Beranda / Rumah Tangga / Suami Tak Sempurna / Episode 4. Williams Global Corporation

Share

Episode 4. Williams Global Corporation

Penulis: Sun Shine
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-18 10:21:17

Hai, apa kabarmu? Kuharap sehat-sehat saja. Saat ini aku sudah berada di Ibukota. Kamu sudah tahu kan alasanku jauh-jauh datang kemari? Iya benar, itulah tujuanku. Apa kamu kecewa akan keputusanku?

Sudah kuduga, kamu orang yang baik. Harusnya kamu tidak perlu memedulikan orang sepertiku. Sayang sekali, sepertinya kamu orang yang penuh rasa simpati, sehingga sulit untuk tidak peduli. Untuk mengurangi rasa bersalahku padamu, aku akan menjelaskanmu akan beberapa hal yang ada dalam pikiranku.

Yang pertama, jika aku bertahan hidup, aku hanya akan menjadi beban seumur hidup bagi Paman, Bibi dan juga Rafa. Dan yang kedua, saat aku mati, aku terbebas dari segala penderitaan. Dunia ini kejam, sama sekali tidak ada tempat untuk orang lemah sepertiku. Maka dari itu, aku akan pergi untuk selamanya.

***

Green melangkah perlahan. Ternyata tidak sulit mencari jembatan layang di ibukota. Lokasinya sangat sepi, karena jembatan ini biasanya hanya dilewati pada malam hingga dini hari oleh tanker-tanker minyak. Cukup jauh Green berjalan hingga akhirnya dia melihat tiang pembatas yang cukup tinggi pada jembatan layang itu. Ditatapnya bangunan tiang itu, sangat kokoh dari dasar hingga ujungnya. Ah, dia berniat memanjat tiang itu. Dia berpikir bahwa dia akan mati seketika jika jatuh dari ketinggian itu. Maka dia pun segera memanjat tiang itu. Terus dan terus memanjat. Dan sampailah dia di atas, di ujung tiang bangunan itu.

Green menghela nafas beberapa kali, memanjat itu saja rasanya lelah sekali. Dasar lemah. Sepatutnyalah dia merasa tak berguna. Green berdiri tegak, lalu tak berapa lama dia melihat ke bawah. Sungguh curam! Tetapi tidak ada rasa takut sedikit pun di hatinya. Karena apa? Karena dia memang sudah tidak ingin hidup lagi. Green lalu mengalihkan pandangannya, menatap jauh lurus ke depan.

"Paman Budi, Bibi Mirna, Rafa. Terima kasih untuk segala rasa sayang yang telah kalian berikan padaku. Selama ini kalian sudah bersikap seperti keluargaku sendiri. Sementara keluarga kandungku sendiri menganggapku telah mati. Tak ada satu orang pun yang tahu kalau aku bermarga Williams. Karena mereka telah melarangku untuk menggunakannya. Padahal, seandainya mereka ingin tahu, aku sendiri juga enggan memakai marga itu. Terima kasih, karena Paman sudah mau meminjamkan marga Paman padaku selama ini hingga detik ini. Biarkan aku mati sebagai Green Assa. Bukan sebagai Green Williams. Aku menyayangi kalian bertiga. Maafkan aku karena harus mengakhiri semuanya dengan cara seperti ini. Selamat tinggal Paman, Bibi, Rafa."

Green memejamkan mata dan siap untuk terjun ke bawah, membawa semua luka, penderitaan dan rasa kecewa yang teramat dalam. Ingin mengubur semua itu bersama dengan kematiannya.

***

Williams Global Corporation adalah perusahaan raksasa ternama di skala internasional. Tidak hanya bergerak dalam bidang industri, tetapi juga bergerak dalam bidang jasa, properti, retail perdagangan, kesehatan, logistik, manufaktur, konstruksi, dan produksi film, bahkan pendidikan.

