Share

Bab 22

Dio masih menghabiskan waktu dengan bermalasan. Semua pekerjaan telah diserahkan pada asisten yang dipercaya. Jadwal mentoring juga di cancel semua tercatat  cuti menikah.

Dibolak-balik ponsel di tangan. Menyscrol keatas bawah berhenti pada sebuah nama lalu kembali meletakkan benda itu di kasur sambil mendesah berat.

“Apa yang harus kulakukan?” katanya bicara sendiri. Membolak-balik tubuh yang memenuhi ranjang bed single di kamarnya Dio kembali meraih benda kotak pintarnya.

“Assalamualaikum, Ustadz … bisa ketemu hari ini?” katanya menelphon seseorang.

<….>

“Baik. Nanti bada zuhur?”

Percakapan lewat sambungan ponsel diakhiri setelah mengucap salam. Wajahnya tampak tak kusut lagi. Semangat telah tumbuh dalam dirinya. Dio segera bergegas masuk ke kamar mandi bersama handuk di tangan.

~/~

Pondok Pesantren Al Huda tampak sepi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status