Share

Rencana Rahasia

 “Selamat tidur, Sayang.” Alma bergelayut manja. Keduanya mendinginkan kepala di atas ranjang ini.  Bertukar cumbu.

Damar tersenyum seraya mengatupkan kelopak matanya. Tak butuh waktu lama, dengan hati lega dan fisik yang memang lelah, ia tertidur pulas. 

Berbeda dengan Alma yang merasakan kembali serangan kram di perutnya. Sakitnya memang tak seberapa tetapi betah hingga berjam-jam kemudian. Ia hanya meringis menahan lara, resah tidur berguling ke sana kemari. Sampai ponselnya yang diletakkan di nakas berdering. Membuat Alma berdecih kesal, dini hari sudah ada yang berani menelponnya. 

Alma merayap, meraih benda pipih itu. Dengan duduk selonjor di lantai ia melihat siapa si penelepon. “Yogi?” Lirihnya heran. Maka dengan sekuat tenaga ia bangkit, mencari tempat aman agar tak mengganggu tidurnya Damar, terlebih ini adalah Yogi, ia tak mau membuat kekasihnya itu cemburu, apalagi sampai tahu bahwa ia tengah di jodohkan dengan orang lain. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status