Untuk di negara ini, Williams Global Corporation telah membentuk berbagai bidang perusahaan. Semua orang cerdas dan berbagai perusahaan ternama berbondong-bondong, berkompetisi dan bersaing ketat agar bisa menjadi bagian ataupun bekerjasama dengan perusahaan raksasa Williams Global Corporation. Bahkan dalam skala terendah, menjadi satpam dan office boy di perusahaan ini saja sudah sangatlah membanggakan, karena mereka mendapatkan gaji jauh di atas upah minimum negeri ini.

Tetapi sekali lagi, tidak sembarangan orang yang bisa masuk di perusahaan ini. Banyak syarat yang harus dipenuhi dan persaingannya sangat ketat. Selain cerdas, kamu harus memiliki rupa yang menarik. Ya, kecerdasan dan rupalah yang menjadi syarat mutlak perusahaan tersebut, bukan ijazah, yang hanya dijadikan sebagai syarat lampiran saja. Jadi, Williams Global Corporation memiliki keunikan tersendiri. Jika seseorang yang berparas menarik, bisa membuktikan dirinya cerdas dalam bidang tertentu saat melewati berbagai tes rumit, walaupun ia tidak memiliki ijazah sekalipun, selamat, ia pasti akan bisa menjadi salah satu pegawai di Williams Global Corporation. Dia juga akan mendapatkan pendidikan singkat untuk menunjang kecerdasannya agar menjadi semakin berguna di bidang keahliannya itu.

Sayangnya, kebanyakan manusia hanya memiliki ijazah saja tetapi tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Untuk orang-orang yang seperti ini, mereka hanya bisa mengelus dada. Mereka tidak akan pernah bisa masuk menjadi bagian dari Williams Global Corporation, kecuali di dalam mimpi!

Keluarga besar Winata, yang notabene adalah orang-orang cerdas, beberapa di antara mereka, mampu menjadi bagian dari Williams Global Corporation. Bahkan menjabat di bagian yang cukup penting di perusahaan raksasa tersebut.

Keluarga besar Winata juga memiliki perusahaan besar tersendiri, yang bernama PT Andalan Winata. Tuan Anton Winata dipercayakan langsung oleh Nyonya besar Erina Winata, untuk mengelolanya. Perusahaan yang berkembang di bidang alat rumah sakit ini memerlukan waktu hampir 20 tahun untuk mendapatkan pasar dalam lingkup global Asia. PT Andalan Winata begitu mengandalkan sektor marketing dalam meningkatkan penjualannya, seperti turun langsung pada pameran-pameran asia untuk memperkenalkan diri. Salah satunya adalah pameran hospital equipment di Singapura. Tercatat setidaknya 90 produk telah menjadi kebanggaan PT Andalan Winata, yang disalurkan ke berbagai rumah sakit ternama di Asia.

Melalui persaingan yang keras, Tuan Anton Winata akhirnya berhasil menjalin kerjasama dengan Williams Global Corporation sehingga menjadi pemasok produk-produk alat kesehatan yang dikonsumsi langsung oleh Williams Hospital, baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri. Keluarga besar Winata selama dua tahun ini sangat bangga dan salut terhadap Tuan Anton Winata beserta istrinya, Jihan Winata.

Tuan Anton Winata dan Jihan Winata memiliki seorang putri bernama Hana Winata, gadis yang sangat cantik. Hana Winata adalah cucu kebanggaan Nyonya besar Erina Winata, ibu kandung dari Anton. Dari tiga cucu perempuan yang ia miliki, Hanalah yang paling ia sayangi. Kenapa? Karena selain cantik, Hana juga cerdas. Ketika kecil, Hana selalu bercerita tentang cita-citanya dengan mata yang berbinar! Cita-cita masa kecil untuk menjadi seorang psikolog, dan nantinya ia ingin bekerja sebagai HRD di perusahaan besar, atau menjadi dosen di universitas ternama. Sungguh cita-cita yang cukup spesifik untuk seorang anak kecil. Hana adalah pribadi yang bersemangat dan ceria. Dari kecil hingga sekarang dia beranjak SMA, orang-orang selalu menaruh hati padanya. Siapa yang tidak suka pada Hana? Hanya orang-orang yang memiliki rasa dengkilah yang tidak suka padanya.

