Home / Romansa / Suami Yang Tersakiti / Bab 05. Suami Suami Tersakiti

Share

Bab 05. Suami Suami Tersakiti

Author: kak_io
last update Last Updated: 2022-05-06 16:40:32

Yusuf dan Haikal sedang menikmati sarapan pagi yang mereka buat bersama. Mereka saling menertawakan status mereka.

"Sepertinya kita harus buat grup suami suami yang tersakiti deh, jadi nanti anggotanya adalah suami suami yang disakiti istrinya."

"Ustad suka benar deh kalau bercanda."

Mereka tertawa lagi seperti sudah melupakan semua masalah mereka.

"Kenapa ustad tidak menikah lagi?"

"Yang satu aja belum selesai, masa nambah masalah lagi, lagi pula siapa yang mau pada laki laki miskin sepertiku."

"Ustad masih lebih beruntung. Lah saya, sudah di gugat cerai, di usir pula jadi sempurna sudah penderitaan ku."

Mereka saling menertawakan keadaan masing masing lagi.

"Jadi temanmu sudah membalas pesan mu?"

"Iya ustad, nanti dia jemput kesini dan untuk sementara tinggal di rumahnya dulu sambil nyari kerja."

"Padahal kau bisa tinggal disini, sampai mendapatkan kerja."

"Tidak enak sama ustad takutnya merepotkan."

"Saya malah senang ada teman ngobrol, sudah lama tidak punya teman untuk berbagi cerita, lagi pula status kita sama jadi nyambung aja."

"Nanti saya akan sering sering kesini kalau ustad tidak keberatan."

"Pintu rumah ini selalu terbuka untukmu, atau siapapun yang memang memerlukan bantuan."

Yusuf mendengar suara motor dari halaman depan, dia bergegas untuk melihat dan benar saja, Surya temannya sudah datang.

Surya segera memberi salam dan dijawab salam oleh Yusuf dan Haikal. Surya dan Yusuf segera saling merangkul. Mereka teman lama berasal dari kampung yang sama.

"Lama juga kita bertemu lagi." Yusuf melepaskan rangkulannya pada Surya.

"Ini ustad Haikal yang sudah menolongku."

Surya dan Haikal saling menyalami dan menyebutkan nama masing masing.

"Mau sarapan dulu?" Yusuf menawarkan pada Surya.

"Boleh deh."

"Padahal cuma bercanda loh."

Surya memukul lengan Yusuf.

"Ayo sarapan dulu aja." Haikal mempersilahkan Surya untuk masuk.

Surya kemudian sarapan dengan lahap dan itu membuat Yusuf dan Haikal saling berpandangan.

"Jangan bilang kau juga sedang bermasalah dengan istrimu?"

"Kok tau sih? Istriku lagi rewel, biasalah tanggal tua keuangan seret."

Yusuf dan Haikal tersenyum karena punya pemikiran yang sama.

"Sepertinya anggota grup nambah lagi."

"Grup apa? Surya yang masih sarapan menatap Yusuf dan Haikal yang sudah menertawakannya.

"Grup suami suami yang tersakiti."

"Cocok." Kata Surya menimpali membuat suasana makin ramai.

"Aku duda, ustad Haikal duda dan kau sebentar lagi duda."

"Amit amit, walau sering bertengkar tapi aku masih mencintai istriku walaupun jutek dan bikin kesal." Surya membela diri.

Yusuf dan Surya akhirnya berpamitan pada Haikal dan berjanji akan sering mengunjunginya. Haikal menatap kepergian dua teman barunya yang sudah memberi warna baru dalam kehidupannya, setidaknya kini dia tau kalau bukan hanya dirinya suami yang tidak beruntung dalam urusan rumah tangga tapi masih banyak suami suami yang tersakiti oleh kelakuan istri.

Mereka tiba di rumah Surya. Yusuf yang baru pertama kali mengunjungi Surya memperhatikan rumah milik surya yang cukup sederhana dan terbilang jauh dari kesan mewah.

"Maaf bro rumahnya hanya seperti ini jadi sangat berbeda dengan rumahmu yang dulu."

"Kau masih mendingan punya rumah sedangkan aku setelah diusir jadi gembel dan terlunta-lunta."

"Tapi kau harus siap mental jika berbicara dengan istriku yang mood-nya sedang jelek, jadi bisa saja dia mengatakan yang tidak-tidak padamu."

"Santai saja bro, kalau soal kata-kata menyakitkan sih aku sudah terbiasa apa yang paling menyakitkan selain dituduh oleh istri sendiri dengan kata-kata kasar yang luar biasa menyakitkan."

"Sabar bro, aku tidak percaya dengan semua yang dituduhkan padamu, kita satu kampung dan aku tahu karaktermu dari dulu kau orang baik dan jujur jadi tidak mungkin melakukan kejahatan seperti itu."

"Aku serahkan semuanya pada Allah subhanahu w* ta'ala saja dia pasti akan menunjukkan jalan kebenaran."

