Share

101. Disuruh Cepat Hamil

“Qizha, ayo duduk! Makanlah!” ucap Habiba.

Situasi dan kebersamaan keluarga besar Qasam benar- benar sangat membuat Qizha merasa canggung sekali. Apa lagi ia merasa sendirian. Hanya Habiba yang berada di pihaknya.

Qizha memutari meja, lalu duduk di sisi Amira. Di sini lebih baik dari pada berada di sisi Husein.

Qizha bingung harus mengambil makan apa. Ia membalikkan piring di depannya, ada meja putar di tengah- tengah meja yang di sana tersaji berbagai menu untuk sarapan.

Sebenarnya Qizha menginginkan pastel, tapi ia tak berani memutar meja. Untuk menjulurkan tangan saja rasanya canggung, apa lagi memutar meja.

Habiba bangkit berdiri, ia mengambilkan pastel untuk Qizha. “Ayo, makanlah!”

Qizha tersenyum. Mertua idaman. Tau banget selera menantu.

“Bagaimana malammu, Qasam? Apakah berjalan dengan baik? Kau tidak tidur sendiri tadi malam bukan?” tanya Amira.

“Aku tidak bisa tidur. Mungkin karena ini adalah awal dari segalanya,” jawab Qasam datar saja.

“Aku berharap kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sabar ya, qizha.turuti saja kemauan mereka.siapa tau dengan kehamilan dirimu, hatimu mereka luluh dan menerima dirimu sebagai istri qasam
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuuh..qizha seperti kambing yang dikelilingi harimau yang siap akan menerkamnya
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
amira, jgn ngadi2.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status