Sayangnya sifatnya yang impulsif, penolong dan ramah membuat kecerdasan yang ia miliki sepertinya menjadi sia-sia, sehingga terkadang dia bisa berada dalam situasi yang sangat menekan. Ayah dan ibunya selalu mengingatkannya akan kekurangannya itu. Tetapi Hana terkadang lupa begitu saja. 

Bersambung..

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Gondronk Muhtadin
teratas dan menang
goodnovel comment avatar
Putri
lamban dan lambat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Suami Tak Sempurna   Terima Kasih ^^ ❤️

    Halo, novel Suami Tak Sempurna sudah tamat.Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua Readers. Terima kasih karena Readers sekalian selalu mendukung novel ini dengan memberikan Vote, komentar dan ulasan bintang 5. Dukungan Readers membuat saya bersemangat untuk menulis.Untuk kelanjutan Green dan Hana, apakah ada kelanjutan lagi, Itu saya masih belum bisa memutuskannya. Saya harap Readers sekalian yang berharap buku baru untuk lanjutan, tidak merasa kecewa. Alasannya karena saya masih mau berfokus untuk menulis novel "Terlambat Mencintai Lisa." Dan novel baru lagi yang berjudul Kematian Tagis Sang Putri (yang ini novel fantasi, masih lama lagi dirilis karena outline belum saya buat).Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih. Semoga Readers sekalian sehat selalu. ^^ ❤️

  • Suami Tak Sempurna   Episode 240. TAMAT

    "Rafa, lihat pengantin sudah tiba!" seru Sartika dengan riang.Sartika memeluk Hana. "Kamu cantik sekali, Hana.""Terima kasih, Sartika. Kamu juga cantik hari ini," balas Hana tersenyum hangat."Waw! Kak Green sudah persis seperti pangeran!" seru Rafa dengan tatapan takjub. Green tersenyum lebar mendengarnya."Kamu bisa saja, Rafa!" ucap Green sambil mengusap pelan rambut Rafa. Karena rambut Rafa sangat rapi hari ini."Kak Hana juga seperti tuan putri!" seru Rafa ketika matanya beralih pada Hana."Rafa kamu juga sangat tampan memakai tuxedo itu!" puji Hana.Rafa tersenyum malu saat giliran dirinya yang dipuji."Rafa, kamu pasti akan menjadi pemuda yang tampan ketika besar nanti," ucap Reyhans memuji dengan tulus."Terima kasih, Kek. Kakek juga sellau tampan!" ucap Rafa tersenyum manis sambil mengacungkan jempol. Reyhans, Anton, Jihan, kedua orang tua Rafa, dan juga Sartika, terkekeh melihat tingkah lucu Rafa."Rafa adalah anak yang baik!" ucap Anton. Budi dan Mirna tersenyum manis men

  • Suami Tak Sempurna   Episode 239. Sungguh Terharu

    Setelah peristiwa pembelian PT. Andalan Winata lalu disusul di mana perusahaan itu dengan mudahnya kembali stabil, keluarga besar Winata selalu mencoba berbagai cara untuk bisa berkomunikasi dengan Green dan Hana. Mereka sungguh penasaran pada Green!Saat Anton memberi tahu mereka siapa Green sebenarnya, jantung mereka seolah meletup mendengarnya. Mereka semakin menggebu-gebu dan tak sabar ingin bertemu dengan Green dan Hana, tetapi mereka sulit melakukannya. Mereka mencoba mendesak Anton dan Jihan berulang kali tetapi hasilnya nihil. Anton dan Jihan sama sekali tidak mau bekerja sama dengan mereka.Pernah sekali peristiwa Shila mencoba datang ke kampus Williams, tetapi tidak menemukan mereka. Itu karena Green dan Hana memang sengaja menghindarinya. Begitu pula dengan Ryan, saat patah tulangnya baru sembuh, ia langsung mencoba mendekati mereka di kampus, tetapi sekali lagi mereka dengan mudahnya menghilang dari pandangannya. Itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi Jack agar keluarga besa

  • Suami Tak Sempurna   Episode 238. Baby! Ini Papa!