Pintu rumah Surya terbuka dan seorang wanita yang cukup cantik muncul dan menampakan wajah masam pada keduanya.

"Kau dari mana mengapa baru pulang jam segini?"

"Aku baru pulang kerja sayang, semalam lembur dan pagi ini aku menjemput temanku dulu."

Pandangan Erni, istri Surya beralih kepada Yusuf, dia memandangi Yusuf dari ujung rambut sampai ujung kaki membuat Yusuf sedikit kikuk.

"Siapa dia dan mau apa dia di sini?" Erni bertanya dengan ketus tanpa mempedulikan perasaan Surya dan Yusuf.

"Namanya Yusuf dia satu kampung dengan Abang dan saat ini sedang dalam kesusahan jadi untuk sementara dia akan tinggal di sini."

"Apa tinggal di sini? Mas, kehidupan kita saja sudah susah sekarang ditambah satu orang lagi, kau ini bagaimana sih, aku saja tidak bisa kau bahagiakan sekarang kau malah menyuruh orang lain untuk tinggal di rumah ini."

"Hanya sementara sayang, Yusuf akan ikut mencari kerja besok dengan mas, dan semoga saja besok sudah keterima."

"Iya Mbak Erni, saya tidak akan lama tinggal di sini kok kalau besok sudah dapat kerja maka saya akan cari rumah kost sendiri."

"Baguslah kalau begitu, kau harus sadar Surya, temanmu ini bukan orang kaya, jadi tidak bisa sembarangan menyuruh orang tinggal di sini."

Kata-kata Erni begitu pedas sehingga membuat Surya merasa sangat malu pada Yusuf. Surya tidak menyangka istrinya akan berkata setega itu pada temannya.

"Kalau dia mau menginap di sini suruh bersihkan kamar tamu itu karena aku sedang malas untuk melakukan pekerjaan rumah." Kata Erni melangkah masuk tanpa perduli lagi dengan Surya dan Yusuf.

Surya hanya menunduk karena merasa sangat malu dengan perlakuan istrinya.

"Maafkan aku bro, kau sampai harus mendengar kata-kata istriku yang tidak manusiawi."

"Santai saja aku tidak apa-apa, mendengar lebih dari ini juga tidak akan membuatku sedih."

"Tetap saja aku merasa bersalah padamu."

"Justru sekarang aku membayangkan bagaimana hari hari mu selama ini, pasti kau selalu tertekan dengan kondisi istrimu yang seperti itu."

"Begitulah keadaanku makanya aku lebih memilih lebih banyak lembur daripada pulang ke rumah dan mendengar omelan Erni yang terkadang tidak masuk akal dan membuat kepalaku mau meledak."

Yusuf hanya terdiam mendengar kata-kata Surya, sekarang dia baru tahu kalau selama ini sahabatnya pun juga tersiksa dan tersakiti oleh kelakuan istrinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 107. Petunjuk Baru Tentang Ibunya Yusuf

    Haikal baru saja menyelesaikan shalat berjamaah dan bermaksud untuk beristirahat sejenak sebelum memantau kembali proses pembangunan mesjid seperti yang diminta oleh Jelita. Ibu Jelita memang memintanya memantau dan mengirimkan laporan setiap perkembangan pembangunan mesjid itu. Haikal baru saja memejamkan mata saat pintu rumahnya diketuk oleh seseorang. Hati Haikal sebenarnya sedikit dongkol karena dia hampir saja tertidur tapi karena ketukan pintu itu membuat rasa kantuknya seolah terbang entah kemana. Haikal kembali memakai pakaian muslimnya dan merapikan dirinya sebelum beranjak untuk membuka pintu. Pintu terbuka dan Haikal langsung terkejut melihat seseorang yang berdiri didepan pintu. "Lila!" Seseorang itu memang Lila tapi seperti sedang menyamar karena tidak berpakaian tidak seperti sebelumnya saat datang bersama suaminya. Haikal tahu kalau itu agar tidak membuat orang orang curiga. "Apa kabar mas?" Sebuah sapaan yang te

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 106. Babak Baru Surya dan Cleo Bag. B

    Pintu ruangan Cleo dibuka oleh seseorang dan orang itu adalah Bram."Maaf mbak Cleo! Laki laki ini memaksa masuk dan mengancam akan merusak barang barang butik!Nina segera menjelaskan situasi yang sedang terjadi diluar."Tidak apa apa Nina! Biar ini menjadi urusanku! Suruh saja security berjaga didepan siapa tahu aku membutuhkannya untuk menyeret laki laki tidak tahu malu ini. " Ucap Cleo ketus bercampur geram menatap Bram."Baik mbak!"Nina bergegas melakukan yang diperintahkan Cleo."Apa maksudmu seperti itu? Kau ingin mengusirku paksa!""Iya karena kau sangat mengganggu ketenangan tempat ini.""Karena kau sedang berduaan dengan laki laki miskin ini sehingga kau berkata kasar padaku!"Surya langsung terusik mendengar kata kata hinaan untuknya itu tapi masih mencoba ditahannya karena ingin tahu siapa laki laki kurang ajar ini."Untuk apa lagi kau datang ketempat ini! Kita tidak punya hubungan apapun sejak bebera

