Share

19. Kediaman Utama

Embusan angin merusak tatanan rambut Litha. Jemari Litha menyapu untaian rambut legamnya lalu dibawa ke belakang telinga. Malam ini cukup dingin apalagi ia tengah di berdiri di balkon kediaman tersebut. Bukan keinginan Litha untuk berada di sana, melainkan ia hanya mengikuti kemauan Kinasih.

Perempuan itu menyimpan kekesalan yang sudah mengakar pada Litha. Dan tentu saja masih mengarahkan tatapan tajam pada wajah Litha.

Jujur saja Litha merasa risi dengan perlakuan Kinasih saat ini. Dia ingin cepat-cepat mengakhiri kesalahpahaman mereka lantas pulang.

“Kamu sengaja mencari perhatian Kirana ‘kan? Dengan begitu kamu bisa gunakan Kirana untuk mencari perhatian Mama. Aku udah bisa tebak rencana busuk kamu, Litha!”

Tuduhan yang dilontarkan Kinasih bahkan tak berdasar. Wanita itu mengarang omong kosong hanya untuk menjatuhkan mental Litha.

Litha mendesah sebelum menyanggah ucapan Kinasih. “Buat apa aku melakukan itu, Kak? Kalau aku mau dekat dengan Mama, aku bisa melakukannya dengan caraku.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status