    "Kamu menjengukku lagi?" ucap Marcell pada Green. Dia tidak menyangka Green menjenguknya lagi."Kenapa? Apa kamu bosan melihat wajah kakakmu ini?" tanya Green tersenyum menggoda."Iya, aku bosan," jawab Marcell berbohong. Dia malah memakan kue kesukaannya yang baru saja dibawa oleh Green. Green terkekeh pelan.Mereka lalu bercengkerama dan akhirnya menyingung soal Reyhans, kakek mereka berdua."Apa kamu pernah melihat Kakek semarah waktu itu? Kamu pasti tahu sendiri bahwa Kakek biasanya selalu mampu menjaga emosinya. Dia selalu bersikap tenang dan berwibawa. Tetapi melihat keadaanmu seperti ini, Kakek lebih menunjukkan emosinya. Tahu kenapa? Itu karena kakek menyayangimu, Marcell.""Aku tidak percaya," jawab Marcell."Ini hanya pendapatku saja," balas Green. "Apa kamu tahu? Di hari kamu kecelakaan, Kakek sampai di Singapura saat sore hari. Tetapi begitu mendengar kamu kecelakaan, dia langsung kembali ke sini malam itu juga untuk melihat keadaanmu di rumah sakit. Kakek kita sudah tua,

  • Suami Tak Sempurna   Episode 237. Cinta Sejati

    Hana : Veronika, apa kamu tahu Marcell kecelakaan kemarin malam? Dia dirawat di Williams Hospital.Veronika : Aku tahu. Tapi apa benar dokter memvonis Marcell akan lumpuh seumur hidup?Hana : Iya, itu benar. 🥺 Tapi di dunia selalu ada keajaiban. Maksudku, tidak ada yang mustahil, bukan? Apa kamu berniat menjenguk Marcell besok?Veronika tampak ragu menjawabnya. Besok adalah hari Minggu, itu adalah waktu yang cocok untuk mengunjungi Marcell.Veronika : Aku akan mengunjunginya besok.Hana : Baguslah. Jam berapa kamu akan datang?Veronika tidak membalasnya lagi.***"Kamu sendirian?" tanya Green ketika dia dan istrinya masuk ke ruang rawat Marcell. Marcell yang sedang melamun agak terkejut melihat mereka."Ada perawat," jawab Marcell datar. Sally baru saja keluar untuk membawa pakaian ganti dari rumah. Sementara Albert sibuk mengurus mini market barunya."Kami membawa makanan kesukaanmu," ucap Green sambil membuka isi makanan yang ia bawa."Dari mana kamu tahu aku suka itu?" tanya Marcel

  • Suami Tak Sempurna   Episode 236. Keras Kepala

    Begitu melihat Reyhans, Marcell segera memalingkan wajahnya. Reyhans mendesah melihat tingkah cucu bungsunya itu."Marcell, kamu mau makan, Sayang?" tanya Sally dengan suara lembut."Tidak," ucapnya tegas.Reyhans membuka suara. "Marcell, karena kamu terbiasa berbalapan mobil, akibatnya kamu menjadi sepele dalam berkendara. Benar-benar hobi yang konyol. Lihat sekarang keadaanmu. Kepalamu dijahit dan kakimu lumpuh. Teruslah kamu menjadi cucu pemberontak. Mana tahu nasibmu menjadi lebih bagus," sarkas Reyhans. Green dan Hana saling memandang. Menurut Hana, ini bukanlah waktu yang tepat untuk memarahi Marcell. Marcell saat ini butuh dihibur. Tetapi Kakek Reyhans sudah tidak bisa membendung rasa kecewanya.Marcell mengeraskan rahangnya dengan tangan mengepal. Dia benci mendengar ucapan kakeknya. Dia benci hobi yang sangat dia cintai, diejek dan dicerca seperti itu."Kakek," ucap Green sambil menghampiri kakeknya. "Kecelakaan Marcell itu karena dia mabuk. Ini sebenarnya tidak berhubungan de

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status