Badannya terasa seperti kehabisan batere, lemas dan butuh recharge. Dia hanya teringat samar-samar petualangan gilanya bersama Anna Bianca Blanche beberapa jam lalu. Kemudian Mario menghidupkan alarm ponselnya sesuai waktu seharusnya agar ia dapat bersiap-siap sebelum berangkat kerja kembali pagi ini.Entah obat apa yang dicekokkan kepadanya yang jelas efeknya masih sedikit terasa di alat kelaminnya. Bentukan memanjang berurat menonjol itu masih setengah tegak tanpa disentuh sedikit pun. Namun, Mario memilih untuk memejamkan matanya mencoba rileks dan tidur di waktunya yang tersisa.Saat ia tengah tertidur, ponselnya menerima sebuah pesan di inbox dari Anna Bianca Blanche. Sebuah foto telanjang mereka berdua yang tampak jelas raut wajahnya disertai tulisan 'semalam tak pernah cukup' di bagian bawah foto panas mereka berdua.Tepat pukul 07.00 pagi waktu New York alarm ponsel Mario berdering