Share

Nikahi Dia

Author: Mirielle
last update Last Updated: 2024-10-09 00:00:12

Tristan Theodore lahir dari pasangan suami istri yang kurang mampu. Sejak kecil, dia sudah tinggal di rumah khusus pelayan keluarga Hawthorne yang kaya raya karena ayah dan ibunya adalah pelayan di sana.

Secara khusus, Tony menyekolahkan Tristan karena melihat kemampuan pada diri pria itu. Walau begitu, Tristan tidak tertarik berbisnis seperti yang diajarkan oleh Tony. Dengan tubuh tinggi nyaris menyentuh angka 190 senti dan anugerah wajah yang tampan, Tristan memiliki mimpi menjadi seorang model dan berkarir di dunia hiburan.

Dia memang cerdas dan menawan. Karir yang dimulainya dengan sesekali ikut catwalk sungguh menjanjikan. Dia menerima beberapa tawaran casting untuk drama yang dibintangi bintang terkenal yang dulu dia idolakan. Sangat menggiurkan dan membuat Tristan bersemangat.

Tapi tidak hingga dia mendengar perintah dari ayahnya, George Theodore soal permintaan terakhir Tony.

“Tidak, Dad,” tolak Tristan saat George mengajaknya berbicara di rumah yang diberikan oleh Tony secara cuma-cuma pada mereka. “Aku tidak akan menikah, tidak dalam waktu dekat dan tidak dengan puteri keluarga Hawthorne. Tidak bisa.”

“Tapi Tuan Tony yang memberikan perintah itu lewat surat wasiat. Beliau sudah banyak membantu keluarga kita, termasuk menyekolahkanmu di sekolah swasta yang biayanya tidak tanggung-tanggung. Kamu memiliki kehidupan layaknya putera para miliarder di luar sana karena Tony selalu mengenalkanmu sebagai tangan kanannya. Apa menurutmu kita pantas menolaknya?”

Tristan terlihat tegang. Benar, Tony memberikan kehidupan baru baginya dan keluarganya. Bahkan saat dia kehilangan ibunya dulu, Tony secara khusus membelikan tiket penerbangan untuk berlibur ke luar negeri demi membuat Tristan bisa melupakan rasa sakitnya.

Tapi menikah adalah hal lain. Dia ingin mengejar karirnya, mencoba segala jenis pekerjaan yang ada dalam dunia hiburan, membesarkan namanya hingga setiap orang tahu siapa dirinya. Tapi kalau dia menikah, mana ada agensi yang akan menerimanya lagi? Sia-sia saja semua yang dia lakukan selama ini.

Lagipula, dia tidak pernah bertemu puteri bungsu keluarga Hawthorne. Kediaman keluarga besar Hawthorne dibuat di atas tanah dengan seluas 10.200 meter persegi dan rumah para pelayan ditempatkan di bagian paling belakang.

Butuh beberapa hari untuk bisa menjelajahi setiap sudut kediaman Hawthorne, dan ketiga puteri secara khusus tidak pernah terlihat bermain-main di sekitar rumah utama. Mereka menghadiri kelas-kelas khusus yang tak ada habisnya, les musik, tari dan masih banyak lagi.

Mana mungkin Tristan menikah dengan orang yang tidak dikenalnya? Lagipula, bagaimana dengan perangainya? Bagaimana kalau puteri bungsu itu arogan, sombong dan semena-mena layaknya beberapa puteri miliarder yang pernah ditemuinya?

“Tidak, Dad.” Dia tetap bersikukuh dengan pendapatnya. “Aku ingin menjadi seorang model, dan kamu pun tahu itu. Bagaimana mungkin aku menerima pernikahan ini?”

“Tapi, Nak...”

“Ku mohon, Dad. Jangan bahas masalah ini lagi demi aku,” sela Tristan. “Aku tidak akan menikahinya.”

Pembicaraan mereka terhenti di sana. Secara khusus George mengunjungi kediaman utama untuk bertemu Nicholas dan memberitahu keputusan sang anak. Dengan wajah muram, George mengatakan kalau Tristan menolak pernikahannya dengan Isabelle.