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 105. Babak Baru Surya dan Cleo Bag. A

    Beberapa jam sebelumnya.Surya segera membuka pintu mobil untuk Bryan saat mereka sudah sampai dihalaman sekolah."Mas bos setelah ini om akan ke butik nona Cleo dulu karena permintaan Bu bos!""Wah om Surya makin dekat saja sama Tante Cleo.""Mas bos ada ada saja! Ini juga karena di suruh oleh Bu bos, kalau tidak mana mungkin om berani bertemu nona Cleo.""Tapi Tante Cleo sering melihat om Surya diam diam. Waktu di restoran, waktu memperbaiki mobilnya dan saat mengantarnya.""Mas bos mungkin salah lihat! Sudahlah mas bos, sekarang masuk sekolah dan belajar yang rajin dan semangat supaya nanti bisa jadi orang yang sukses dan membuat bangga pak bos dan Bu bos dan tentunya juga om Surya yang sudah jadi supir mas bos selama ini.""Baiklah om, tapi kalau butuh bantuan ku untuk mendekati Tante Cleo, bilang saja padaku!"'Ihh anak ini, bisa bisanya punya pikiran seperti ini, mana mungkin seorang seperti nona Cleo mau sama laki laki t

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 104. Siapa Orang Itu? Bag. B

    Haikal melihat sebuah mobil mewah masuk dan parkir dihalaman mesjid. Dia lebih terkejut lagi saat melihat yang datang adalah ibu Jelita.Bergegas Haikal mendekat dan menyapa."Assalamualaikum, Selamat datang ibu Jelita!"Jelita hanya tersenyum mendengar sapaan Haikal yang masih menyebutnya ibu Jelita."Selamat siang." Jelita akhirnya menjawab juga. "Bagaimana pembangunan mesjid ini? Apa ada kendala?" Tanya Jelita selanjutnya."Semuanya lancar Bu, sekali lagi saya mewakili seluruh panitia mesjid ini mengucapkan terima kasih untuk ibu Jelita atas semua dukungannya selama ini.""Sama sama! Saya hanya melaksanakan amanat papa yang ingin agar mesjid ini dibangun dan baru kali ini bisa menyempatkan diri untuk melihat secara langsung.""Kalau begitu ibu Jelita ikut saya dan akan saya tunjukkan proses pembangunan mesjid ini.""Boleh, sekalian saya juga ingin membuktikan laporan yang disampaikan Bondan selama ini.""Tapi ibu haru

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 103. Siapa Orang Itu? Bag. A

    Yusuf dan Bella sudah bersiap untuk ke kantor. "Pokoknya di kantor kamu tidak boleh banyak bergerak yang tidak penting. Kalau mau apapun bilang sama mas." "Iya mas." Yusuf sudah beberapa kali mengatakan itu pada Bella padahal mereka belum juga berangkat dan itu sedikit membuat Bella sewot. "Mas sadar sudah berapa kali mengatakan hal yang sama?" "Berapa kali pun itu mas tidak peduli karena mas sangat menyayangimu dan tidak ingin terjadi apapun padamu dan calon anak kita." Yusuf masih akan terus berbicara kalau saja Bella tidak segera mengecup pipinya. "Iya aku akan mendengarkan semua kata kata mas." Yusuf akhirnya tidak berbicara lagi setelah kecupan di pipinya itu. Bella tersenyum melihat suaminya yang akhirnya diam. Mereka bergegas keluar dari kamar dan bertemu dengan Bryan yang juga sudah bersiap ke sekolah. "Bagaimana kabar adik Bryan didalam sini." Ucapnya sambil menyentuh perut Bella. Tingka

  • Suami Yang Tersakiti   Bab 102. Ajari Aku Beribadah Pada Allah Bag. B

    Jelita terkejut saat Dina menelpon dan memaksa untuk bertemu.'Pasti laki laki itu sudah bercerita yang tidak tidak pada Dina. Dasar laki laki kurang ajar.'Jelita menjadi sedikit geram karena Dina sudah mengganggu waktu kerjanya.'Baiklah kalau memang kau ingin seperti ini tapi jangan salahkan aku bila Dina akan membuat masalah untukmu.'Jelita akhirnya memutuskan itu sebelum melangkah menemui Dina."Kenapa bertemu disini sih? Kenapa tidak datang ke kantor saja." Protes ku pada Dina."Tidak enak bicara hal ini dikantor!""Jadi mbak Dina mengira disini adalah tempat yang tepat."Mereka memang sedang berada di cafe yang cukup ramai."Mbak hanya ingin menghabiskan waktu berdua denganmu! Sudah lama loh kita sebagai sepupu tidak keluar berdua seperti ini."Cihhh...Hanya itu yang diucapkan Jelita dalam hatinya karena dia sangat yakin kalau sebentar lagi Dina akan membahas masalah suaminya yang tidak tahu diri i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status