“Memangnya siapa dia?” Julia yang tak sengaja mendengar pembicaraan kedua pria itu mendadak marah. “Adikku Belle tidak memiliki kekurangan apa pun. Dia cantik, pintar, baik. Apa alasan dia menolak pernikahan ini?”

“Nyonya Sparks.” George membungkukkan tubuh menyapa Julia. “Maaf, Nyonya. Puteraku memang tidak tahu diri.”

“Katakan pada Tristan kalau dia tidak boleh menolak. Kalau bukan karena wasiat Daddy, kami pun tak akan mau menyerahkan Isabelle padanya, apa kamu mengerti?”

“Mengerti, Nyonya!”

George masih membungkukkan tubuh sampai Julia benar-benar meninggalkan ruangan itu. Wajah pria setengah baya itu terlihat terhenyak mendengar kata-kata pedas Julia. Tapi Julia biasanya tidak seperti itu. Dia cukup sopan walau gestur tubuhnya masih terlihat arogan. Dia pasti tersinggung oleh penolakan Tristan.

“Ini sulit.” Nicholas menatap George. “Maaf, teman. Aku terpaksa akan menggunakan cara terakhirku agar Tristan bisa memenuhi surat wasiat Tuan Tony.”

“Terserah kamu saja.” George menghela nafas berat. “Lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan. Aku akan setuju.”

Keesokan harinya, Tristan menghadapi hari yang sial ketika dia bertemu sang manager yang mengatakan kalau semua proyek yang sedang dilakukan Tristan mendadak dihentikan. Bahkan rencana debutnya untuk ikut serta dalam New York Fashion Week harus hangus begitu saja.

Agensi tiba-tiba mengeluarkan pengumuman kalau dirinya ada dalam masa percobaan yang bahkan model lain tidak pernah mengalaminya. Dengan penuh kemarahan, Tristan masuk ke dalam ruangan direktur agensinya dan terlihat pria dengan gaya feminim itu duduk dengan tenang sambil memainkan game minisweaper di komputernya.

“Kamu terlihat berantakan,” gumam sang direktur, Grace Merivalle.

Sebenarnya pria itu memiliki nama yang sama dengan nama ayah Tristan, namun di dunia hiburan, dia lebih senang dipanggil Grace alih-alih George. Menurutnya, nama itu lebih mendeskripsikan dirinya yang seutuhnya.

“Tentu saja aku berantakan.” Tristan meradang. “Kenapa aku masuk dalam masa percobaan? Apakah aku melakukan kesalahan?”

“Tidak.” Grace menggeleng dengan gerakan yang lembut. “Aku hanya memberimu waktu beristirahat.”

“Atas dasar apa?” Tristan masih menuntut penjelasan. “Bahkan kamu mencoretku dalam daftar nama peserta NYFW. Ini tidak masuk akal!”

“Agensi tidak harus memberitahumu alasan kenapa kamu dirumahkan, Sayang. Lakukan saja apa yang diperintahkan agensi maka kamu akan baik-baik saja. Lagipula, aku rasa kamu bisa melakukan banyak hal selama masa percobaan, menikah misalnya.”

Mendadak Tristan mengerti kenapa semua kekacauan ini terjadi. Dia menunduk, nafasnya yang panjang menguapkan asap tipis di uadara karena cuaca yang dingin. “Jadi ini ulah keluarga Hawthorne?”

Grace mengangkat bahu, wajahnya datar seolah dia tidak tertarik lagi berbicara dengan Tristan. Tristan memilih meninggalkan ruangan Grace, menuruni anak tangga dengan langkah panjangnya. Dia mengumpat. Sungguh, keluarga Hawthorne sudah diluar batas. Mereka sudah menyentuh titik kesabaran Tristan paling dalam.

Begitu tiba di lobi, Nicholas sudah berdiri menghadangnya. Kuasa hukum keluarga Hawthorne itu menunjukkan sebuah kertas padanya yang isinya surat perjanjian antara Tristan dan keluarga Hawthorne.

“Apa maksudnya ini?” tanya Tristan.

“Kalau kamu menikahi Nona Belle, maka aku berjanji akan mengembalikan kebebasanmu. Kamu hanya harus menikah, tidak sampai menjalankan tugas seorang suami pada umumnya. Jika kamu melakukannya, maka aku akan memberikan semua yang kamu inginkan. Kesempatan, karir, dan masa depan.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Akhir Bahagia

    Pengadilan memutuskan menjatuhkan hukuman mati pada David Castel dan Julia Hawthorne. Semua bukti-bukti tindakan kriminal mereka selama bertahun-tahun telah diserahkan Detektif Don pada pihak kepolisian.Pengadilan itu dilakukan secara terbuka dan disiarkan oleh TV dalam negeri maupun swasta. Kedua pasangan itu terbukti melakukan tindakan pembunuhan berencana pada Tony Hawthorne dan juga Stephani Hawthorne. Sebuah kasus yang mengguncang dunia dan menjadi topik hangat pemberitaan selama berminggu-minggu.Isabelle mematikan saluran televisi. Gadis itu pindah ke balkon, menikmati kesunyian malam yang membelai tubuhnya dengan lembut. Dia butuh pemulihan selama beberapa hari dan harus didampingi oleh psikolog. Sampai detik ini, Isabelle juga harus mengkonsumsi obat penenang agar dia bisa normal kembali.Daun pintu terbuka. Gadis itu menolah, Tristan tersenyum hangat padanya dan membawa segelas susu.“Minumlah. Kamu harus istirahat.”Keduanya belum bicara dengan terbuka sejak kejadian di vi

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Kebenaran yang Menyakitkan

    Ingatan Isabelle tiba-tiba memutar ulang kejadian tiga tahun lalu, ketika kakaknya Stephani menghubunginya beberapa kali, sebelum keesokan harinya dia mendapat kabar jika kakaknya itu kecelakaan. Malam itu, rupanya Stephani tidak sengaja melihat David dan Julia memadu kasih layaknya suami istri, dan dia berniat memberitahu keluarga besar Hawthorne.“Aku hanya mengutak-atik beberapa fungsi mesin mobilnya. Dan bummm, kecelakaan terjadi, dan dia mati,” bisik David tenang.Isabelle menatapnya, marah, lalu tangannya terayun untuk menampar wajah David. Air mata menggenang di wajah Isabelle, namun dia tidak terisak-isak, melainkan diam saja karena dirinya sudah dipenuhi terlalu banyak amarah dan kekecewaan.“Kamu gila!”David tertawa, mengangguk seolah dia membenarkan. “Tapi bagaimana pun juga, kematian Tristan adalah hal yang paling menakjubkan. Bayangkan, kami hanya perlu mengirim beberapa foto dan tangkapan layar percakapan yang sudah diedit, lalu dengan tanganmu sendiri, kamu menusuk tub

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Musuh Dalam Selimut

    Detektif Don berbicara dengan sangat panjang pada dua orang petugas keamanan villa yang berjaga di gerbang tinggi itu. Dia menghabiskan waktu hingga nyaris setengah jam di sana, membujuk agar keduanya mengizinkannya bertemu Isabelle.Tapi kedua petugas itu tetap menolak.“Nona Isabelle sudah berpesan, tidak ada yang boleh masuk ke dalam villa, Tuan.”Detektif Don berdecak, setengah marah, tapi kemarahan bukanlah jalan. Pria itu menatap jauh ke dalam bangunan megah berlantai tiga itu. Dia diam sejenak, menatap kedua petugas yang tampaknya tak mau melonggarkan penjagaannya.“Jadi dia sendiri di sana? Kalian tidak takut pada keselamatannya?”Kedua pria itu saling bertukar pandang.“Kalian juga tahu kalau sekarang keadaan keluarga Hawthorne sedang kacau. Bagaimana kalau Isabelle menghadapi masalah di sana? Kalian bersedia menanggungnya?”Detektif Don masih membujuk, dan kedua pria itu masih saling bertukar tatapan.“Siapa bilang Nona sendirian di sana?”Mata Detektif Don menyipit.“Maksud

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Kembali Terancam

    Isabelle menyendiri di villa peninggalan ibunya. Villa besar itu tidak pernah ditinggali, tapi dia menempatkan pelayan di sana untuk selalu membersihkannya setiap waktu. Ketika sedang banyak masalah, Isabelle biasanya berada di sana, menghabiskan waktu untuk memikirkan apa pun yang membuatnya gelisah.Dia sudah menangis banyak sekali, sejak malam dimana dia menghabisi nyawa Tristan dengan tangannya sendiri. Menyesal? Sudah pasti. Isabelle berpikir, kenapa dia harus impulsif? Kenapa dia tidak menunggu penjelasan Tristan?Ya, dia memang curiga. Tristan selalu ada di semua kejadian aneh yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Tapi bagaimana kalau perkataan David benar? Bagaimana kalau seseorang menjebaknya? Tapi semua foto itu bukan rekayasa, Isabelle sudah membuktikannya lewat seseorang yang ahli.Tapi ....Sesuatu yang besar hilang dari dirinya. Sesuatu membuat dadanya kosong, meninggalkan lobang yang menganga lebar, yang siap menyedot perasaan dan akal sehatnya. Kini yang tersisa dalam

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Sosok Tersembunyi

    Judy berdiri di kejauhan, tangannya mengepal kuat, ketika Isabelle berjalan gontai menuju pemakaman. David ada di sisinya, terlihat beberapa kali menyeka air mata di wajah Isabelle. summer mendekat, berdehem pelan hingga Judy memutar tubuh menatapnya.“Kenapa tidak mendekat?” gumam Summer.Judy diam, tidak menyahut sama sekali. Summer menghela napas, tanah yang diinjaknya sedikit lembek karena habis diguyur hujan. Gadis itu menatap punggung Judy lama sebelum akhirnya kembali bergumam, “Maaf, aku tak tahu hubunganmu dan Tristan ternyata hanya sebatas rekan kerja.”Summer memang pada akhirnya tahu, ketika Detektif Don berulang kali menyangkal hubungan ibu kandungnya itu dengan Tristan. Dan malam ketika Tristan dikabarkan meninggal, dia baru saja bertemu pria itu.Tristan mengungkapkan identitasnya pada Summer, dan menyebut jika dia tidak pernah memiliki hubungan ambigu dengan Judy. Malam itu sebelum Tristan pulang, dia menghabiskan banyak waktu untuk mendengar semua hal yang dikatakan p

  • Suami Wasiat sang Nona Muda   Aku Membunuhnya

    “Kenapa kamu bertindak sejauh ini?”David mengelus rambut Isabelle, ketika keduanya duduk di kursi tunggu rumah sakit. Ketika David tiba, dia hanya bisa diam menyaksikan tubuh kaku Tristan tergeletak di lantai. Tanpa pikir panjang dipanggilnya pelayan untuk segera membawa Tristan ke rumah sakit.Entah apakah dia masih bisa menyelamatkan nyawa pria itu atau tidak. Tapi David tetap berusaha melakukan yang terbaik selagi dia menenangkan Isabelle.“Bukankah kamu mencintainya? Kenapa kamu melakukannya?”Isabelle diam cukup lama, jemari dinginnnya saling bertaut gelisah. David menghela napas, dia menyandarkan tubuhnya ke dinding rumah sakit. Lampu indikator ruang operasi masih menyala sejak 30 menit yang lalu, dan entah kapan lampu itu padam dan pintu akan terbuka.David memejamkan mata, lalu bergumam pelan. “Aku tidak akan menghakimimu atas apa yang kamu lakukan. Tapi, bertengkar sampai melukai Tristan, aku tidak bisa membenarkanmu atas semua ini, Belle.”“Dia berkhianat padaku,” sahut Bel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status